10

2K 63 0
                                    


LANGIT di sana sudah menampakkan warna kejinggaan. Matahari sudah mulai tenggelam. Tampak seorang gadis, iya gadis. Dia masih perawan. Tengah bergelung dengan selimut dan kasur empuk di atas ranjang. Terlihat nyaman dan enggan untuk bangun.

Tadi, usai menemui Mama mertuanya. Bella pamit untuk pergi ke kamar. Padahal, Mama mertuanya itu mengajak dirinya untuk ikut pergi arisan. Tentu Bella menolak. Di sana pasti banyak Ibu-ibu yang saling pamer harta. Bella tahu, karena dulu Mamanya sering meminta dirinya untuk mengantar arisan. Di sana Bella merasa suntuk.

Pintu kamar terbuka, menampilkan sosok pria jangkung masuk ke dalam kamar. Dia berdecak melihat seraya menggeleng-gelengkan kepalanya. Istrinya itu malah asik tidur. Padahal sudah mau magrib.

Tungkai panjang itu melangkah ke arah ranjang, mencoba membangunkan makhluk yang sedang memejamkan matanya di atas ranjang itu.

"Bell, bangun. Udah mau magrib ini kamu masih tidur terus."

Bella menggeliat seraya mengucek-ucek matanya. Sedetik kemudian matanya terbuka. Ia mengerjap-ngerjapkan matanya mengumpulkan nyawa.

Bella bangun, dengan menguap begitu lebar tanpa rasa malu dengan suaminya.

"Kalau nguap itu di tutup, Bell." Bella meliriknya sekilas. Tangannya asyik kukur-kukur kepala.

"Bebas, dong."

"Ya, sudah mandi. Ini sudah mau magrib."

Bella menoleh seraya matanya memicing.

"Hobi banget menyuruhku mandi,"

Rian menghela nafas. "Ini sudah mau magrib. Cepat mandi, dan ambil wudu kita sholat."

Bella mendengus dan segera menuruni ranjang. "Huh iya-iya." Dia berjalan malas-malasan menuju kamar mandi. Padahal kalau di rumah orang tuanya, Bella jarang sekali mandi.

Bella masuk ke dalam kamar mandi, menutup pintu kamar mandi dan menguncinya. Ia menghela nafasnya dan mulai melucuti semua pakaiannya. Sudah menjadi kebiasaan bagi Bella mandi dengan bersenandung. Di dalam bath tub seraya bermain busa dan mengoleskannya di lengannya secara lembut Bella terus menyanyikan lagu viral-viral jaman sekarang.

"Bell, jangan nyanyi." Bella berhenti menyanyi ketika mendengar suara Rian dari luar.

"Kenapa?"

"Suara kamu jelek."

Bella mendengus. Bella sendiri juga mengakui kalau suara jelek plus Fals. Tapi, Bella mengacuhkan saja dan terus bernyanyi.

"Bell, di bilang jangan nyanyi."

Terdengar lagi suara Rian.

"Kenapa? Gak suka? Keluar saja sana!" semprot Bella memutar bola matanya malas.

"Bukan gitu. Di dalam kamar mandi gak boleh nyanyi."

Di dalam kamar mandi Bella berdecak. "Kenapa? Mau bilang suara aku jelek?" tanya Bella dengan nada suara yang terlihat menantang.

"Kamar mandi itu tempatnya makhluk halus. Kalau kamu nyanyi, mereka kumpul lihatin kamu. Apalagi kamu telanjang. Kamu gak malu, Bella? Tuh, lihat pojokkan kanan, kiri, atas, bawah. Ngeri, Bell matanya gede-gede yang lihat kamu ... hi, serem."

FORCED TO MARRYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang