18

807 14 0
                                    

Pukul 6.20 pagi Lisa sudah berada di sekolah,kini ia sedang berjalan di koridor yang masih terlihat sangat sepi hanya ada beberapa siswa yang baru datang. Lisa masuk kelasnya terlebih dahulu untuk menaruh tasnya terlebih dahulu lalu, ia pergi dari sana dan menuju kelas XI IPA 1 sambil membawa kotak bekal yang berada ditangannya yang ia masak tadi pagi sebelum berangkat ke sekolah.

Saat masuk kelas XI IPA 1 juga masih sangat sepi hanya ada tiga siswa,ia memuji meja Arlan lalu meletakkan kotak bekal itu diatas sana. Ia mengalihkan pandangannya menatap siswa yang sedang menatap juga,ia menghampiri salah satu siswa itu,saat tepat didepan meja siswa itu Lisa bersedekap dada

"Lo Zara kan bestinya Serli?" Tanya Lisa pada siswa yang bernama Zara itu

Zara mengangguk " iya"

Lisa menolehkan wajahnya ke kanan dan ke kiri lalu kembali menatap Zara
"Terus si Serli kemana belum berangkat?"

"Dia sakit" ucap Zara

"Sakit?" Tanya Lisa memastikan,dan diangguki oleh Zara

"Kalau boleh tau alasan dia sakit kenapa?"

"Kata dia kemarin abis dari toilet badannya langsung panas" ucap Zara

Dan perkataan Zara, membuat Lisa langsung menutup mulutnya dengan kedua tangannya,ingin sekali tertawa terbahak-bahak,tapi ia tahan ntar orang pikir dia gila.

Padahal emang gila, tergila gila sama Arlan.

"Oh gitu ya, sampaikan salam gue kedia ya,semoga Serli cepet sembuh" ucap Lisa

"Oh oke" jawab Zara

Lisa beranjak dari sana saat dan ketikaia sudah membalikkan badannya ia langsung menutup mulutnya dengan salah satu tangannya sambil tertawa tanpa suara,saat sudah didepan pintu kelas itu Lisa berpapasan dengan Arlan yang baru saja datang,ia langsung tersenyum

"Selamat pagi Arlan ganteng" sapanya

"Hm"

"Oh ya gue bawain lu bekal nasi goreng jangan lupa di makan ya,itu gue masak penuh dengan kasih sayang" ucap Lisa

"Udah?" Tanya Arlan

Lisa mengangguk " udah,yaudah gue ke Kelas dulu ya" pamitnya dengan melambai-lambai kan tangannya,lalu beranjak dari sana

Arlan menuju kursinya dan benar saja diatas mejanya sudah ada sekotak bekal,ia duduk di kursinya lalu meletakkan tasnya disenderan kursi, ia menatap kotak bekal itu kebetulan ia memang belum sarapan dirumah, nggak salah kan kalau ia memakan itu toh itu juga sudah menjadi miliknya?

Disisi lain Lisa sudah sekitar 20 meter meninggalkan kelas Arlan,tiba tiba ia menghentikan langkahnya

"Kalau Arlan ngebuang makanannya gimana?" Gumamnya

Ia segera berbalik menuju kelas Arlan Kembali dengan sedikit berlari,Saat masuk kelas Arlan,Lisa melihat Arlan akan membuka tutup bekal itu

"Tuhkan pasti mau dibuang" gumamnya lalu segera menghampiri Arlan

"Arlan stop" ucapnya,Arlan yang mendengar Lisa langsung menghentikan pergerakannya

"Lo pasti mau buang kan makanan itu" ucap Lisa yang sudah berada di depan meja Arlan

"Gue--"

Lisa segera mengambil kotak bekal itu
Membuat Arlan menatapnya dengan bingung

"Kok diambil?" Tanya Arlan

Lisa tidak menjawab ucapan Arlan barusan,ia segera mengambil kursi dan mendekatkan ke tempat duduk Arlan lalu duduk "kalau lo emang nggak suka jangan dibuang"

Arlan menggeleng

Lisa membuka kotak bekal itu,lalu meletakkan tutupnya di atas meja, ia mengambil sendok yang ada didalam kotak itu lalu menyendok kan nasi goreng itu dan mengarahkan ke mulut Arlan " buka mulut lo"

"Gue bisa sendiri" ucap Arlan

Lisa menggeleng" No,gue yang nyuapin lo,gue maksa jadi lo harus mau"

Arlan ragu ragu membuka mulutnya

"Aaaaaa" ucap Lisa menginstruksi

Saat mulut Arlan sudah terbuka sempurna Lisa segera memasukkan makanan itu ke mulut Arlan

"Gimana enak nggak?" Tanya Lisa,saat Arlan sudah mengunyah makanannya itu

'enak' ucap Arlan dalam hatinya

"Nggak biasa aja" ucap Arlan

"Bodoamat lah,enak nggak enak lo harus habisin ini,gue bikinnya penuh dengan perjuangan" ucap Lisa

"Tapi masa sih nggak enak?" Ucap Lisa kembali

Lisa segera menyendok kan nasi goreng itu ke dalam mulutnya,dan memakan nya " hm enak kok"

'emang enak' batin Arlan

Arlan melihat ada sebiji nasi yang menempel di atas bibir Lisa "bibir lo" ucapnya

Lisa tak paham apa yang dikatakan oleh Arlan" bibir gue kenapa?"

Arlan tidak menjawab,ia mendekatkan wajahnya ke wajah Lisa, membuat Lisa memundurkan kepalanya

Arlan berdecak " diem"

Lisa yang mendengar ucapan Arlan itu langsung diam, tangan Arlan terulur mengusap bibir Lisa

' Astaga,Rere tolongin gue, rasanya gue mau pingsan' jeritan hati Lisa

Arlan yang sebelumnya tidak memandang mata Lisa kini ia memandangi nya dan tatapan mereka bertemu, membuat Lisa yang ditatap seperti itu ingin berteriak, tatapan mereka tak berlangsung lama karena teriakan seseorang membuat mereka Lisa segera memundurkan kepalanya dan menoleh ke arah suara dan Arlan langsung memundurkan wajahnya dan duduk tegak seperti semula

"Acieeeee pagi pagi udah tatapan aja"
Teriak Galang yang baru saja masuk kelas dan disusul oleh Dirga,Vano dan Leon dibelakang nya

Lisa menatap Galang dengan datar
'ganggu aja nih orang' batinnya

Lisa kembali menoleh ke Arlan
Dan segera memberikan tempat beka yang ia pegang lalu berdiri
"jangan lupa di habisin" ucapnya dengan senyuman nya lalu pergi dari sana,saat sudah melewati Galang ia berbalik badan dan menendang betis Galang,membuat sang empu mengaduh dan mengusap usap betisnya yang terasa panas
Akibat tendangan Lisa yang cukup keras.

"Ganggu aja lo" ucap Lisa lalu beranjak dari sana

"Lo juga" ucap Lisa sambil menatap Dirga,vano,dan Leon,lalu pergi dari sana

"Lah?" Ucap mereka serempak

***

090222


STARLA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang