Lisa menangis tersedu sedu dikamar nya, setelah dari rumah Arlan ia langsung menyuruh Leon untuk mengantarkaannya pulang
Lisa merasa kenapa jalan hidupnya seperti ini? Dulu ditinggalkan Reynan disaat ia sudah mau menerimanya, ditinggalkan orang orang yang ia sayang, mamanya? Ntah sampai sekarang tidak tau keberadaan nya dimana,dan papanya masih saja belum bangun dari komanya. Sampai kapan harus begini? Lisa kangen semua momen momen ia dulu, kenapa disaat ia tumbuh dewasa semakin banyak cobaan dan masalah, begitulah hidup.
Lisa mengusap air matanya,ia beranjak dari kasur menuju meja belajarnya dan menatap foto Arlan yang tertempel ditembok ia mengambil foto itu dan menatap lekat lekat,dan air matanya kembali turun
"Lo itu seperti bintang,indah namun susah digapai" ucapnya dengan parau
"Apa gue masih boleh berharap sama Lo?" Gumamnya
"Tapi gue keliatan banget murahan nya ya, masih mau berharap sama orang yang bentar lagi mau tunangan" ucapnya diakhiri dengan kekehan
Ia menyimpan foto itu di laci,lalu pergi ke kamar mandi untuk bersih bersih,setelah sekitar 10 menitan ia keluar dari sana dan saat ia melewati cermin di meja riasnya,ia menatap pantulan dirinya disana tampak matanya masih terlihat sembab akibat menangis,ia tersenyum tipis lalu pergi ke kasur nya untuk istirahat dan menenangkan pikirannya.
***
Ditempat lain,dirumah Arlan ia sedang duduk bersama kedua orang tuanya diruang tamu,sejak kejadian tadi saat Lisa pergi dari rumahnya ia hanya terdiam bahkan saat ditanyai mamanya ia tidak menanggapi nya
"Arlan?" Tanya mamanya dan mendekati anaknya itu seraya memegang bahu Arlan
"Kamu kenapa sih dari tadi diem mulu" ucap Karin
Arlan menghela nafasnya dengan kasar,dan menurunkan tangan mamanya dari bahunya dan menggeser tubuhnya lalu menghadapkan badannya ke depan mamanya.
"Apa kalau Arlan bilang ini, mama bakal batalin pertunangan itu?" Ucap Arlan dengan tatapan teduhnya lalu sambil melirik papanya yang berada di sofa sebelahnya
"Gak bisa Arlan,papa udah urus semuanya,dan kamu mau bikin papa malu didepan Raina? Kalau kamu batalin ini tiba tiba" ucap Reno dengan tegas
Terdengar suara hembusan nafas oleh Karin " emang anak mama ada masalah apa sih sampai sampai mau batalin ini hm?" Ucap Karin Dengan lembut
"Percuma Arlan jelasin,mama sama papa nggak bakal ngerti soal perasaan Arlan" ucapnya dengan datar lalu bangkit dari duduknya menuju kamarnya dilantai dua rumahnya itu
Karin menatap suaminya itu yang sedang menatap nya juga "Apa kita batalin aja pa, mama gak mau liat Arlan sedih gitu, mumpung semu---" ucapan Karin terpotong
"Gak bisa ma,papa udah siapin semuanya, acaranya juga tinggal satu minggu" ucap Reno cepat
"Yaudah terserah papa aja" ucap Karin lalu meninggalkan suaminya
***
feel-nya kurang dapet ya?
Maaf ya besti,tapi kalau kalian bacanya bener bener menghayati apalagi bacanya waktu malam IN SYA ALLAH, feel-nya dapet kok,heheJangan lupa vote,komen dan share
Biar cerita ini banyak yang baca biar seneng akutuhSee you next part
140222
![](https://img.wattpad.com/cover/299817897-288-k510319.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
STARLA (END)
Teen Fiction"Lo mau kan jadi cowok gue?" ucap gadis itu dengan mata berbinar "nggak" ucap pria itu dan segera menepis tangan gadis yang memegang tangannya "Kenapa nggak mau?" ucap si gadis itu dengan nada kesal "Lo burik" setelah mengatakan itu pria tersebut se...