30

643 11 0
                                    

Lisa terbangun dari tidurnya saat alarm ponselnya berbunyi. Ia menggeliat dan merentangkan kedua tangannya ke atas,lalu duduk bersila dan melihat kearah ponsel nya yang berada diatas nakas lalu mengambilnya. Ternyata sudah pukul 05.00 ia mematikan ponselnya lalu bergegas ke kamar mandi untuk mengambil wudhu dan menjalankan kewajibannya. Setelah sekitar 10 menit Lisa telah selesai ia melipat mukenah dan sajadahnya lalu meletakkan kembali ditempat semula yaitu dilemari.

Saat melewati cermin meja riasnya ia menoleh dan menatap pantulan dirinya di cermin, lalu ia tersenyum saat mengingat kembali kejadian kemarin.

"Aish Arlan kenapa gemesin banget kalau lagi ngomong gitu" ucapnya sambil senyam-senyum.

Detik berikutnya ia menetralkan wajahnya "Tapi lo gak boleh baper dulu" ucapnya kepada dirinya sendiri.

"Lo harus pura pura gak peduli apapun omongan nya ke lo, maupun perlakuannya" ucapnya sembari mengangkat dan  mengepalkan kedua tangannya seraha menyemangati diri nya sendiri.

"Walaupun kenyataannya lo baper banget" gumamnya kembali. Lalu ia beranjak ke kamar mandi untuk menjalankan ritual nya sebelum berangkat ke sekolah.

***

Sekitar 30 menit Lisa telah siap dengan seragamnya. Ia turun kebawah untuk sarapan.

"Pagi papa" sapanya saat sudah duduk .

"Pagi juga anaknya papa" ucap Ardi dengan tersenyum simpul.

Arif berdehem "paman gak disapa nih?" Ucapnya

Lisa terkekeh "oh ya lupa, pagi paman" ucapnya

"Pagi juga. Mentang-mentang papanya udah ada pamannya dilupain" ucapnya sambil berpura-pura merajuk.

"Ish paman gak gitu,masa Lisa lupain paman sih" ucap Lisa

"Iya iya,yaudah makan sekarang biar gak terlambat ke sekolah" ucap Arif

" Masih lama paman masuknya " ucap Lisa setelah menyendok nasi goreng ke mulut nya.

"Lisa kalau lagi makan ditelen dulu,baru ngomong" peringat Ardi.

Setelah nya Lisa tidak berbicara lagi ia melanjutkan makannya. Hanya ada suara dentingan sendok yang terdengar dimeja makan itu.

Setelah selesai Lisa meminum air dan meminumnya hingga setengah gelas.
Ia berdiri lalu berpamitan dengan Papa dan pamannya.

***

Lisa ke sekolah menaiki angkot,dia lebih suka karena menurutnya sangat menyenangkan.

Ia sudah sampai di depan gerbang sekolah lalu turun.

Ia memberikan uang kepada Supir angkot itu "makasih ya pak"

Bapak bapak itu mengangguk "sama sama neng" ucapnya,lalu menjalankan angkotnya.

Lisa berjalan di koridor menuju kelasnya. Saat sudah didepan kelas ada beberapa siswa yang berkumpul disana sambil memandang Lisa dengan tatapan yang berbeda beda.

Lisa mengerutkan keningnya kenapa ia ditatap seperti itu? Ia tidak terlalu memperdulikan ia langsung masuk kedalam melewati para siswa yang terus memandangi nya.

Saat masuk Lisa kaget mendapati Arlan yang sudah duduk di kursi sambil bersedekap dada. Arlan berdiri dan mempersilahkan Lisa untuk duduk.

"Silahkan" ucapnya dengan datar.

Lisa tidak bergeming ia langsung duduk dikursi nya itu. Ia menoleh ke Arlan yang masih menatapnya.

"Ngapain lo liatin gue kayak gitu?" Ketus Lisa

Arlan menggeleng, membuat Lisa memutar bola matanya malas.

Arlan merogoh saku celananya lalu mengambil sebuah benda disana.
Ia mengeluarkan jepit berbentuk pita lalu mendekat ke Lisa dan memasangkannya dirambut sebelah kiri Lisa. Lalu kemudian Arlan mundur kembali.

Lisa meraba raba rambutnya, lalu ketika ia ingin mengambil jepit itu suara Arlan menghentikan tangannya.

"Jangan dibuka"

Lisa menatap Arlan dengan tatapan curiga "ada hal apa lo ngasih gini ke gue?"

"Pengen aja" ucap Arlan

"Gak mungkin pasti ada hal lain yang lo sembunyikan" ucap Lisa dengan curiga.

"Tumben banget lo begini" ucap Lisa kembali.

"Tapi seneng kan?" Tanya Arlan dengan senyum tipis, mungkin Lisa tak menyadari itu karena sangking tipisnya.

"Nggak" ketus Lisa

"Gue ke kelas dulu" pamit Arlan

"Yaudah pergi aja kalau mau,gak perlu pamit kali" ucap Lisa seraya memalingkan wajahnya.

Arlan terkekeh dalam hati. Kenapa Lisa terlihat sangat menggemaskan? Ingin sekali Arlan membawa nya pulang.

"Semangat belajarnya orang jelek" ucap Arlan lalu pergi dari sana.

Lisa menoleh sambil memandangi Arlan yang baru saja keluar dari ambang pintu.

'dia ngasih perhatian atau ngata ngatain sih' batinnya

"Cieeee yang baru disamperin doi" ucap Rere heboh yang baru saja datang.

Lisa tidak menanggapi ucapan Rere tersebut.

Rere menaruh tasnya dikursi,lalu mendekat ke Lisa dan mencolek colek bahu Lisa.

"Cie cie" godanya

"Dih apaan sih lo gak jelas" ketus Lisa

"Pura pura kesel padahal dalam hatinya udah mleyot tuh" sindir Rere

***

Jumpa lagi kita besti, ada yang nungguin aku nggak? Nggak ya,oke -_-

Aku cuma ngingetin buat kalian jaga kesehatan terus ya,soalnya ini lagi musim orang sakit.

Jangan lupa semangat juga yang masih sekolah, kuliah maupun yang udah kerja ya.

Bantu share cerita ini dan jangan lupa voment aku butuh kritikan kalian juga buat memperbaiki cerita aku yang masih tahap belajar ini.

Papay see you next part

240222






STARLA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang