"Harta yang paling berharga adalah keluarga."
🍃🍃🍃
Memiliki tiga anak laki-laki berusia remaja membuat Talisha dan Raka harus banyak-banyak mengelus dada. Setelah menanti momongan diwaktu yang cukup lama, akhirnya Talisha dan Raka dianugrahi anak pertama diusia pernikahan yang ke tiga, ditahun kelima pernikahan Talisha kembali mengandung anak kedua, dan anak terakhir yang benar-benar di luar rencana mereka, dikandung Talisha disaat usia pernikahannya yang ke sepuluh.
Sedari awal Talisha dan Raka hanya berencana memiliki dua anak saja, tetapi nyatanya Tuhan masih mempercayai mereka dan mereka tidak mau menyia-nyiakan kepercayaan Tuhan, mengingat dulu untuk mendapatkan satu anak saja usaha mereka sangat keras, serta mereka harus menanti cukup lama.
Ketika usia anak-anak Talisha dan Raka masih kecil, membuat Talisha pusing bukan kepalang, rebutan mainan, makanan, berebut untuk mendapatkan perhatian, dan rumah yang Talisha dan Raka tinggali tidak pernah rapih lagi. Sedangkan Talisha sangat suka kerapihan, Talisha tidak pernah suka berantakan, melihat itu Raka hanya mengusap punggung Talisha dan berusaha membuatnya sabar, karena sebenarnya Raka jugalah salah satu pelaku yang membuat rumah selalu berantakan.
Saat ini anak-anak Talisha dan Raka telah beranjak remaja, sudah cukup bisa mengatur dirinya sendiri, rumah tidak seberantakan dulu saat mereka kecil. Tetapi tanggung jawab Talisha dan Raka semakin besar, menjaga pergaulan anak remaja yang semakin hari semakin liar. Sebelumnya izinkan kami memperkenalkan ketiga jagoan kami.
Anak pertama kami bernama Adam Alvian Satria, orang-orang biasa memanggilnya Adam tetapi kami memanggilnya Al. Saat ini usia Al menginjak 20 tahun, sedang sibuk-sibuknya menjadi mahasiswa di salah satu universitas teknik kota Bandung.
Al lahir dengan berat 3,7 kg dan tinggi 55 cm, cukup tinggi untuk ukuran bayi baru lahir dan benar ketika Al beranjak dewasa Al tumbuh menjadi anak remaja yang cukup tinggi, dan untuk wajah diantara ketiga anak kami Al yang paling mirip dengan Raka, mungkin ketika hamil Talisha terlalu membenci Raka tetapi sikap dan sifat Al lebih mirip dengan Talisha.
Al juga memiliki hobi photography, bakat itu sudah terlihat ketika dia masih SMP dengan handphonenya dia selalu memotret keadaan sekitar dan hasilnya cukup bagus untuk hasil foto ukuran anak SMP, sampai akhirnya hobi itu ditekuni oleh Al dan bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah untuk tambahan uang jajannya.
Anak kedua kami bernama Alhakim Gaivan Satria, orang-orang biasa memanggilnya Akim tetapi tetap kami selalu punya panggilan khusus untuk anak-anak kami dan untuk anak kedua kami memanggilnya Gai.
Terpaut dua tahun usianya dari Al, sekarang Gai menginjak usia 18 tahun dan dia baru merayakan pertambahan usianya satu bulan yang lalu, perayaan yang cukup membuat kami terkejut karena Gai sudah berani membawa perempuan yang dikenalkannya sebagai teman dekat, ternyata anak-anak kami sudah tumbuh dewasa.
Ketika hari kelahiran Gai, cukup membuat Raka khawatir kepada Talisha, karena rasanya saat itu jeda yang kami berikan tidak terlalu jauh, tetapi nyatanya Talisha bisa melahirkan Gai dengan selamat.
Gai lahir dengan berat 3,5 kg dan tinggi 57 cm ketika lahir wajah Gai sangat mirip dengan Talisha, mungkin Gai adalah wujud Talisha dalam bentuk laki-laki karena didalam wajah Gai seperti tidak ada kontribusi Raka tetapi sifat dan sikap Gai persis seperti Raka.
Gai juga memiliki hobi bermusik, dia cukup ahli dalam memainkan alat musik terutama gitar dan Gai seringkali membuat video cover lagu dan akan dipostingnya di instagram, sebagai orangtua Talisha dan Raka mendukung keputusan yang di ambil anak-anak nya selagi itu baik dan positif.
Anak ketiga kami, sibungsu yang paling manja bernama Abimana Kaivan Satria, kami memanggil nya Kai. Kai terpaut cukup jauh usianya dari kedua kakaknya, membuatnya selalu menjadi sasaran bullyan sang kakak terutama Gai.
KAMU SEDANG MEMBACA
TALISHA
Genç Kurgu"Saya bisa hidup sendiri. Saya bisa apa-apa sendiri, saya gak butuh laki-laki, saya bisa membahagiakan diri saya sendiri tanpa bantuan siapapun." "Talisha, jangan egois! Semandiri apapun kamu, sebisa apapun kamu, kamu tetap perempuan dan tetap kamu...