BAB27

121 22 1
                                    

Sore ini Ara baru saja pulang dari apartemen milik Jungwo, disaat dia ingin memasuki apartemennya suara Sandy yang datang membuat Ara langsung menoleh kearahnya dengan tatapan bingung namun yang didapati Sandy tersenyum sinis.

“Kamu kenapa kesini bang?” tanya Ara bingung.

“Saya cuma mau meminta kamu untuk pergi dari sini karena saya tidak mau Fenly datang kesini hanya untuk mencarimu biarkan dia bahagia bersama adikku Mila,” bentak Sandy.

“Kenapa tidak kamu biarkan saja kami bersatu kenapa kamu malah menghalangi kami,” lirih Ara yang sudah mulai lelah terhadap Sandy.

“Setelah itu kamu sakiti lagi ckck!! Semua itu tidak akan pernah saya ikhlaskan!” bentak Sandy sinis.

“Saya capek bang San tolong biarkan takdir yang berjalan,” ucap Ara.

“Tidak akan pernah, semua itu hanya dalam mimpimu,” bentak Sandy.

Setelah kepergian Sandy kini Ara menatap nanar pintu didepannya dengan segera dia pun menekan pin yang ada di pintu dan langsung masuk menuju kamarnya, para sahabat yang melihatnya merasa aneh akan apa yang terjadi padanya.

“Ra, ceritakan kamu kenapa?” tanya Ael yang ikut merasakan sakit.

“Puas kamu membuat hidupku hancur Ael! Puas kamu buat aku sehancur ini aku membencimu sampai kapanpun aku membencimu ku harap kamu akan merasakan jadi aku!!” teriak Ara diiringi bentakan.

Membuat mereka terkejut yang mereka seorang Ara itu penyabar tapi kini terlihat betapa hancurnya dia, dengan segera Ara mengemasi dan memasukkan baju-bajunya ke koper namun Citra mengeluarkannya kembali, dengan sabar Ara pun memasukkannya lagi namun Citra kembali mengeluarkannya lagi membuat Ara menatap Citra tajam.

“Apa mau mu?” bentak Ara.

“Kamu mau kemana?” tanya Citra.

“Kemana aku bukan urusan kalian kan, urusi saja sahabatmu itu,” bentak Ara.

Setelah Ara memasukkan semua pakaiannya ke dalam koper dia pun meninggalkan semua barang-barang tentang Fenly seperti jeket, topi maupun selimut pemberian Fenly kala itu, semuanya gadis itu tinggalkan ditempat tidur dan kunci kamarnya Ara kasi ke Zahra selaku penanggung jawab apartemen lalu dia pun memasukkan koper ke dalam mobil, disaat Ara mau menaiki mobilnya Mufida datang dan menghalanginya.

“Kalian bisa turuti keinginanku kali ini saja aku mohon, aku akan mengabari kalian nanti tolong biarkan aku Pergi,” bentak Ara.

Hal itu membuat mereka pasrah akan keputusan sepihak Ara, mereka juga tau jika Ara telah marah maka tidak ada siapa pun yang bisa menghalanginya, dan kini Ara telah pergi meninggalkan mereka dengan menyisakan rasa penyesalan mendalam dalam hati Ael, setelah Ara pergi mereka pun memasuki kamar dan mengunci diri tersisalah Ael diruang tamu yang mengingat semua kenangan saat Onestars masih lengkap.

“Puas bukan, kamu ingat persahabatan itu segalanya tapi kamu telah berani menghancurkannya” ucap Alyssa dingin lalu memasuki kamar.

.

.

Sedangkan kini didalam dorm Un1ty Fenly telah pulang sejak tadi subuh karena kenekatannya dirinya sangat bosan berada dirumah sakit, dan kini dia sedang beristirahat seperti anjuran dokter agar semakin membaik.

“Bang jangan pisahkan dia dari Ara jangan terlalu menekan apa yang abang mau, aku kasihan melihat Fenly fisiknya memang baik-baik saja tapi tidak dengan hatinya ini bisa berakibat fatal pada psikisnya,” ucap Mila membuat Sandy menatapnya tajam.

“Aku telah mengusir Ara dari apartemennya,” ucap Sandy santai seakan tanpa dosa.

Berhasil membuat Mila terkejut sedangkan Fenly yang baru bangun beberapa menit lalu, namun matanya masih enggan terbuka perkataan Sandy bagaikan petir dengan segera lelaki itu bangun.

“Kenapa San lo mengusir dia kenapa!” bentak Fenly yang kini ingin bangun menyusul Ara namun tangannya langsung ditahan oleh Mila.
“Kamu ingat jika kamu itu dalam fase sudah mulai membaik jadi jangan kemana-mana dulu Fen tidak baik buat kamu,” ucap Mila menasehati Fenly namun Fenly menepis tangan gadis itu.

“Tidak semua kisah cinta berjalan mulus banyak rintangan dalam sebuah hubungan tapi bukan bearti Lo harus jadi perusaknya,” ucap Fenly yang kini membanting pintu kamarnya.

Sandy dan Mila pun pergi menuju lantai bawah dan bertemu Ael yang baru saja datang, hal itu membuat mereka semua penasaran akan maksud kedatangannya.

“Bang sudah puas mengusir Ara dari apartemennya sendiri?” ucap Ael yang kini duduk karena dipersilahkan oleh Farhan.

“Belum puas aku mau buat gadis itu merasakan apa yang dirasakan oleh Fenly,” ucap Sandy dingin.

“Jangan seperti ini terus San kasihan ke Fenly,” ucap Farhan membuat Sandy menatapnya tajam.

“Kenapa kamu datang kesini Ael pergi kamu!“ bentak Fenly yang baru turun rencananya mau mengambil air namun ketunda ketika melihat Ael berada diruang tamu.

“Aku tau kalian pasti tidak akan mau aku membahas Ara kan tapi kalian harus tau semua ini bukan—”

“Hilih kamu sahabatnya kamu pasti akan membelanya lebih baik kamu pulang Ael percuma kamu ada disini,” bentak Fiki yang kini memotong perkataan Ael.

.selamat membaca.

UN1TY|| So Bad (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang