BAB2

213 29 1
                                    

Hari kini pun mulai berlalu, di ruang tamu saat ini kumpullah para gadis yang tengah bercanda ria bersama, bahkan Citra dan Aulia kini main ML bersama dengan hebohnya.

"Kalian bisa diam tidak sih, ga konsen ini ngerjain tugasnya." ucap Ael.

Hal itu membuat yang lain menahan tawanya bagi mereka melihat teman kesal merupakan suatu kebahagiaan tersendiri, namun berbeda dengan Ara yang sejak tadi menikmati music dari ponselnya menggunakan handset serta jari lentiknya pun tidak hentinya memainkan Instagram dan mengupload foto terbaru hingga matanya kini membesar ketika sebuah like dari seorang lelaki.

"Aaaa.... kak Ara dinotice Fenly," teriak Alyssa.

Alyssa sebenarnya sejak tadi diam-diam penasaran pada apa yang di lakukan oleh Ara yang begitu fokus disaat semua temannya sedang heboh, Ara seakan tidak perduli pada kehebohan tersebut, hal itu membuat Alyssa memperhatikan Ara hingga matanya tidak sengaja melihat postingan Ara yang kini telah di like oleh idola mereka.

"Aaa.... iri gue iri," teriak Ael yang kini sudah jingkrak-jingkrak.

"Mungkin dia salah like kali," ujar Ara.

Pletak!

Sebuah jitakan yang dilakukan oleh Ael pada kepala cantiknya, membuat Ara menatapnya dengan tajam sungguh dia sangat kesal pada temannya satu ini yang berisik jika sudah menyangkut Fenly.

"Ngapain sih jitak aku, kan aku tidak tau apapun." kesal Ara yang langsung masuk ke kamarnya.

"Mending kita semua tidur sudah malam," ucap Alyssa membuat mereka berlalu menuju kamar masing-masing.

Saat ini Ara berada dikamarnya sendiri setelah mengunci pintu tangannya mematikan lampu dan menggantikannya dengan lampu tidur, lalu tangannya kembali menyentuh ponsel untuk di cas, tanpa disadari sebuah notifikasi dari DM pun muncul namun diabaikan olehnya dan kini dia pun terlelap dalam mimpi indahnya.


....



Sedangkan seorang lelaki kini tengah mengetik melalui emailnya dengan muka datar serta tatapan tajam sekaligus tersirat akan sebuah penyesalan, namun rasa itu sudah tidak ada artinya disaat dia telah memutuskan untuk mengejar karier dan meninggalkan kekasihnya bahkan kini dia tidak bisa melakukan apapun.

"Maaf, aku meninggalkanmu demi karier, tapi jujur saat ini aku kangen kamu," gumam lelaki tersebut.

"Kenapa kamu tidak menghubungi kekasihmu Zwei?"tanya Fenly selaku roommatenya.

"Jam segini biasanya dia sedang sibuk, lagipun kami telah lama putus saat kita mau debut," ucap Zweitson dengan senyum manisnya.

"Dan mungkin saja saat ini dia telah mempunyai pasangan," Sambungnya.

"Kamu pasti akan mendapatkan yang lebih baik," ujar Fenly.

Kini tangan Fenly fokus menstalking gambar seorang gadis yang muncul diberandanya sejak kemarin hingga tidak sengaja menekan like membuat Fenly mengigit bibirnya, dia sangat penasaran akan gadis yang mempunyai lesung pipi serta mata cokelat hingga dalam fikirannya jika gadis ini sangat unik bagaikan malaikat.

"Arghh! Kenapa beri like sih, takut Youn1t pada salah paham." ucap Fenly dalam hati.

Hingga tidak lama sebuah kehebohan yang telah dibuat oleh Ricky dan Fajri berhasil membuatnya menghentikan kegiatan yang dilakukan sejak tadi untuk stalking agar tidak ada yang mengetahuinya.

"Kalian kenapa sih?" tanya Sandy yang membawa segelas air putih.

"Itu Papi kejam sekali ga mau kenalkan Mami ke kita," celetuk Fajri.

"Kamu saja kali, kita mah sudah iya kan bang Sen," ujar Fiki yang memeluk bantal.

"Kapan?" tanya Sandy membuat Fiki cemberut.

"Yang kalian triple date mungkin," ucap Gilang.

"Oh yang itu Ricky sama Yessica, Fiki sama Ara dan Gue sama Nindy ?" tanya Sandy yang dibalas anggukan oleh Fiki.

"Terus, kenapa memangnya?" tanya Zweitson yang kini bingung dimana letak hebohnya.

"Kan dia lagi saling video call lalu panggil sayang, aku jadi penasaran terus mau liat wajah Mami tapi Papi tidak izinkan," adu Fajri dengan kesal.

"Ya sabar makanya, tunggu pas semua youn1t sudah kenal dia baru di kenalkan ke kalian."

"Lama, keburu jadi jamur itu mah."

Perkataan dari Fajri membuat Fenly yang mendengarnya kini bersedekap dada dan melihat tidak habis fikir kenapa hanya masalah sepele menjadi heboh begini fikirnya, hingga Zweitson pun mengajak Fenly untuk kembali ke kamar agar besok mereka bisa kembali fres karena sejak pagi sampai malam mereka telah melakukan pewarnaan rambut disalon dan melakukan fitting baju ditempat biasa, dan kini jam menunjukkan 23:45 wib.

"Sudah mending semua pada tidur sudah malam, besok kita punya jadwal yang lain," ucap Farhan.

Hal itu membuat mereka semua langsung memasuki kamarnya dengan segera, karena mereka tahu ketika Farhan sudah mode marah maka mereka semua harus siap mendengar ceramah tanpa henti dari Farhan selalu tertua di group itu dan disusul oleh Sandy.

Didalam kamar Fenly kembali stalking mencari tau akan gadis yang membuatnya sangat penasaran sekaligus unik menurutnya, hingga dia pun menemukan sesuatu yang membuatnya kini tersenyum smirk dan mengirimkan sesuatu ke DM sang gadis tersebut.

"Semoga besok kita bisa bertemu," gumam Fenly dan kini dia mematikan ponselnya dan menyusul Zweitson ke alam mimpi.

Mereka semua berharap hari esok akan lebih indah dari hari ini, dan mereka tidak sabar untuk bertemu Youn1t diluar sana.



… … selamat membaca … …

UN1TY|| So Bad (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang