Dikelas XI IPS 2 saat ini sangat ricuh dengan suara bisik bisikan dan suara gesekan meja dan kursi.
"Eh katanya ada murid baru" celetuk salah satu murid disitu
"Cowok apa cewek?"
"Katanya sih cowok"
"Eh iya tadi gue liat dia jalan ke ruang kepsek,anjir ganteng banget sih" ucap salah satu murid yang terlihat antusias dan membayangkan wajah siswa baru yang ia liat tadi
Lisa dan Rere mendengar itu hanya saling tatap,tanpa ingin ikut nimbrung dengan pembahasan tentang murid baru yang ia sudah ketahui.
Hening seketika saat dilihatnya seseorang guru wanita dan seorang pria yang berada disampingnya
"Eh itu murid barunya kan?"
"Iya njir ganteng banget"
"Calon masa depan gue tuh"
"Sudah sudah, Reynan silahkan perkenalkan diri kamu" ucap wanita itu dengan melirik Reynan yang berada disampingnya itu
Sebelum memperkenalkan dirinya Reynan menatap setiap sudut di ruangan itu,dan tatapan nya tertuju pada seorang gadis yang sedang menatap nya juga
"Hay semua, kenalin saya Reynan Bagaskara" ucapnya dengan tersenyum tipis
"Oke sebelumnya ada pertanyaan sebelum kita mulai kelas?" Ucap guru itu
"Reynan masih jomblo nggak?" Celetuk salah satu murid
"Nggak" jawab Reynan
Terdengar suara kecewa oleh beberapa kaum hawa "yaaaaa nggak jadi gue gebet dong"
"Tenang sebelum janur kuning melengkung kita masih bisa nikung besti" ujar salah satu gadis
"Mau jadi calon pelakor lo" ujar gadis yang berada disamping gadis yang berbicara sebelum nya
"Baik semuanya harap diam" instruksi wanita yang berada didepan itu
"Reynan kamu silahkan duduk dikursi kosong yang berada dibelakang Lisa" ujar guru wanita itu
Reynan mengangguk" baik Bu" uajr Reynan lalu beranjak menuju ke tempat duduknya
Saat ia ingin melewati Lisa ia tersenyum tipis dan menaik turunkan alisnya,Lisa yang melihat itu menatap geli kepada Reynan
"Baik sekarang buka halaman 55 kita lanjutkan materi minggu kemarin" perintah wanita yang berada didepan itu
***
Lisa dan Rere maupun Reynan sedang berjalan menuju kantin. Tanpa sengaja Lisa melihat Arlan sedang berjalan beriringan dengan Serli sambil tertawa ringan, membuat Lisa merasa kesal, sebabnya Arlan tidak pernah tertawa jika berada didekatnya
Lisa tiba tiba mempercepat jalannya membuat Reynan menghentikan langkahnya itu" Ra,mau kemana?"
Lisa menoleh" gue ada urusan sebentar,lu sama Rere duluan aja ntar gue nyusul" ucapnya lalu pergi dari sana berusaha mengejar Arlan dan Serli
Rere yang paham kerena ia juga melihat apa yang dilihat oleh Lisa
Langsung menarik tangan Reynan
"Udah ayok ntar Lisa juga nyusul"***
Saat Lisa melihat Arlan dan Serli akan masuk ke dalam perpustakaan, ia segera mempercepat langkahnya dan segera mencekal tangan Serli dan membuat Serli langsung memutar kan badannya, Arlan merasa langkah Serli yang berada disampingnya terhenti ia juga berhenti lalu memutar kan badannya"ada apa?" Tanya kepada Lisa
"Gue ada urusan sama lo" jawab Lisa dengan nada datar
"Yaudah ngomong aja" ujar Serli
"Nggak disini" ucap Lisa dan melepaskan tangannya yang mencekal tangan Serli tadi
Serli menoleh kepada Arlan
" Gue pergi dulu ya" pamitnya dan diangguki oleh ArlanLisa merasa Serli sangat lelet ia segera menarik tangan Serli" la amat sih" ucapnya lalu pergi dari sana, sebelum jauh ia menoleh pada Arlan sebentar dengan tersenyum tipis,bahkan sangat tipis mungkin Arlan tidak menyadari itu
***
Lisa menarik masuk Serli kedalam toilet dan menguncinya
Serli menatap bingung kepada Lisa, kenapa dia membawanya kesini?
"Kita ngapain di toilet?" Tanya Serli
Lisa mendorong pelan tubuh Serli, hingga punggung Serli menempel di tembok,dan mengunci tangan Serli dengan kedua tangan serli ia tempelkan ditembok seperti tahanan
Lisa tersenyum sinis" lo jauhin Arlan"
Serli mengerutkan keningnya dengan tatapan bingung nya itu" maksudnya apa?"
Lisa melepaskan tangan dari tangan Serli,lalu tangan nya perpindah memegang kedua bahu Serli dan mencengkramnya,dan membuat Serli meringis pelan
"Kalau lo masih deketin Arlan,gue nggak segan segan bunuh lo" ucap Lisa dengan tatapan mengerikan, membuat Serli merasa ketakutan
"Gue cukup sabar ya,setiap gue mau nemuin Arlan ada aja lo dideketnya,lo tau kan kalau GUE SUKA SAMA ARLAN" ucap Lisa dengan sedikit berteriak
"Yang gue lihat lo akhir akhir ini makin deket sama Arlan, dan bahkan ketawa didepan gue, lo nggak mikirin betapa sakit hatinya gue saat ngelihat orang yang gue suka jalan sama cewek lain" ucap Lisa kembali, Serli hanya diam
Kini sebelah tangan Lisa memegang dagu Serli,dan tangan sebelahnya lagi mengambil sesuatu didalam jaket Hoodie yang ia pakai,Serli merasa tubuhnya bergetar saat melihat Lisa mengeluarkan pisau lipat dair dalam saku jaketnya itu.
Lisa terkekeh" kenapa takut?"
"Ini peringatan kalau lo berani deketin Arlan lagi,gue nggak segan segan bunuh lo,atau orang terdekat lo" ucapnya sambil menodongkan pisau didepan wajah Serli, membuat serli memejamkan mata nya
"Zara sahabat lo,sendiri dia cukup pintar,jadi gue pikir lo minta ajaran aja sama dia nggak usah sama Arlan" ucap Lisa dengan nada datar
Lisa mendorong pelan tubuh Serli
"Ingat ucapan gue""Jan macem macem gue ini psikopat" ujarnya kembali dan menendang tulang betis Serli,lalu beranjak dari sana dan sedikit membanting kan pintu toilet itu dan membuat Serli kaget
Akhirnya Serli dapat bernafas lega,ia memegangi betisnya yang terasa nyeri akibat ulah Lisa,ia meringis
"Gila tuh cewek" gumamnya
Lalu beranjak dari sanaDisisi lain Lisa sedang senyam-senyum sendiri sambil bernyanyi
"gila keren banget akting Badas gue" lalu tertawa, membuat para siswa yang melihat tingkah menatap nya dengan tatapan anehLisa melotot "apa lo liat liat, mau gue bunuh lo"
***
See you next part
Papay070222
KAMU SEDANG MEMBACA
STARLA (END)
Teen Fiction"Lo mau kan jadi cowok gue?" ucap gadis itu dengan mata berbinar "nggak" ucap pria itu dan segera menepis tangan gadis yang memegang tangannya "Kenapa nggak mau?" ucap si gadis itu dengan nada kesal "Lo burik" setelah mengatakan itu pria tersebut se...