BAB35

174 24 2
                                    

Saat ini Fiki dan Ara sedang berjalan bersama menikmati pemandangan danau yang sangat menyejukkan mata hingga perkataan Ara membuat Fiki menoleh kesampingnya sunggu Ara yang sangat cantik dalam fikirannya.

“Aku tau dihatimu sudah tidak ada aku,”

“Kenapa kamu bilang begitu?” tanya Fiki bingung.

Bagaimana mungkin Fiki tidak bingung jika rencananya ingin menghabiskan waktu bersama tanpa membahas apapun tetapi Ara malah mengatakan yang tidak masuk akal.

“Aku melihat tatapan matamu ke gadis itu berbeda dari pada ke aku, tatapan matamu ke  kedia itu menunjukkan cinta,” ucap Ara dengan senyum manisnya.

“Jangan sok tau,” ucap Fiki ketus sedangkan pipinya telah blushing tanpa dia sadari.

“Halah ngelak kan kamu liat tu pipi merah hahaha,” ledek Ara membuat Fiki menggeletikinya.

“Rasakan ini,” ucap Fiki membuat Ara tertawa.
“Hahaha.... Fikipow sudah ih geli,” ucap Ara yang masih tertawa hingga mereka berpelukan.

“Suruh siapa menjahiliku,” ucap Fiki yang kini menatap kedua manik mata gadis didepannya.

Aku mengikhlaskan kamu bersama gadis itu karena penyesalan selalu diakhir mungkin ini karma buatku karena pernah menolakmu,” ucap Ara dalam hati dengan menatap mata Fiki sedangkan lelaki itu betah tersenyum.

Sedangkan dirumah sakit saat ini Fenly lagi dijaga oleh Farhan dan Fajri karena Sandy telah pergi bersama Ara menuju apartemen untuk berbicara bertiga dengan Ael.

“Eh ada Sandy dan Ara ayo masuk,” ucap Ael sedangkan Ara memasang wajah datarnya.

Dan kini mereka langsung memasuki apartemen dengan segera Ael duduk karena inilah saatnya mengakhiri permusuhan demi menjaga persahabatan agar tetap seperti dulu.

“Saya kesini cuma mau tanya apakah selama ini bukan salah Ara?” tanya Sandy.

“Memang bukan salahnya karena aku menyukai Fenly dan gadis itu juga awalnya belum menyukai Fenly akhirnya kami membuat perjanjian ternyata semakin kesini semakin mencintai Fenly tapi dia bodoj mempertahankan ku dan menyakiti Fenly Ra sekarang aku akan mengalah,” ucap Ael membuat senyum Ara terbit.

“Begitu pun aku mengikhlaskanmu dengan Fenly,” ucap Sandy tersenyum.

Membuat senyum Ara terbit sungguh jantungnya deg degan aaa bisa bisa dia tidak tidur untuk malam ini karena jantungnya ingin lepas membuat Sandy dan Ael tertawa karena Ara yang salah tingkah.

“Kalau begitu aku pamit pulang dulu ya,” ucap Sandy sedangkan Ara pun berpamitan pulang kerumahnya karena ada Citra dan Mufida.

Setelah Sandy tiba dirumah sakit dia pun langsung mengatakan semuanya kepada Fenly membuat lelaki itu seketika uring-uringan bisa-bisa langsung botak memikir kan kisah cintanya eh amit-amit sungguh Fenly kini sangat gugup.

“Setelah aku keluar dari sini kalian mau tidak bantu aku?” tanya Fenly dengan aegyo.

“Apa itu Fen?” tanya Sandy bingung.

“Buat kejutan karena aku ingin menembak Ara setelah aku pulang dan aku berharap tidak ditolak untuk ke empat kalinya,” ucap Fenly.

Membuat mereka mengangguk karena kebahagiaan Fenly merupakan kebahagiaan mereka juga selaku sahabatnya.

“Sekarang jangan banyak fikiran lagi dan fokus pada kesehatanmu agar jahitannya segera mengering dan kamu akan bersama Ara terus menjalin cinta,” ucap Fajri yang baru datang.

“Diantara kita yang sudah pacaran ya bang San sama bang Han terus Gilang yang lagi pdkt sama Chelsie nah kalian semua kapan nyusul?” tanya Fiki yang langsung mendapat jitakan dari Fajri.

“Bang Han dengan Mutia itu pacaran terus lo nya kapan Fik?” ledek Fajri membuat Fiki terdiam.

“Tunggu gajah kawin sama macan,” celetuk Zweitson membuat mereka tertawa.

.selamat membaca.

UN1TY|| So Bad (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang