Sudah dua hari ini ketika Lisa ingin menghampiri Arlan selalu aja Serli berada didekatnya. Selalu meminta bantuan kepada Arlan untuk mengajari,dan ketika Lisa ikut belajar dengan mereka berdua ia selalu saja terabaikan seperti orang asing, Karena Arlan hanya sibuk dengan Serli yang ia ajari itu,Membuat Lisa geram sendiri.
Seperti saat ini Lisa hanya memandangi mereka berdua yang sedang fokus dengan kegiatannya tanpa memperdulikan keberadaan Lisa disana, apalagi saat melihat Serli yang menatapi Arlan sedari tadi tidak mendengar apa yang dijelaskan oleh pria itu.
Lisa menggebrak meja dan berdiri dari duduknya, membuat Arlan dan Serli terperanjat kaget dan langsung berdiri
Lisa menajamkan penglihatannya dan menatap mereka berdua " lu niat belajar nggak sih" ketusnya dan menunjuk ke arah serli, Serli yang ditatap seperti itu bingung yang diucapkan oleh Lisa
Serli melirik Arlan sejenak " maksud lu apa?"
Lisa semakin memicingkan matanya menatap Serli " Lu pikir gue nggak perhatiin lu dari, lu cuman liatin Arlan doang tanpa dengerin dia ngomong apa" geram Lisa
"Gue udah cukup sabar ya, dua hari belakangan ini lu selalu minta ajaran sama Arlan,alasan lo selalu aja nggak paham karena lu nggak fokus lo cuman memperhatikan Arlan tanpa memperhatikan materi yang di jelasin sama Lo" lanjutnya
Serli yang melihat Lisa seperti itu merasa gugup " gue nggak bermak--"
Ucapan Serli terpotong " apa apa jangan-jangan lo suka sama Arlan" tebak Lisa
Serli menggeleng" itu nggak bener"
Lisa mengangguk angguk kan kepalanya lalu mendekati Serli, menatap Serli dengan tatapan tajam nya " Mulai besok lu nggak usah minta ajaran sama Arlan,lagian banyak siswa cewek yang pinter, suruh minta ajarin lo, nggak usah caper sama Arlan" sinis nya
"Sekarang lo pergi dari sini" ucap Lisa seraya menarik tangan Serli menyuruh nya keluar dari ruangan itu
Arlan yang sedari tadi diam, langsung saja melepaskan tangan Lisa yang menarik tangan Serli " Lo yang keluar" ucap Arlan menatap tajam Lisa
"Maksud nya apa,kan dia yang caper sama lo" ucap Lisa melirik Serli
"LO SADAR DIRI NGGAK SIH, SELAMA INI LO YANG CAPER,JADI CEWEK JANGAN MURAHAN NGGAK MALU APA LU NGEJAR NGEJAR COWOK?" sentak Arlan
Lisa terkejut dengan ucapan Arlan barusan, setaunya Arlan jarang sekali ngomong panjang sekali ngomong panjang bikin sakit hati aja. Serli sama terkejutnya mendengar ucapan Arlan dengan nada tinggi itu membuatnya menjadi merinding
Tanpa disadari mata Lisa sudah berkaca-kaca ' gue murahan ya?' batinnya
Lisa hanya bisa menunduk menahan air matanya yang sebentar lagi akan menetes,seraya meremas roknya itu,tidak berani menatap wajah Arlan sekarang
Lisa memberanikan diri untuk menatap wajah Arlan,yang sekarang ini menunjukkan ekspresi datarnya
"Seburuk itu ya gue dimata Lo?" Ucapnya dengan parauLisa yang melihat Arlan yang hanya diam, kembali lagi bersuara" sekarang mau lo apa?" Tanya Lisa kembali, berusaha menahan air matanya
"Jauhin gue" ucap Arlan lalu menarik tangan Serli dari sana
Kini air mata Lisa sudah tidak bisa ia tahan,air matanya itu menetes membasahi pipinya,ia menerka air matanya " gue bakal coba nurutin omongan lo, walaupun susah buat gue" ucap nya dengan pelan,lalu beranjak dari sana
Tanpa Lisa sadari sedari tadi ada orang yang memperhatikannya dari balik rak rak buku,orang itu mengepalkan tangannya dan tanpa ia sadari airnya matanya juga menetes
***
030222
KAMU SEDANG MEMBACA
STARLA (END)
Teen Fiction"Lo mau kan jadi cowok gue?" ucap gadis itu dengan mata berbinar "nggak" ucap pria itu dan segera menepis tangan gadis yang memegang tangannya "Kenapa nggak mau?" ucap si gadis itu dengan nada kesal "Lo burik" setelah mengatakan itu pria tersebut se...