Saat ini Lisa berada dipinggir lapangan basket dengan sebelah tangan memegang botol minum,disana seorang laki-laki tengah men-drible bila basketnya dengan begitu lincah. Tubuhnya yang tinggi dan badan yang atletis menambah nilai plus untuknya.
Senyum dibibir nya sedari tadi tidak luntur menatap orang itu, siapa lagi kalau bukan Arlan Levano. Saat melihat Arlan yang ingin keluar dari lapangan itu ia segera menghampiri dan menyodorkan satu botol air minum kepada Arlan
" Buat kamu " ucap nya dengan tersenyum
"Nggak usah" tolak Arlan lalu pergi, Lisa yang melihat itu segera menahan tangan Arlan
" Nggak usah gengsi gitu dong, gue tau kok kalau lu haus" ucap nya dan segera menaruh botol itu ditangan Arlan
Lisa tersenyum saat melihat Arlan membuka tutup botol itu,detik berikutnya dia melongo saat Arlan tidak meminum airnya,tak lain dia membasahi rambutnya dengan air itu
"Kok nggak diminum sih" kesal Lisa
" Gue nggak haus" ketus Arlan lalu pergi meninggalkan Lisa, baru dua langkah ia berbalik badan dan menyerahkan botol yang kosong itu pada Lisa dan setelahnya pergi dari sana. Meninggalkan Lisa dengan wajah kesalnya
"Ih Arlan ngeselin " teriaknya
***
Bel masuk telah berbunyi sejak lima menit yang lalu. Arlan kembali ke kelasnya saat sudah dekat ia dapat mendengar suara bising dari dalam,pertama kali yang ia lihat saat masuk adalah Galang dan Vano memegang buku dan saling tarik menarik
" Woy buku gue Jan lu tarik tarik gitu ntar sobek" kesal Dirga
" Noh si Vano orang gue duluan" ucap Galang
Saat melihat kedatangan Arlan Vano Segera melepaskan tangannya dari buku itu dan langsung diambil ahli oleh Galang
" Gitu kek dari tadi " ucap Galang, dan langsung menyalin tugas Dirga
" Eh Ar lu udah selesai belum tugas fisika nya?" Tanya Vano saat Arlan yang baru saja duduk di kursinya itu
Arlan mengangguk dan segera mengambil buku dari tas nya dan segera memberikan pada Vano.
Vano langsung tersenyum simpul
" Makasih besti" ujar Vano dan segera menyalin tugas ArlanDirga menoyor pelan kepala Vano dari samping " makanya ngerjain,Jan cewek mulu lu baperin" Vano tidak menjawab ucapan Dirga
Saat telah selesai menulis kedua cowok itu langsung menyerahkan buku ke orang nya masing-masing
" Eh iya Ar tadi Lisa kesini dia bawa kotak bekal gitu" ujar Galang
" Iya terus gue taro di laci" ujar Vano, kebetulan emang dia yang duduk disebelah Arlan
Arlan langsung saja mengecek laci mejanya dan benar saja ia dapat melihat kotak bekal disana, dan segera mengambil nya lalu diletakkan diatas meja,ia membuka kotak bekal itu dan melihat isinya ternyata sandwich
" Widih keknya enak tuh" ujar Vano
Arlan menyodorkan kotak bekal itu " makan aja"
Vano yang baru saja akan mengambil makanan itu tangannya di geplak oleh Dirga " Jan ngadi ngadi lu, Lisa ngasih buat Arlan bukan buat lu"
"Gue dah kenyang" ucap Arlan
Vano yang mendengar itu langsung tersenyum " noh orang yang dikasih nggak mau"
Baru saja Vano ingin mengambil makanan itu tangannya kembali di geplak,tapi kali ini Galang pelakunya
" Eits bagi dua " ujarnya lalu mengambil satu potongan sandwich itu"Ye bilang aja dari tadi lu pengen" ucapnya lalu memakan makanan itu
Dan selang beberapa menit seorang wanita berkacamata masuk ke kelasnya
" Selamat pagi semua" ucap wanita itu dan segera duduk
" Pagi Bu" ucap murid murid dengan serempak
"Galang" panggil guru itu
" Iya Bu?"
"Tolong kamu kumpulkan semua PR teman temanmu dan bawa kemari" perintahnya
"Baik Bu" ucap Galang lalu beranjak mengumpulkan semua tugas teman temannya
Saat semuanya selesai Galang kembali ketempat semula. Butuh waktu 15 menit guru itu mengoreksi tugas murid muridnya
"Zara sekarang kamu maju,bagiin ini" ujar guru itu,dan Zara langsung kedepan mengambil apa yang diperintahkan
" Semua nilainya memenuhi KKM,kecuali Serli" ucap guru itu dan langsung menatap Serli,yang ditatap langsung meringis
" Seperti biasa Arlan yang meraih nilai tertinggi"
Kini guru itu beralih menatap Arlan
" Ibu rasa kamu perlu mengajari Serli agar dia bisa seperti yang lainnya,apakah kamu mau?"" Kenapa harus saya Bu?" Tanya Arlan
Serli yang mendengar ucapan Arlan sudah berpikir kalau Arlan pasti akan menolak
"Ibu rasa kamu lebih pantas,apalagi nilai kamu selalu diatas rata rata"
Arlan melirik Serli sejenak dengan tatapan datarnya
" Ok " ucap Arlan
Serli yang mendengar itu tersenyum tipis
***
SERLI
ZARA
See you next part
Jan lupa pencet starnya ya
Papay010222
KAMU SEDANG MEMBACA
STARLA (END)
Teen Fiction"Lo mau kan jadi cowok gue?" ucap gadis itu dengan mata berbinar "nggak" ucap pria itu dan segera menepis tangan gadis yang memegang tangannya "Kenapa nggak mau?" ucap si gadis itu dengan nada kesal "Lo burik" setelah mengatakan itu pria tersebut se...