42

665 23 2
                                    

HALOOOO, aku minta maaf banget lama ga update. Kalian masih ada yang nungguin? Jujur, aku lupa alur cerita ini gimana. Aku nulis cerita ini pas masih SMP (2019), dan sekarang aku udah kuliah guysss_T. Tapi, bakal tetep aku lanjut kok (kalo mood wkwkw, kalian ga ada yang vote soalnya). Eh, btw kalo dibaca ulang kok aku geli ya. Sempet mau aku delete aja ini cerita.

.

.

"NAMANYA Viona, dia ini temanku dari kecil."

Bella menatap seorang perempuan yang berbaring di atas brankar.

Tentang janji Rian semalam yang akan menjawab semua pertanyaan Bella memang benar di tepati oleh Rian. Buktinya sekarang Bella berada di rumah sakit, tepatnya ruang kamar inap perempuan bernama Viona.

"Aku dan Viona berteman karena kita dulu tetangga sebelum dia memutuskan untuk berpindah bersama orang tuanya. Tapi, kita masih bisa bertemu di sekolah," lanjut Rian.

"Dulu, pas lulus SMA kami berpisah. Sebab aku kuliah di kedokteran dan dia sekolah model. Itu cita-citanya dari kecil," sambung Rian. Mengingat masa-masa kecilnya dulu bersama Viona Amatasya. Di mana perempuan itu selalu berkata jika besar nanti dia akan menjadi model papan atas.

Bella menatap wajah pucat perempuan itu. Meskipun pucat, tapi tetap terlihat cantik. Pantas saja perempuan itu berparas cantik, ternyata Viona ini model.

"Makanya kamu menemukan foto itu di lemariku. Aku menyimpannya hanya sebagai kenang-kenangan karena kita sempat berpisah," lirih Rian.

Bella menoleh pada suaminya. Ia merasa kalimat yang di ucapkan Rian seperti begitu pedih hingga menyakiti hati laki-laki itu.

"Viona koma satu bulan sebelum kita menikah,"

"Dia... Koma karena apa?"

"Kecelakaan," jawab Rian sendu.

Saat itu, Rian mendengar kabar bahwa Viona kecelakaan ketika Viona akan pergi ke sebuah tempat pemotretan perempuan itu. Sayangnya, di tengah jalan ada sebuah mobil dengan kecepatan penuh di mana si pengendara ini mabuk berat hingga akhirnya menabrak mobil yang Viona tumpangi sampai mobil Viona ini menabrak pembatas jalan dengan keras bagian depan dan samping mobil Viona ringsek.

Saat itu, di dalam mobil Viona terdapat tiga orang. Sopir, Viona, dan asiatennya-Naya. Syukurnya Viona dan sopirnya selamat meskipun Viona harus mengalami koma. Nahasnya Naya tak dapat di selamatkan dan meninggal di tempat.

Bella mengangguk. Kemudian pandangannya mengedar ke ruangan bernuansa putih itu.

"Enggak ada yang jaga Viona, ya ini? Dari tadi sepi banget,"

Rian menggeleng. "Mama dan Papanya sibuk sama pekerjaan masing-masing sampai melupakan anaknya yang sakit seperti ini. Mereka bahkan satu minggu sekali menjenguk Viona. Ibunya Viona, tante Fanya menitipkan Viona padaku. Makanya kadang aku pulang larut malam untuk menjaganya."

Alasan mengapa Viona di rawat di rumah sakit milik keluarga Rian selain karena rumah sakit itu terkenal, juga karena ada Rian. Kedua orang tua Viona tahu anaknya dekat dengan Rian. Itu sebabnya mereka yakin Rian dapat menjaga Viona apalagi mereka dulu sempat menjadi tetangga. Kedua orang tua Rian bahkan mengenal dekat orang tua Viona.

Bella menatap prihatin pada Viona, hatinya terenyuh. Kasihan Viona, ia pasti sangat kesepian mempunyai orang tua yang sibuk dengan pekerjaan masing-masing sampai menelantarkan anaknya.

Memang kelihatannya Viona berasal dari keluarga berkecukupan. Tapi, apa lah artinya uang banyak jika tidak ada kehangatan di dalam keluarganya.

Tapi, mendengar kalimat Rian soal menjaga Viona. Rasanya Bella sedikit egois, hattinya sakit saat mengetahui suaminya peduli dengan perempuan lain sekalipun itu adalah teman Rian. Tapi, boleh kan Bella ingin Rian hanya peduli padanya saja, istri Rian.

FORCED TO MARRYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang