SEMUA keluarga sudah berkumpul di restoran yang ada di dalam hotel bintang lima itu. Baik dari keluarga Bella mau pun Rian. Dari keluarga Bella hanya ada Mama dan Papanya. Sedangkan, keluarga Rian ada Papa, Mama, Nenek, adik, dan sepupu. Tante dan Om Rian-orang tua Aiden dan Reno, semalam langsung pulang ke rumah orang tua Rian karena Reno yang rewel.
Keluarga itu tengah duduk menunggu pengantin baru yang belum juga muncul menampakkan batang hidung mereka.
Sedangkan, dua pengantin yang di tunggu itu masih tergeletak di atas kasur. Sepertinya enggan meninggalkan kasur empuk itu.
Jika kalian berpikir mereka tidur berpelukan layaknya pasangan suami istri pada platform Wattpad pada umumnya. Maka itu salah.
Rian menggeliat dalam tidurnya. Cahaya matahari memaksa masuk melalui celah-celah jendela. Dia mengucek-ucek matanya untuk mengembalikan nyawanya agar terkumpul.
Saat akan bangun, Rian merasakan berat di perutnya. Ia mengangkat kepalanya sedikit, ternyata kaki kanan Bella menumpangi perutnya. Sungguh tidak ada akhlak.
Jika biasanya di pagi hari sang istri bangun terlebih dahulu dan mendapati perutnya di peluk posesif oleh sang suami sehingga ketika bangun merasakan berat di perutnya. Maka berbanding terbalik dengan dua pasangan yang menikah karena perjodohan ini.
Bella masih menyelami alam mimpinya. Kaki kanannya berada di atas perut Rian. Tidurnya sudah tidak karuan. Tangan kanannya mengangkat tinggi ke atas kepala sehingga baju bagian bawahnya sedikit terangkat. Jika saja Rian menoleh ke samping, dia akan langsung di suguhi ketiak Bella.
Dengan tidak ada dosanya Rian mengangkat kaki Bella dan melemparnya begitu saja. Dia segera bangkit untuk mengambil selimut dan bantal yang tergeletak di lantai karena perempuan itu -Bella- menyebalkan. Kelakuannya sudah seperti wanita hamil. Permintaannya aneh-aneh. Baru memejamkan mata, Bella sudah memanggilnya dengan alasan lapar.
Akhirnya Rian memanggil OB meminta untuk mengantarkan makanan. Setelah makan, bukannya tidur malah begadang menonton drama Korea. Rian tak menggubris, dia tetap lanjut tidur karena capek. Tapi, Bella malah pakai acara nangis karena drama itu dan membuang selimut serta bantalnya.
Rian melipat selimut itu dan di letakannya di atas ranjang. Dan bantal? Tentu bantal itu dia lemparkan ke arah Bella. Bella menggeliat, menggaruk kepalanya lalu mengubah posisi tidurnya jadi miring ke kanan. Tapi, tak membuat wanita itu bangun.
Rian berjalan menuju ranjang dan duduk. Menatap wajah Bella dengan mulut yang terbuka itu.
"Kamu tidur, gak tidur tetap menyebalkan." Rian berdecak. Tangannya terulur menepuk-nepuk pipi Bella.
"Bell, bangun." Rian menepuk-nepuk pelan pipi Bella.
"Bell, bangun! Sudah siang. Gak baik, anak perawan bangunnya siang. Nanti jodohnya di patok ayam." Rian terus menepuk-nepuk terus pipi Bella. Iya dong Bella masih perawan. Dia belum di unboxing oleh Rian. Sedetik kemudian Rian tersadar akan ucapannya.
"Jodoh di patok ayam?" beo Rian dengan mengulang-ulang kata-katanya dalam benaknya.
"Kan saya suaminya? Berarti saya dong yang di patok ayam?"
Baru sehari tidur dengan Bella otak Rian sudah ngelag. Tidak tahu nanti satu minggu ke depan, atau satu bulan, bahkan satu tahun, mungkin Rian sudah gila.
Bodo amat dengan kalimat yang baru saja di ucapkannya. Rian kembali membangunkan Bella yang kelihatannya wanita itu sangat asyik tidur tanpa mau bangun.
Dengan iseng Rian menarik kaki Bella sampai perempuan itu jatuh ke lantai. Sontak Bella langsung terbelalak dan meringis kala bokongnya berciuman dengan dinginnya lantai kamar hotel.
KAMU SEDANG MEMBACA
FORCED TO MARRY
Romance[Jangan lupa VOTEnya kawan] Bella--seorang wanita berusia dua puluh lima tahun di mana teman-temannya telah berumah tangga, Bella malah enggan untuk menjalin hubungan yang di namakan pernikahan. Selalu mendapat pertanyaan ; kapan menikah? Kok gak p...