Kini kesunyian tengah menyelimuti ruangan seorang lelaki yang masih betah memejamkan mata dengan tenang, bau obat yang lebih mendominasi disertai selang infus yang sejak tadi masih melekat di punggung tangannya membuat lelaki itu kini menggerakkan matanya.
“Shhh.... Aku dimana,” lirih Fenly melihat ruangan putih.
“Rumah sakit lain kali cerita jangan pernah simpan apapun sendiri,” ucap Sandy yang tersadar jika partner groupnya telah sadar.
“Ketahuan ya maaf bang San,” ucap Fenly lemah.
Jujur dia kini merasa sangat bersalah karena memendam apapun sendiri meski pun telah ada keluarga kedua di sampingnya yang selalu menemaninya dalam keadaan apapun, waktu itu belum ada kesempatan untuk mengatakannya kepada siapapun karena mereka sama-sama sangat sibuk untuk ketemu para Youn1t penyemangat mereka.
“Ada syaratnya jika ingin dimaafkan,” ucap Sandy membuat Fenly menoleh.
“Apa bang?” tanya Fenly yang kini tersenyum.
“Jauhi Ara karena dialah penyebab kamu jadi begini Fenly,” ucap Sandy membuat senyum Fenly perlahan luntur.
“Aku tidak pernah mau melepaskannya, aku akan terus memperjuangkan cintaku kemana pun dan bagaimana pun maka aku akan mengejarnya,” ucap Fenly ngegas dan kini menutupi semua tubuhnya dengan selimut.
Sedangkan Zweitson kini sedang duduk di kursi sopa dengan ponsel yang berada di tangannya sejak tadi, lelaki itu masih sangat fokus sesekali dirinya tertawa ulah lawan bicaranya di balik ponsel.
“Bang aku izin pamit sebentar ya,” pamit Zweitson membuat Farhan menoleh padanya.
“Mau kemana?” tanya Farhan yang suka penasaran tingkat akut.
“Mau ketemu seseorang,” jawab Zweitson.
Setelah pamit kini dirinya langsung keluar dari ruangan tersebut dengan ponsel di genggamannya hingga tibalah di sebuah caffe.
“Sudah lama menungguku Ra?” tanya Zweitson dengan tersenyum membuat gadis tersebut mengangguk.
“Soni aku ingin mengatakan sesuatu hal padamu mungkin ini akan menyakitimu,” ucap gadis tersebut.
“Mau mengatakan apa sayang katakanlah?” tanya Zweitson bingung.
Dan kini gadis tersebut langsung mengenggam tangan kanan Zweitson membuat lelaki itu menatap kekasihnya dengan bingung, Yap! gadis itu adalah pacar dari Zweitson yang bernama Tamara selalu dipanggil Ara olehnya.
Mereka telah berpacaran sebelum Zweitson mengikuti audisi dan kini boygroup mereka Un1ty sudah mulai berada diatas, membuat lelaki itu ingin melakukan go public setelah melakukan backstreet selamat dua tahun.
“Aku ingin melanjutkan sekolahku diluar negeri karena aku dapat beasiswa berprestasi dan aku akan berangkat besok,” ucap Tamara menunduk.
Sejujurnya dia tidak ingin meninggalkan sang kekasih setelah mereka banyak mengalami tantangan, dirinya masih ingin mendampingi sang kekasih namun mereka tidak mungkin ldran lelah dilati rindu menyakitkan menurut mereka, pernyataan dari Tamara membuat Zweitson terdiam.
“Kenapa baru sekarang kamu bilang kepadaku kenapa tidak kemarin?” tanya Zweitson yang kini menatap mata kekasihnya.
“Ma-maaf aku awalnya aku ragu mengatakan hal ini padamu karena aku ragu menerima beasiswa itu tapi kini aku telah yakin demi impian masa depanku hiks.... Maafkan aku Son,” ucap Tamara diiringi isakan membuat Zweitson menenangkannya.
“Sharusnya kamu jangan khawatirkan tentang aku, aku tidak akan pernah membiarkanmu melewatkan kesempatanmu ini aku akan mendukungmu,” ucap Zweitson lembut membuat Tamara tersenyum.
“Terimakasih Soni aku beruntung sempat memilikimu,” ucap Tamara.
“Aku juga beruntung mengenalmu dan memilikimu, lalu kamu mau hubungan kita bagaimana?” tanya Zweitson yang kini memastikan hubungannya.
“A-aku mau kita putus meski ini sangat berat,” ucap Tamara yang kini di angguki oleh Zweitson.
“Kita tidak harus untuk saling bersama jika memang kamu jodohku kita akan dipertemukan kembali tapi jika tidak kita harus bisa ikhlas,” ucap Zweitson tenang.
Membuat Tamara langsung memeluk tubuh lelaki tersebut karena mereka tau setelah ini mereka tidak akan pernah lagi bertemu kembali, setelah puas mereka pun saling berpamitan untuk terakhir kalinya, dan kini Zweitson mengarahkan kakinya dibalkon dengan tatapan sedih.
Sejujurnya melepaskan itu sakit tapi jika takdirnya begini apa yang mau dilakukan tidak ada hingga seorang gadis menyentuh bahunya namun lelaki itu enggan menoleh.
“Kamu kenapa disini sendiri?” tanya Zahra yang melihat arah pandang lelaki tersebut.
“Mau sendiri atau berdua kita tidak sedekat itu untuk kamu tau bukan,” jawab Zweitson membuat Zahra tersenyum kecut.
“Santai saja Son aku hanya mau tau cuaca dingin begini kenapa kamu betah disini?” tanya Zahra.
“Aku baru saja patah hati kamu tau Zahra pacarku mendapatkan beasiswa dan hubungan kami berakhir putus aku ikhlas tapi rasanya sakit juga ya pacaran langgeng 3 tahun berakhir putus,” ucap Zweitson yang kini tersenyum tipis.
“3 tahun bearti pas awal pertama masuk kalian pacaran?” tanya Zahra.
“Iya kami pacaran dan berujung backstreet dua tahunan karena aku yang berada di Jakarta menjadi idol dan dia di Salatiga menjadi murid kita mengalami ldr tapi sakarang sudah berakhir,” jawab Zweitson membuat Zahra mengerti.
“Kamu kenapa disini harusnya pulang tidak baik seorang gadis keluar rumah ketika malam hari, apa lagi cuaca dingin begini berasa mau musim salju padahal hanya musim hujan,” ucap Zweitson membuat mereka berdua tertawa.
“Keren ya Son kalau di Indonesia musim salju,” ucap Zahra.
“Iya keren air laut jadi beku,” ucap Zweitson membuat mereka berdua kembali tertawa.
Tanpa mereka sadari Tamara melihatnya niatnya ingin memastikan jika Zweitson pulang dengan selamat tapi kini Zweitson bersama seorang gadis dan dimata Tamara mereka sangat serasi dan juga unik.
“Semoga kalian ditakdirkan bersama,” gumam Tamara yang kini berlalu pergi dari pengintaiannya.
.selamat membaca.

KAMU SEDANG MEMBACA
UN1TY|| So Bad (END)
Fanfiction(Book : 03) Sinopsis : Seorang lelaki yang berasal dari sebuah boygoup ternama kini tengah naik daun bernama UN1TY, Dia sedang mengalami jatuh cinta pada seorang gadis yang memiliki paras baby face sifat random pada semua orang, namun disaat dia ing...