BAB9

134 26 1
                                        

Saat ini beberapa dari Onestar's telah bangun dari tidurnya, dan ada yang telah selesai mandi, ada yang sedang menyiapkan roti dan ada juga yang sedang menelpon dengan teh hangat di tangannya.

Namun dibalik itu masih ada satu gadis yang baru bangun dari tidurnya, dan kini turun ke lantai bawah dengan mengucek matanya sungguh dia sulit tidur malam tadi.

"Ara baru bangun ?" tanya Alyssa namun dibalas anggukan oleh Ara.

"Guys gue punya ide, katanya dibandung ada penginapan," celetuk Mufida.

Membuat Ara yang ingin minum langsung menoleh kepada Mufida begitu pun Citra yang mau makan tapi gagal.

"Kenapa aku jadi bahas penginapan deh" ucap Mufida.

Membuat semua temannya langsung menatapnya dengan aneh, sungguh dia tanya sendiri bicara sendiri memang ajaib anak satu ini membuat temannya menjadi horor.

"Yang bener kenapa sih!" bentak Alyssa.

"Si ibu galak bestie," cicit Mufida.

Berhasil membuat mereka tertawa namun tidak dengan Alyssa menatap Mufida dengan kesal, sedangkan Ara sangat tidak perduli dia kembali minum.

"Kita main yuk kerumah hantu yang di Bandung," ucap Aya.

"Yang baru itu kan ayo deh guys penasaran sama hantunya eh rumah hantunya," ujar Mufida.

Berhasil membuat mereka kembali menoleh kepada Aya lalu ke Mufida, dan mereka pun setuju pada ide Mufida kali ini.

"Kapan mau pergi ?" tanya Alyssa.

"Sekarang kita siap-siap terus langsung berangkat bagaimana ?" tanya Mufida.

"Setelah itu kita langsung pulang keapartemen," ucap Ael.

Dan kini dibalas teriakan heboh mereka semua, mereka pun bersiap-siap hingga mereka pun keluar dengan fashion berbeda-beda.

"Ayo berangkat," ajak Ara.

"Eh tunggu!" teriak Citra.

Hal itu membuat mereka menutup telinga dan menatap kesal Citra, sedangkan yang ditatap cuma mampu nyengir seakan tanpa dosa.

"Apa ?" tanya Ara bingung.

"Jaket dan selimut pemberian Fenly bawa juga seharusnya jangan ditinggal," ucap Aulia.

"Lupa," ucap Ara polos.

Dia kembali memasuki kamar melipat selimut kembali dan memeluk keduanya dengan senyum membuat yang lain menatap Ara aneh.

"Aku tidak tau kenapa aku nyaman dengan selimut dan jaket ini," ucap Ara dalam hati.











**

Saat ini mereka pun langsung keluar dari rumah dan menitipkannya kepada bibi penjaga, dengan cepat mereka kembali menuju parkiran dan memasuki mobil lalu mobil pun meninggalkan perkarangan rumah.

"Alamatnya dimana Muf ?" tanya Zahra.

Selama ini Zahra, Ara dan Alyssa yang mengendarai karena mereka tau jika yang lain mengendarai mobil maka langsung dibawa balapan hingga jantung mereka harus bersabar.

"Aku mencintai Fenly,"

Celetukan dari Ael disaat masih hening, membuat mereka semua menoleh dengan tatapan bingungnya lalu beberapa dari mereka tertawa.

"Halu," ucap Mufida.

"Awalnya aku cuma kagum, tapi semalam setelah melihat mereka aku mencintainya," ucap Ael dengan senyuman dan terus memandangi foto Fenly.

Tanpa disadari Ara yang berada disamping pengemudi kini menyentuh dadanya dalam diam, di fikirannya kenapa seakan sakit saat Ael mengatakan dia mencintai lelaki itu.

Dan juga seharusnya Ara tau jika Fenly mungkin hanya menyukai tapi tidak mencintainya lagi pun mereka berdua juga baru bertemu semalam, sedangkan sebelum itu mereka mana pernah bertemu.

"Lalu apa yang akan kamu lakukan ?" tanya Zahra yang masih fokus menyetir.

"Aku akan terus memperjuangkan cintaku ini," jawab Ael dengan senyuman.

"Meski Fenly tidak mencintaimu ?" tanya Citra.

Ael dengan sangat bahagia mengangguk membuat yang lain menatap Ael dengan padangan berbeda, karena mereka tau ketika Fenly menatap Ara itu tatapan ketulusan cinta.

Dalam fikirannya apakah cinta yang dimiliki Ael saat ini ketulusan atau hanya obsesi belaka, sungguh mereka tidak ingin nantinya persahabatan mereka berakhir.







... Selamat membaca ...

UN1TY|| So Bad (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang