39

1.6K 33 5
                                    

RIAN tersenyum cerah, ia menatap wajah Bella yang tengah tidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

RIAN tersenyum cerah, ia menatap wajah Bella yang tengah tidur. Tampak sekali gurat kelelahan di wajah wanita itu.

Tangan Rian bergerak mengelus lembut kepala Bella, menyingkirkan rambut-rambut yang tampak sangat kacau menutupi wajah Bella.

Pagi ini terasa berbeda, senyum manis terus terpatri di wajah tampan laki-laki berumur dua puluh delapan tahun itu.

Sesekali ia mengecup kening Bella. Tidak ada niat untuk membangunkan istrinya sebab ini masih larut. Tiba-tiba saja tengah malam tadi, ia terbangun. Rasanya hanya ingin memandang wajah Bella itu.

Merasa geli lantaran elusan yang ada si pipinya membuat Bella perlahan membuka mata. Ia langsung menoleh ke samping di mana Rian menumpukan satu tangannya sebagai sanggahan kepala dengan satu tangan yang lainnya mengelus lembut pipi Bella.

Sontak pipi Bella langsung bersemu menatap senyum manis Rian yang di tujukan untuknya.

"Jangan senyum!" seru Bella menutupi wajahnya dengan selimut. Ia malu sekarang berhadapan dengan Rian.

"Kenapa di tutupi? Padahal aku sedang menikmati wajah cantikmu,"

"Jangan gombal, deh!"

Rian terkekeh. "Siapa yang gombal? Aku berkata jujur, pipi merahmu itu membuatku ingin menerkammu kembali." bisik Rian.

Bella yang berada di dalam selimut melotot dengan tersenyum tertahan. Malu. Mengingat kegiatan yang mereka lakukan tadi. Rasanya ia ingin mencuci otak di sungai gangga agar adegan yang beberapa jam lalu mereka lakukan menghilang dari otak Bella.

Meingat hal itu hanya membuat otak Bella berpikir tidak-tidak. Bukan, sebenarnya lebih dominan ke malu. Meskipun Rian memperlakukannya dengan lembut. Bella saja sampai terbuai oleh sentuhan-sentuhan yang laki-laki itu berikan.

Wanita dengan wajah kusut namun tetap terlihat cantik di mata Rian membuka selimutnya, memukul Rian dengan bantal. Kontan Rian menutupi kepala meskipun Bella memukulnya pelan. Apalagi menggunakan bantal. Tidak terasa sama sakit.

Rian tertawa pelan. "Bella jangan menggoda suamimu lagi, ya kalau kamu tidak mau begadang."

"Apa?!" sungut Bella.

Beberapa detik ia tersadar bahwa dirinya tak memakai sehelai benang pun. Sontak saja Bella langsung menutupi area dada yang tak tertutup selimut dan langsung membungkus tubuhnya kembali.

"Jangan lihat! Tutup mata!"

Sumpah demi apa pun Bella ingin menghilang. Ia benar-benar malu. Meskipun jika Rian melihatnya, tidak masalah, tapi Bella malu. Belum lagi kejadian tadi masih berputar di kepalanya membuat Bella sangat-sangat malu setengah mati.

FORCED TO MARRYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang