21

1.8K 57 1
                                    

MATA Rian mengerjab, ia menggeliat. Perlahan kedua kelopak mata hitam itu terbuka, menatap keadaan kamar yang gelap tanpa cahaya.

Rian menoleh ke arah jendela yang gorden nya belum tertutup. Gelap. Artinya hari sudah malam, ia tertidur dari tadi sore hingga malam.

Rian bangkit dari tidurnya. Berjalan ke arah sakelar guna menyalakan lampu.

Lampu kamarnya menyala, tatapan Rian lansung terpatri pada Bella yang duduk menyandar di kepala ranjang dengan mata terpejam. Dengan langkah pelan Rian berjalan mendekati Bella, duduk di sisi ranjang. Tersenyum tipis sembari mengusap pelan pipi wanita yang menyandang istrinya itu.

Ada perasaan bersalah lantaran tidur terlalu lama di paha perempuan itu. Pasti paha Bella terasa kram dan pantatnya panas.

Di liriknya jam yang menunjukkan pukul 19.30. Ia tidur kurang lebih empat jam. Ditepuk nya pelan pipi Bella untuk membangunkan wanita itu.

"Bell, Bella, bangun sayang,"

Bella terusik. Ia menggeliat namun tidak bangun. Malah mengubah arah kepalanya yang semula menoleh ke kiri jadi menoleh ke kanan.

"Bell, bangun. Sudah malam, kamu enggak mandi?"

Kening Bella berkerut. Wanita itu berdehem. "Hm?" Meskipun dengan mata terpejam. Bella masih mendengar ucapan Rian. Ia setengah sadar.

"Sudah malam. Mandi dulu,"

Perlahan Bella membuka matanya. Mengerjab untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke retinanya.

"Gak ah, males," ujar Bella dengan suara khas orang baru bangun tidur.

Mata Bella kembali terpejam. Sesaat kemudian ia merasakan tubuhnya melayang membuat Bella kontan membuka matanya melebar saat melihat Rian menggendongnya. Lantaran takut jatuh, Bella mengalungkan tangannya di leher Bella.

"Aaa!"

"Dasar bandel! Di suruh mandi malah tidur. Enaknya di hukum apa kamu ini, hm?" Dengan tidak teganya Rian meletakkan tubuh Bella ke dalam bathtub yang dingin airnya membuat Bella berjengat kaget karena dinginnya air serasa menyengat kulitnya.

"Aih, dingin!" pekik Bella menyilangkan kedua tangannya di dada.

"Salah siapa tidur?"

"Kalau kamu gak tidur di paha ku, aku juga gak akan tidur tadi," bantah Bella.

"Ya, sudah saya minta ma'af,"

"Ini air harusnya atur dulu biar hangat, gak dingin gini," cibir Bella melirik sinis Rian yang beranjak ke luar dari kamar mandi.

"Nanti setelah mandi saya angetin,"

°°°

"Masa ngajak jalan ke taman, sih?"

"Memangnya kamu mau ke pasar malam?"

"Enggak, ah. Kaya anak abege pacaran aja,"

"Kita, kan memang sedang pacaran, Bell,"

Di sini Bella dan Rian berada. Di taman yang tak jauh dari rumah mereka. Taman yang luas dan lumayan banyak pengunjung setiap malam. Bahkan banyak penjual berbagai jenis makanan mulai dari yang berjualan di dalam kedai membangun tenda, hingga penjual jajanan ringan yang berjualan di atas motor. Tak jarang banyak anak-anak, Mudah-mudahan hingga orang dewasa jalan-jalan ke taman itu. Selain pemandangannya bagus, juga di sediakan beberapa permainan seperti perosotan, ayunan dan lain-lain yang di gemari anak-anak.

FORCED TO MARRYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang