2. Kartu Identitas

1K 97 4
                                    

"Terkadang manusia yang paling ditakuti, manusia yang paling dihormati, manusia yang memasang wajah cuek dan dingin adalah manusia yang sedang menyembunyikan luka yang dirasakannya."

🍃🍃🍃

Tiga hari berlalu artinya rangkaian acara ospek telah selesai dilaksanakan, hilang sudah beban yang harus Talisha tanggung selama tiga hari itu.

Setelah selesai kelas Talisha memutuskan untuk mengisi perutnya, saat ini Talisha tengah duduk di kantin bersama dengan Airin yang tengah menyantap makan siangnya.

"Akhirnya penderitaan kita selesai ya rin." Ujar Talisha antusias.

"Akhirnya hilang sudah beban ini," Airin terkekeh.

"Hahaha, rin aku mau pesan makan dulu ya nanti kesini lagi." Talisha beranjak dari duduknya.

"Oke." Airin mengacungkan jempolnya pertanda setuju.

Setelah Talisha pergi meninggalkan Airin, kembali Airin menyantap makan siangnya.

"Kamu temannya Talisha kan?" Tanya seorang laki-laki yang kini berdiri di hadapan Airin.

"Iya kak." Jawab Airin gugup, pasalnya laki-laki yang berdiri di hadapannya ini adalah laki-laki yang sangat disegani.

"Kamu tahu Talisha kemana?" Tanya Raka lagi.

"Lagi pesan makan kak,"

"Oh, saya duduk disini ya mau nunggu Talisha. Gapapa?"

"Duduk aja kak."

Airin sangat gerogi setelah tahu Raka memutuskan duduk di hadapannya, Airin berusaha menyibukkan diri dengan handphonenya dengan segenap usaha Airin menghubungi Talisha agar secepatnya kembali ke meja. Sedangkan di hadapan Airin, Raka sibuk mengotak atik handphonenya entah apa yang membuat dirinya terlihat sangat sibuk.

Sepuluh menit kemudian Talisha datang dengan satu piring nasi lengkap dengan lauknya.

"Tal ko lama banget?" Tanya Airin.

"Tadi rame banget, terus harus ngantri jadi yaudah deh ngantri dulu." Jelas Talisha kemudian duduk di hadapan Airin dan di samping Raka.

Talisha yang baru saja akan menyuapkan nasi terhenti ketika mendengar suara laki-laki yang duduk di sampingnya.

"Talisha, KTP dan KTM saya mana?" Todong Raka, tepat setelah Talisha mendudukkan diri di sampingnya.

"Lah sejak kapan dia duduk disini?" Tanya Talisha kepada Airin.

"Dari tadi Tal." Jawab Airin setengah berbisik.

"Talisha, saya tanya KTP dan KTM saya mana?"

"Bentar, bentar saya cari dulu." Jawab Talisha mengobrak abrik tasnya.

Sementara Raka sibuk memperhatikan Talisha yang tengah mengobrak abrik isi tasnya.

"Hehe, lupa nyimpen kak." Ucap Talisha menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Yaallah kamu." Geram  Raka dengan tangan yang greget untuk menjitak kepala Talisha.

"Nanti deh saya cari dulu,"

TALISHA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang