Lisa mondar mandir sedari tadi di kamarnya. beberapa hari ini ia menjauhi Arlan, membuat nya pusing karena ia tidak tahan ingin sekali menemui Arlan,tapi dirinya masih sangat jengkel terhadap Arlan dengan kejadian beberapa hari yang lalu.
Lisa menghempaskan tubuhnya di kasur " aaaaa gue gak bisa kayak gini" Ucap nya dengan sedikit berteriak
Ia mendudukkan dirinya,lalu pandangannya beralih ke atas nakas ia melihat ponselnya disana,dan segera beranjak dan mengambilnya,lalu duduk kembali diatas kasurnya itu. Ia membuka room chatnya dengan Arlan, terlihat Arlan yang sedang online,ia mengetikkan sesuatu disana
'Arlan gue kangen sama lo' tetapi dia menghapusnya kembali"Kalau kek gitu kesannya lebay gitu deh" gumamnya
Ia kembali mengetikkan pesan
'Arlan lo gak ada niatan buat minta maaf sama gue gitu? Kan yang salah disini itu lo' ucapnya sambil mengetik
Tapi ia menghapus kembali,lalu menghempaskan ponselnya disampingnya itu"Gak bisa gini,gue harus datang langsung kerumahnya,kalau nurutin gengsi gak ada abis abisnya" ucapnya lalu bangkit dan segera menuju ke lemari pakaiannya itu dan bersiap siap
Sekitar 15 menit Lisa sudah selesai,ia memakai hoddie karena cuaca malam ini sangat dingin hoddie yang dipakai berwarna moka,dan celana jeans berwarna hitam,ia turun dari tangga dan mendapati pamannya yang bersantai di ruang tamu sambil menonton televisi
"Mau kemana sa?" Tanya pamannya
"Mau keluar sebentar" ucap Lisa,dan menghampiri pamannya dan bersalaman
"Lisa pamit dulu ya"
"Iya hati-hati,ingat jam 10 harus udah dirumah" ujar pamannya
"Siap" ucap Lisa sambil hormat
"Yaudah Lisa pergi dulu, assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumsalam"
***
Lisa menghubungi Leon, menyuruh Leon untuk menjemput nya,awalnya menolak tetapi Lisa mengancamnya jika Leon tidak menjemput Lisa ia akan menyebarkan foto aib Leon, alhasil Leon menuruti permintaan sepupunya itu
Sekitar 10 menitan akhirnya Leon datang, kebetulan rumah Lisa dan Leon tidak begitu jauh. Lisa segera menghampiri mobil Leon dan masuk kedalamnya
"Lo mau kemana sih malam malam gini?" Tanya Leon
"Anterin gue kerumahnya Arlan" ucap Lisa
Leon membolakan mata nya
"Mau ngapain lo kerumah Arlan? Bukannya lo lagi marah ama dia""Iya gue emang masih marah sama dia,tapi gue gak tahan gue kangen pen lihat dia" ucap Lisa
Leon memutar bola matanya dengan malas "dasar cewek gak jelas" ucapnya lalu menjalankan mobil
"Dih diem lu gak usah banyak omong,gue sebar juga foto lu" ancam Lisa
"Dih sukanya ngancem" gerutu Leon
"Suka suka gue lah" ucap Lisa
***
Tidak butuh waktu lama akhirnya mereka berdua sudah sampai didepan rumah Arlan,Lisa segera turun dari mobil. Ia segera masuk ke kebetulan rumah Arlan pagarnya terbuka,Leon juga ikut turun dan mengikuti Lisa
Saat ingin mengetuk pintu Lisa mendengar samar samar suara orang berbicara, membuat nya mengehentikan pergerakannya
'gimana kamu sama dia,udah ada perkembangan belum,kan sebentar lagi kamu akan tunangan Arlan' ucap seseorang didalam sana, belum sempat orang itu melanjutkan ucapannya Lisa segera pergi dari sana,dan paper bag yang berisi topi yang sempat ia beli tadi, sebelum ia kesini"Eh sa lo mau kemana" teriak Leon
Yang baru sampai di dekat LisaArlan yang mendengar teriakan dari seseorang langsung keluar rumahnya, kebetulan ia sedang berada di ruang tamu bersama papa dan mama nya
Ia melihat Leon yang sedang mengejar seseorang,arah pandangnya
Tertuju pada seorang gadis yang baru saja masuk dalam mobilArlan menghembuskan nafasnya dengan kasar "maafin gue" ucapnya dengan pelan
Cepat atau lambat Lisa juga bakal tau kan?
"Itu tadi siapa Arlan?" Tanya mamanya yang menghampiri Arlan
"Bukan siapa-siapa" ucap Arlan dengan datar lalu masuk kedalam rumah nya
***
Baru aja mau nyamperin,eh denger kalau si doi mau tunangan. Apakah Lisa tetep bakal ngejar Arlan dengan situasi seperti ini?
Next tunggu part berikutnyaJangan lupa like,komen dan share bantu aku promosiin cerita ini ya besti,papay
See you next part
130222
KAMU SEDANG MEMBACA
STARLA (END)
Teen Fiction"Lo mau kan jadi cowok gue?" ucap gadis itu dengan mata berbinar "nggak" ucap pria itu dan segera menepis tangan gadis yang memegang tangannya "Kenapa nggak mau?" ucap si gadis itu dengan nada kesal "Lo burik" setelah mengatakan itu pria tersebut se...