25

588 10 0
                                    

Waktu berjalan begitu cepat,gak terasa kini pertunangan Arlan dan Rafani tinggal menghitung jam dan akan diadakan besok.

Malam ini Rere,Rara dan Raina sedang berkumpul di ruang tamu, sambil melihat orang yang disuruhnya untuk menghias rumahnya,hanya hiasan sederhana tapi terlihat elegan. Sebenarnya pertunangan ini akan diadakan di sebuah hotel,tapi Raina menolak dengan keputusan pihak keluarga Arlan,ia memutuskan tunangan nya diadakan dirumahnya saja.

"Gak terasa ya Ra,lo udah tunangan aja besok" kekeh Rere yang duduk bersebelahan dengan Rara. Rara hanya menoleh pada saudara nya itu sambil tersenyum

"Oh ya,gue kan belum tau calon tunangan lo itu siapa sih?" Tanya Rere dengan penasaran, sebab setelah ia tau saudara nya itu akan tunangan ia belum mengetahui siapa yang menjadi calonnya

Rara terdiam, apakah Rere bakal marah kepadanya,jika tau siapa yang menjadi calon tunangannya? Tapi Rere juga bakal tau besok jadi gak perlu lagi ia sembunyikan. Pikirnya dalam hati

Rara melirik saudaranya sejenak,dan menghembuskan nafas nya dengan pelan " Calonnya -- adalah -- Ar--" ucapan Rara terpotong karena teriakan seseorang

"Assalamu'alaikum" ucap Lisa dengan berteriak,yang baru saja masuk kedalam rumah

"Wa'alaikumsalam" jawab Raina

Rere menutup kedua telinga nya dengan kedua tangannya " Lo berisik banget sih" ketusnya

"Lo bukannya jawab malah ngedumel" omel Lisa,dan menghampiri Tante Raina dan mencium tangannya

"Lo ngapain dateng kesini? Kek jelangkung aja datang tak dijemput" ucap Rere

Lisa melempar kan bantal sofa,dan mengenai wajah Rere " harusnya lu seneng dong,gak repot jemput gue segala gue dateng sendiri" ucap Lisa seraya duduk disebelah Rere

Lisa mengedarkan pandangannya keseluruh ruangan ini,ia baru menyadari ruang tamu ini ternyata banyak hiasan dengan bunga bunga

Lisa menoleh kepada Tante Raina
"Ada acara apa tante?"

Raina terkekeh " kamu lupa sa? Besok kan Rara tunangan"

Lisa menepuk jidatnya pelan " oh ya,Lisa lupa ternyata Rara tunangan besok, gak terasa ya"

"Tunangan diadakan jam berapa tante?" Tanya Lisa kembali

"Sekitar jam delapan malam" jawab Raina,dan diangguki oleh Lisa

"Lu mau ngapain kesini?" Tanya Rere

"Gue mau jengukin bokap, lo temenin gue ya, sekalian beli kado buat Rara " ucap Lisa

"Gak usah kali sa,cukup dateng aja" ucap Rara

"Gak boleh gitu dong, besok kan hari spesial bagi lo juga jadi gue harus bawa kado" ucap Lisa

"Gak usah repot-repot Lisa " celetuk Raina

Lisa menengok ke arah Raina smabil tersenyum
"Gak repot kok tante,tenang aja"

"Yaudah gue siap siap bentar" ucap Rere lalu beranjak ke kamarnya untuk berganti pakaian

Kemudian hanya keheningan, Lisa sibuk dengan ponselnya, sedangkan Raina dna Rara sibuk dengan pikirannya masing masing

10 menit berlalu...

Lisa mendongakkan kepalanya
Menatap Raina dan Rara secara bergantian " oh ya ngomong ngomong calonnya Rara siapa ya?"

"Dia sekolah di SMA NUSANTARA, tempat kami sekolah sama Rere namanya Ar--" ucapan Raina terpotong, karena suara Rere

"Yok berangkat" ucap Rere yang baru saja menuruni tangga

"Yok"

Rere menghampiri Raina dan menyalimi nya,dan diikuti oleh Lisa

"Aku berangkat dulu ya ma" ucap Rere

"Lisa juga Tante"

"Iya, kalian hati hati ya" ucap Raina diangguki oleh Lisa dan Rere

"Assalamu'alaikum" ucap Rere dan Lisa serempak

"Wa'alaikumsalam" jawab Raina dan Rara

***

Sekitar 20 menit Lisa dan Rere sampai dirumah sakit Medika, tempat papa Lisa dirawat,kini mereka berdua telah berada didalam ruangan papa Lisa.

Lisa kini duduk dikursi samping berangkar papanya yang masih terbaring lemah, sedangkan Rere berdiri disamping Lisa

Lisa menggenggam tangan papanya itu,dan mengelus nya " Papa kapan sadar sih?" Gumam Lisa

"Gak capek apa tidur terus,udah hampir dua tahun loh pa" ucap Lisa kembali,matanya mulai berkaca-kaca tapi ia tahan supaya air matanya tak jatuh

Rere mendengar suara Lisa yang terdengar parau,ia menggigit bibir bawahnya, berusaha tidak menangis ia harus menyemangati Lisa disaat kondisi yang seperti ini

"Pa tau gak, orang yang Lisa suka sejak beberapa bulan yang lalu mau tunangan" ucap Lisa dengan serak

Rere mendengar ucapan Lisa tidak bisa lagi membendung air matanya,tapi ia tahan supaya tidak terdengar oleh Lisa

"Kenapa ya orang orang yang Lisa sayang selalu ninggalin Lisa" ucapnya dengan air mata yang sudah menetes

"Seandainya papa bangun,pasti ada yang hibur Lisa, pasti gak bakal sesakit ini" ucap Lisa dengan terisak

"Lisa juga kangen banget sama mama pa, Lisa pengen peluk mama kayak Lisa sekarang peluk papa" ucap Lisa yang sudah memeluk papanya,dan semakin terisak

Tanpa disadari oleh keduanya Ardi,papa Lisa meneteskan air matanya

Lisa melepaskan pelukannya dan menghapus air matanya " oh ya pa,besok Rara tunangan tau"

"Papa bangun gih,biar kita besok dateng bareng bareng"

Rere menfokuskan penglihatannya ke arah wajah om Ardi,ia melihat sebuah cairan bening yang mengalir di pipinya " sa papa lo nangis" ucap Rere dengan serak

Lisa mendengar ucapan Rere langsung menatap wajah papanya itu,dan benar saja apa yang dikatakan oleh Rere

"Itu artinya papa lo, dengerin ucapan Lo sa" ucap Rere

Lisa mengangguk antusias,lalu sedikit berdiri dan mencondongkan tubuhnya ke wajah papanya,dan menghapus bekas cairan bening di pipi papanya itu,lalu mencium kening papanya sedikit lama

***

Setelah mereka dari rumah sakit Lisa dan Rere mampir di mall,sebab Lisa ingin mampir untuk membelikan kado untuk Rara. Kini mereka berdua sedang melihat lihat dress

"Eh Re, menurut lo ini bagus gak?" Ucap Lisa menunjukkan dress berwarna biru dongker kepada Rere

"Bagus" ucap Rere seraya mengangguk

"Yaudah gue pilih ini aja" ucap Lisa, lalu mengajak Rere untuk menuju kasir

Setelah membayar Lisa dan Rere pergi membeli es krim, sebab Rere ingin sekali memakan es krim

Mereka berjalan beriringan setelah keluar dari mall tersebut sambil tertawa sambil memakan es krim

***

Besok siap siap ya Lisa ada kejutan buat kamu, pasti kamu seneng deh wkwk

See you next part

160222










STARLA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang