30

1.4K 39 4
                                    

RIAN membaringkan tubuh Bella perlahan di atas ranjang. Saat ia hendak menegakkan tubuh, Bella malah bangku lagi dan merangkul lehernya membuat Rian urung beranjak. Kepala Bella bersender di bahu Rian.

"Jangan pergi," racau Bella. Mata wanita itu terpejam.

Tangan Rian mengelus rambut Bella yang acak-acakkan dengan lembut. Tercium bau alkohol di mulut wanita itu.

"Saya tidak pergi,"

"Jahat! Semua orang jahat! Semua laki-laki sama saja!" maki Bella dengan suara lirih. Sedangkan Rian hanya diam mendengarkan dengan kening mengernyit. Ia tidak tahu siapa laki-laki yang di maksud Bella.

Sedetik kemudian Bella menangis tersedu-sedu membuat Rian bingung dan hanya bisa mengelus pipis Bella dan menenangkannya walaupun Rian sendiri tahu Bella tak mendengarkan ucapannya.

"Kenapa menangis, hem?"

"Jahat! Dia selingkuh, dia selingkuh!" Bella mencak-mencak di atas kasur.

"Sialan! Laki-laki bajingan yang hanya bisa menghabiskan uang saja,"

Semakin berkerut kening Rian. Pasalnya ia benar-benar tak tahu siapa yang Bella maksud.

"Bell, ganti baju dulu, ya? Baju kamu bau alkohol,"

"Keparat! Di bela-belain ternyata selingkuh. Laki-laki kurang ajar,"

Semakin Bella banyak mengoceh, semakin Rian tahu ada apa dengan Bella dan apa masalah Bella.

Rian menyimpulkan bahwa Bella baru saja di selingkuhin oleh kekasihnya.

"Jadi, kamu seperti ini gara-gara laki-laki itu, hm?"

"Siapa? Laki-laki bajingan itu?" ternyata Bella merespon ucapan Rian.

"Iya. Padahal suamimu sudah menyuruhmu untuk memutuskan hubungan dengannya,"

"Akh, aku cinta sama cowok itu. Tapi, tidak tahu kenapa aku juga nyaman sama suamiku," Bella mengusap, menjambak rambutnya pelan.

Ucapan Bella membuat Rian tersenyum tipis. Tangannya menarik tangan Mengusap kepala Bella. "Kamu tidak cinta sama dia. Kamu hanya kagum saja."

"Terus gimana kalau Mas Rian tahu ATMnya berkurang," gumam Bella tak terlalu jelas namun Rian dapat mendengarnya.

"Ganti baju dulu, ya?" ujar Rian mengusap lembut punggung Bella.

Tak lama dari itu, Bella muntah yang mengenai baju Ria beserta bajunya kotor.

"Bell, ganti baju dulu, ya? Baju kamu kotor," Rian membaringkan tubuh Bella.

Bella hanya bergumam pelan. Tampaknya wanita itu sudah menyelami alam mimpi. Terlihat dari matanya yang sudah tertutup rapat dan bibirnya tak mengoceh serta meracau seperti tadi.

Kedua kalinya Rian menggantikan baju Bella. Dengan telaten laki-laki itu mengelap tubuh kotor Bella yang hanya mandi pagi hari tadi, kemudian memakaikannya piyama tidur. Meskipun terlihat lelah dan letih, Rian tetap ikhlas melakukan itu untuk istrinya.

Setelah mengganti pakaian Bella, Rian mengepel lantai yang sempat kotor lantaran terkena muntahan Bella. Kegiatan itu selesai, Rian lantas mengganti pakaiannya sendiri. Lalu tidur di sisi Bella.

🥀🥀🥀

Pagi yang cerah menyapa sosok wanita yang tertidur dengan rambut acak-acakkan bak singa.

Bella menguap lebar, mengucek-ucek matanya yang terasa berat. Mencoba untuk bangkit walaupun kepalanya masih terasa pening.

Wanita berpiyana abu-abunitu terdiam sejenak, mencoba mengumpulkan nyawanya dan mengingat-ingat kejadian kemarin. Sayangnya Bella tak mengingat apapun.

FORCED TO MARRYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang