"Penampilan nya sederhana hanya mengenakan celana cullote, yang terkadang dilapisi blouse kesayangannya, tidak lupa pashmina yang selalu menutupi mahkota indah nya ditambah taburan bedak tipis, terlihat sederhana bukan? Tapi bagaimana bisa, membuat saya bahagia, hanya karena memperhatikannya."
🍃🍃🍃
Satu hari pasca demo rusuh yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia membuat kedua orang tua Talisha sangat dirundung rasa khawatir, apalagi ketika mengetahui putri kesayangannya ikut terkena tembakan gas air mata dan lemparan batu, membuat Talisha dimarahi habis-habisan oleh sang Mama.
Tetapi rasanya kejadian tersebut tidak akan membuat Talisha kapok, malahan Talisha ingin mengikuti aksi lagi dan Talisha juga berharap jika suatu hari nanti dia yang akan menyampaikan orasi nya dihadapan orang banyak.
Beberapa hari setelah demo itu terjadi, Talisha menerima satu direct message di instagram, ketika Talisha membuka profile sang pengirim pesan rupanya yang mengirimkan pesan adalah laki-laki yang menolongnya saat demo. Tidak mau ambil pusing Talisha hanya membaca pesan yang dikirimkan laki-laki tersebut, tanpa ada niat sedikitpun untuk membalasnya.
Akhir-akhir ini juga dimedia sosial, Talisha kerap kali menemukan video Raka saat menyampaikan orasi yang kalo boleh Talisha bilang sangat bagus, keren, berani dan juga Talisha menemukan video Raka yang tengah diberikan saputangan oleh seorang perempuan yang memakai almamater warna kuning, video tersebut diedit dengan menggunakan lagu yang cukup membuat orang-orang yang melihatnya terbawa perasaan.
Setelah dosen meninggalkan kelas, hampir semua teman-teman satu kelas Talisha langsung terburu-buru bangkit dari duduknya untuk pergi meninggalkan kelas. Sedangkan Talisha sendiri, harus terjebak di dalam kelas dengan tiga mahluk yang beberapa jam ke depan akan mengganggu waktunya.
"Kita jadikan kerja kelompok?" Tanya Adit teman satu kelompok Talisha.
"Jadi, di kosan aku ya." Jawab Talisha sambil membereskan buku-bukunya.
"Oke, gue berangkat bareng Fariz ya Tal." Ucap Adit lagi kepada Talisha.
"Dit, kamu berangkat bareng aku aja. Nanti Airin biar bareng sama Fariz."
"Tal, yang bener?" Tanya Airin kepada Talisha.
"Iya, kamu gak keberatan kan iz?"
"Oh enggak ko, Airin bareng gue aja." Jawab Fariz yang sedari tadi diam.
"Oke deh, kalian tunggu diparkiran aku mau ke toilet dulu sebentar, nanti nyusul."
Mendengar penuturan Talisha mereka menurut dan bergegas pergi meninggalkan kelas tentunya untuk menunggu Talisha diparkiran.
Setelah teman-temannya pergi buru-buru Talisha pergi menuju toilet, lima menit berlalu setelah selesai urusannya dengan toilet, buru-buru Talisha pergi menuju parkiran.
Di perjalanan menuju parkiran tanpa sengaja Talisha berpapasan dengan Raka, karena tidak mau membuang-buang waktu untuk berdebat dengan Raka, Talisha hendak buru-buru untuk pergi.
Sampai pada akhirnya Talisha melangkah ke kiri Raka mengikuti, Talisha melangkah ke kanan Raka mengikuti hal tersebut terjadi berulang-ulang sampai akhirnya Talisha geram.
"Hai, long time no see." Sapa Raka setelah Talisha menyerah dan berdiri di hadapannya.
"Permisi, saya buru-buru." Ucap Talisha berusaha menghindari Raka tetapi tetap di tahan oleh Raka.
"Kamu gak kangen sama saya?"
"Gak."
Sadar Raka yang menjulang tinggi berdiri di hadapannya, tanpa disadari Talisha salah fokus kepada perban yang terdapat di pelipis mata kiri Raka.
KAMU SEDANG MEMBACA
TALISHA
Fiksi Remaja"Saya bisa hidup sendiri. Saya bisa apa-apa sendiri, saya gak butuh laki-laki, saya bisa membahagiakan diri saya sendiri tanpa bantuan siapapun." "Talisha, jangan egois! Semandiri apapun kamu, sebisa apapun kamu, kamu tetap perempuan dan tetap kamu...