BAB22

103 20 0
                                    

Saat iini seorang gadis sedang duduk bersama seorang lelaki di caffetaria untuk membahas hal yang penting di ruang vip, sejak tadi belum ada perkataan yang keluar.

"Bagaimana Mila tawaran abangmu ini?" tanya Sandy.

"Ha, tawaran apa bang San?" tanya Mila bingung.

Karena sejak tadi dirinya betah melamun mencerna haruskah dirinya mengiyakan atau menolak, membuat Sandy kini memutar kedua matanya malas.

"Abang memintamu untuk menjaga Fenly jangan sampai kamu biarkan Ara mendekati lelaki itu jika perlu kalian berdua segera pacaran saja," ucap Sandy tegas.

"Tapi dihati Fenly hanya ada Ara," ujar Mila.

"Tapi kamu yang pantas buatnya abang mau kalian yang bersama bukan gadis itu karena dia hanya bisa menyakiti hati Fenly," ucap Sandy.

"Beri aku waktu kalau begitu aku mau pergi dulu," ucap Mila.

Gadis itu pun berlalu meninggalkan Sandy yang masih betah duduk di caffe untuk menunggu sang kekasih karena rasa rindunya.

**
Sedangkan kini Ara terduduk di kamar dengan memeluk jeket yang pernah Fenly beri, kini rasa sesak menghinggap dalam dadanya meski pun dia hawatir tapi dia tidak bisa melakukan apapun, ingatannya masih saja berputar saat tadi dimana dirinya ingin menjenguk lelaki tersebut namun dirinya langsung diusir oleh Sandy didepan semua orang.

"Hiks.... Pertemuan kita cukup singkat Fen ku kira aku bisa menghianati perasaanku nyatanya aku berkhianat pada hatiku karena aku juga mencintaimu hiks hiks..." ucap Ara yang kini terisak hingga seorang gadis menghampirinya.

"Kamu tau Ra cinta itu tidak akan tau mau cepat atau lambat akan belabuh disebuah hati, kita juga tidak bisa meminta cinta untuk jatuh pada siapa," ucap Alyssa yang kini memeluk gadis tersebut.

"Semuanya mengatakan aku jahat dan aku tau aku memang tidak memiliki hati dengan teganya membiarkan Fenly tersakiti baik fisik dan hatinya hiks hiks," ucap Ara yang kini menahan tangisnya.

"Kamu tau Fenly sudah mendengar semuanya tapi dia tidak bisa bergerak Ra dia masih sangat lemah untuk bangun dari kasur, jadi dia masih diam waktu kamu diusir seperti itu meskipun dirinya meronta dan Fenly menitipkan maaf dan ini untukmu dia belikan," ucap Alyssa membuat tangis Ara kini semakin terisak.

"A-aku kenapa bodoh menyakiti Fenly hiks Fenly maaf hiks hiks," ucap Ara yang masih betah menangis namun dengan segera Alyssa menghampur air mata sahabatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"A-aku kenapa bodoh menyakiti Fenly hiks Fenly maaf hiks hiks," ucap Ara yang masih betah menangis namun dengan segera Alyssa menghampur air mata sahabatnya.

"Fenly mengatakan dia mau melihatmu tersenyum bukan menangis dan kamu tau Fenly percaya kamu gadis kuat dia akan berusaha kuat demi kamu Ra dia akan memperjuangkan kamu meskipun tantangannya nyawa sekali pun akan dia lakukan," ucap Ael membuat Ara menoleh padanya.

"Ma-af Ael aku mengambil milikmu," lirih Ara.

"Shut! Kamu tidak mengambil milikku tapi kami memang tidak ditakdirkan berjodoh melainkan kamu dan dia yang ditakdirkan untuk bersama," ucap Ael membuat Alyssa mengangguk.

"Terimakasih aku sayang kalian," ucap Ara dan kini para gadis sedang berpelukan.

"Baiklah kalau begitu kita berdua keluar tinggalkan Ara disini sendiri," ucap Alyssa membuat Ael mengangguk.

Dan kini tersisalah Ara yang menikmati kesepian jujur rasanya berat dia kini merindukan lelaki itu merindukan senyumnya dan juga suaranya yang membuat gadis itu candu, tidak tau sejak kapan rasanya muncul, namun rasa itu membuatnya tersadar jika dia kini cinta Fenly telah berbalas.

Namun semua seakan sia-sia karena tanpa sengaja matanya melihat story instagram Mila, yang berisi foto Fenly yang tiduran dengan tangan yang masih terinfus, sedangkan Mila tersenyum kepadanya sudah menunjukkan jika Sandy berusaha menjodohkan adiknya pada orang yang dia cintai bolehkah dia egois untuk memilikinya meski telah di usir dari kehidupan lelaki itu.

"Fen aku harus apa disaat semuanya tidak menyukaiku ini sakit Fen," lirih Ara yang kembali menangis mengingat siang tadi dirinya dipermalukan.

Saat ini Ara datang dengan buahan di tangannya untuk menjenguk lelaki yang dia cintai, setelah tiba dirumah sakit kakinya terus melangkah hingga didepan ruangan Fenly namun sebelum dirinya berhasil masuk sebuah suara membuat langkahnya terhenti.

"Masih punya muka kamu datang kesini setelah apa yang anda lakukan kepada adik saya?" tanya Sandy dingin.

Ternyata dikursi ada member Un1ty, Onestars, Tante Venny, dan juga Patrick membuat Ara kini menunduk, hingga tangan Sandy mencengram tangannya dan menolaknya hingga terjatuh ke lantai begitu pun buahan ditangannya yang hancur.

"Jangan pernah menampakkan wajahmu lagi didepannya karena aku akan menyatukan dia dengan adikku yang lebih baik dari pada denganmu yang hanya bisa menyakiti fisik dan hatinya, pergi kamu dari sini sebelum aku bertindak makin kasar monster," bentak Sandy membuat Ara terkejut begitu pun yang lainnya

Jujur baru kali ini gadis itu dibentak dan di caci maki oleh seseorang membuat gadis itu semakin menunduk ketika semua orang memandangnya rendah, dengan segera dirinya bangun dan berlalu pergi meninggalkan rumah sakit hingga tiba dirumah langsung memasuki kamar menumpahkan air matanya yang mati-matian dia tahan sejak tadi.

"Apa aku memang harus pergi Fen menjauh darimu selamanya agar tidak ada yang tersakiti," ucap Ara dalam hati.

.selamat membaca.

UN1TY|| So Bad (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang