10

882 17 1
                                    

Lisa sedari tadi hanya melamun,ia sedang berada di kantin bersama Rere. Tadinya ia menolak untuk ke kantin tapi Rere memaksa nya,dengan terpaksa ia ikut karena mood nya hari ini sangat buruk sejak pagi pagi datang kesekolah ia belum mengucapkan satu kata pun.

"Sa Lo beneran nggak mau? Empek empek-empeknya enak banget loh ini" tawar Rere sambil mengunyah makanannya itu,Lisa hanya menggelengkan kepalanya pertanda tidak mau

" Lo sebenarnya kenapa sih sa? Dari tadi diem mulu" tanya Rere, setelah makanan nya tandas dan meneguk segelas es teh dalam cup itu

Lisa tetap diam tidak berniat menjawab ucapan Rere, membuat Rere geram dan langsung menggebrak meja,membuat beberapa orang orang yang dikantin itu menoleh kepadanya

"Lo kalau ada masalah cerita sama gue,jan di Pendem sendiri kita udah temenan dari lama, sebenarnya lo it--" ucapan Rere terhenti saat Lisa tiba tiba menyirami minuman miliknya tadi

Rere melotot,baru saja ingin mengumpati Lisa,tetapi Lisa lebih dulu angkat suara

" Gue lagi sakit gigi bodoh" ucapnya dengan nada tinggi lalu pergi dari sana,lalu meninggalkan Rere yang melongo di tempat

"pantes aja diem mulu" gumam Rere,lalu mengambil tisu diatas meja mengelap ngelap bajunya

"Anjir bisa bisa Lisa ngambek sama gue" ucapnya lalu pergi dari sana mengejar Lisa

Bukannya marah karena Lisa menyirami dia dengan minuman,tapi Rere lebih gelisah jika Lisa tidak mengajak berbicara lagi.

***

Saat Lisa melewati kelas Arlan,dan kebetulan dia baru saja keluar bersama teman temannya.

Lisa hanya melirik Arlan sejenak,lalu pergi melewati ke lima pria itu

"Tumben nggak bikin rusuh" ucap Leon

"Ho'oh apalagi ada Arlan, biasanya langsung nyapa, lah ini tumben tumbenan" ujar Vano

Vano menoleh pada Galang
"Jangan jangan" ucapnya berbarengan

"Lisa udah move on dari Arlan" ucap Dirga

Arlan mengedikkan bahunya "baguslah"

"Tapi nggak mungkin sih secepatnya itu,Lisa itu tipe orang kalau ada kemaunnya nggak akan nyerah sebelum mendapatkan apa yang dia mau" jelas Leon

***
Lisa sedang duduk dipinggir ranjang nya,sedari tadi ponselnya selalu berbunyi tetapi  ia hanya mengabaikan nya. Sakit giginya udah mendingan karena sepulang sekolah ia mampir ke apotik membeli obat sakit gigi.

Saat matanya sudah mulai terpejam, ponselnya tiba tiba berbunyi kembali membuat kaget

Ia berdecak sebal " siapa sih,ganggu banget" gerutunya,lalu mengambil ponselnya diatas nakas

Disana sudah tertera 'Rerempong'
Ia mengangkat video call dari Rere

"Masih sakit nggak gigi lu?" Tanya Rere diseberang sana, terlihat Rere yang sambil memakan apel

"Dikit"

Tut

Rere mematikan video call nya secara sepihak,tanpa mengucapkan salam atau apa

"Rere as--"

"Astaghfirullah"

***

Sedangkan dirumah Rere,ia sedang tertwa terbahak-bahak
"Pasti Lisa kesel banget"

"Gue jadi kepo mukak dia kek gimana ya" gumamnya sendiri,ia segera meredahkan tawanya ketika melihat saudaranya yang baru saja duduk di dekatnya itu

"Mukak lu kenapa kusut gitu?" Tanya Rere

"Mama mau jodohin gue" ucap Rara

Rere yang mendengar ucapan saudaranya itu langsung saja melotot
"Bagus dong Ra,tapi kalau lu nggak suka nggak usah dipaksain"

"Emang yang mau dijodohin sama Lo siapa?" Ujar Rere kembali

Rara menggeleng " mama belum ngasih tau,tapi yang dia bilang cowok yang mau dijodohin ama gue itu anaknya om Reno,temen papa,dan katanya sih cowoknya satu sekolah sama lu " jawabnya

(Btw Rara dan Rere beda sekolan ya)

Rere manggut-manggut " gue sih terserah lu aja,yang menurut lu yang terbaik ya itu yang jadi pilihan lu,saran gue jangan sampai keputusan yang lu ambil nyakitin diri lu sendiri dan orang terdekat lo"

"Apalagi yang gue denger lu lagi deket sama Vano temennya Dirga,jangan sampe lo nyakitin hati dia,karena menurut gue semenjak dia deket ama lo sifat playboy itu agak mengurang"

"Yang biasanya suka ngegodain cewek cewek disekolah sekarang udah nggak,ya walaupun gua nggak tau di luar sekolah gimana" jelas Rere panjang lebar

Rara menatap saudaranya itu lalu tersenyum" thanks saran Lo" lalu beranjak dari sana

Setelah beberapa langkah Rara kembali menoleh pada Rere,yang sedang memainkan ponsel nya

'apapun kedepannya semoga itulah yang terbaik' batinnya,lalu beranjak dari sana

***

RAFANI MARISSA

RAFANI MARISSA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

020222

020222

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
STARLA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang