"Sekarang bahagiaku bertamabah, melihatnya mampu tersenyum dan berbangga diri atas apa yang telah di raihnya."
🍃🍃🍃
Hari ini Raka berangkat dari Bandung menuju Yogyakarta menggunakan kereta, sendirian. Ibu dan adiknya akan menyusul dua hari menjelang hari wisuda Raka.
Sepanjang perjalanan Raka memperhatikan jalanan yang di laluinya sambil sesekali memperhatikan para penumpang yang berada di sekitarnya. Raka jadi mengingat kenangan saat dia satu kereta dengan Talisha, mengingat hal tersebut mampu membuat hati Raka terasa bahagia.
Raka berangkat hari ini sekitar satu minggu sebelum dirinya wisuda, sembari menyelesaikan berkas-berkas yang belum selesai dan sekalian menghabiskan waktunya dengan Talisha.
Dering telepon membuyarkan lamunan Raka, setelah melihat siapa yang menelepon buru-buru Raka mengangkat nya.
"Assalamualaikum, mas Raka."
Ya, semenjak mereka berjarak Talisha lebih sering memanggilnya dengan sebutan mas, Raka hanya membiarkan nya sesuka hati Talisha saja toh Raka juga senang di panggil mas oleh Talisha.
"Waalaikumsalam, kenapa Tal?"
"Mas Raka hari ini pulang?"
"Iya, ini saya lagi di kereta."
"Oalah, hati-hati di jalannya ya mas."
"Iya, kamu lagi ngapain?"
"Saya baru aja pulang,"
"Kok tumben malem?"
"Setiap hari juga gini, mas."
"Kamu memang sibuk atau menyibukkan diri?"
"Dua-duanya. Mas Raka nyampe jam berapa? Saya jemput ya."
"Gak usah Tal, saya nyampe tengah malam."
"Oh yaudah deh, saya mau istirahat."
"Kamu marah?"
"Enggak."
"Yaudah kamu istirahat ya, assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
Mendengar jawaban cuek dari Talisha, Raka dapat menyimpulkan jika gadisnya marah. Walaupun tadi Talisha mengatakan jika dirinya tidak marah, tapi Raka tahu jika Talisha kesal kepada dirinya.
Raka tahu niat Talisha baik, tapi Raka masih punya hati, tidak mungkin bukan jika Raka membiarkan Talisha keluar malam-malam sendirian hanya untuk menjemput nya.
Tidak mau ambil pusing Raka memilih untuk tidur, karena masih ada 5 jam perjalanan yang harus Raka lewati.
Tanpa sadar 8 jam perjalanan sudah Raka lewati, kini Raka sudah sampai di stasiun Tugu Yogyakarta, buru-buru Raka memesan ojol yang akan membawanya menuju rumah Ayahnya.
Setelah menempuh perjalanan tiga puluh menit Raka sampai di rumah Ayahnya, tanpa basa basi Raka langsung masuk ke dalam kamar dan beristirahat.
Hari ini hari minggu, pagi hari Raka sudah bangun dan bersiap-siap menuju kosan milik Talisha. Menengok gadisnya, yang sudah tiga bulan tidak Raka temui. Sembari memberikan undangan wisuda kepada Ayahnya.
"Ayah,"
"Kenapa Rak?"
"Itu undangan wisuda Raka. Kalo Ayah ada waktu Raka mohon sempatkan hadir." Papar Raka sembari menyimpan undangan di meja kerja Ayahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TALISHA
Fiksi Remaja"Saya bisa hidup sendiri. Saya bisa apa-apa sendiri, saya gak butuh laki-laki, saya bisa membahagiakan diri saya sendiri tanpa bantuan siapapun." "Talisha, jangan egois! Semandiri apapun kamu, sebisa apapun kamu, kamu tetap perempuan dan tetap kamu...