BAB15

120 22 0
                                    

Fenly saat ini sedang duduk di tangga dengan tangan kanan tengah memegang ponsel, matanya kini memperhatikan video yang baru beberapa detik lalu di update oleh Ara, divideo itu menampilkan Ara yang tengah tertawa bahagia bersama Jungwo yang direkam oleh Alexie.

"Kenapa rasanya aku ingin di posisi lelaki itu Ra," gumam Fenly.

Jujur saja kini hatinya terasa panas melihat Ara yang bisa tertawa lepas hanya karena lelaki lain, yang tidak Fenly kenali andai saja bisa saat ini dia ingin menjadi alasan Ara tertawa lepas begini namun, ternyata malah sebaliknya dia lah alasan Ara bersedih.

Tanpa dia sadari kini Fenly tengah melamun hingga tangan seseorang kini menyentuh bahunya membuat Fenly terkejut langsung menoleh, ternyata Zweitson dengan senyum manis menenangkan membuatnya ikut tersenyum.

"Cinta itu penuh pengorbanan dan juga perjuangan jika kamu mencintainya maka berjuang luluhkan dia meski ke ujung belahan dunia sekali pun," ucap Zweitson.

"Tapi, aku tidak ingin dia semakin membenciku aku hanya bisa memperhatikannya dari jarak jauh meskipun sisi hatiku yang lain ingin menjadi alasannya dalam hal apapun," ujar Fenly yang kini menatap lurus ke depan.

Hingga muncullah Sandy yang kini datang bersama Ricky setelah pulang dari dinner bareng kekasih mereka, karena beberapa hari ini padatnya waktu mereka menjadi sulit untuk bertemu sang kekasih.

"Kan lelaki sudah kodratnya yang maju duluan ungkapin perasaan baru ceweknya yes or no," celetuk Sandy.

"Apa mau seperti single milikku hingga sang gadis memilih pergi dengan lelaki lain baru deh," ucap Fiki.

Sejak tadi Fiki duduk disamping Zweitson namun sayangnya diabaikan oleh Zweitson membuat Fiki kesal, perkataan dari Fiki membuat Fenly kini tersenyum tipis.

"Itu beda cerita lagi Fiki sadboy," ujar Fajri.

Yang kini baru datang dari atas membuat Fiki memanyunkan bibirnya sungguh Fajri sangat meresahkan baginya tapi sayangnya sahabatnya.

"Dulu sadboy sekarang kan ada Ara tidak sepertimu jomblo," celetuk Fiki.

"Yang penting aku ada Youn1t sudah sangat bahagia," ucap Fajri yang kini duduk dan memeluk boneka pemberian salah satu Youn1t ketika fansign.

"Kalau itu kita semua juga sama, Youn1t cinta kedua setelah mama cinta pertama," ucap Ricky yang di setujui oleh mereka.

"Eh iya aku mau keluar sebentar ya mau cari makan malam-malam gini lapar," ucap Fenly.

Yap, saat ini waktu telah menunjukkan pukul 22:00 wib dimana jam segini saatnya semua orang terlelap namun tidak dengan mereka yang sejak tadi keenakan ghibah hingga perut Fenly pun lapar dan dia langsung berlalu setelah pamit ke temannya yang diangguki oleh Farhan selaku tertua.

Kini Fenly pun tengah mengendarai mobilnya berharap ada tempat makan yang buka hingga dia melihat sebuah tempat Eastern Opulence Restaurant yang buka 24 jam, hal itu membuat senyum Fenly kini terbit, dengan semangat dia pun berlalu menuju tempat tersebut.

Setelah tiba dia pun langsung memasuki tempat untuk memesan makanan, dan kini Fenly duduk untuk menunggu pelayan yang akan mengantar pesanannya, namun tanpa sengaja matanya melihat sang gadis pujaannya sedang bersama seorang lelaki tengah tertawa membuat hati Fenly kini sangat panas.

"Kenapa rasanya sakit ya, sepertinya benar kata Soni aku harus berjuang seberat apa pun dari pada dia di embat sama yang lain," gumam Fenly dalam hati.

Hingga pelayan pun datang dengan makanan ditangannya lalu meletakkan dimeja dan segera pamit pergi, kini Fenly makan dalam diam tanpa sadar Ara menoleh ke arah Fenly membuat Alexie memperhatikan Ara yang sejak tadi terdiam.

"Kamu lihat apa Ra ?" tanya Alexie.

"Ha-ah tidak ada apa-apa," jawab Ara.

"Ayo cepat makan habis itu kita pulang," ujar Alexie lembut membuat Ara patuh.

"Kenapa mataku selalu ingin memperhatikan Fenly terus-menerus kenapa bisa aku merindukan Fenly," ucap Ara dalam hati dengan bingung.

Setelah selesai makan Ara dan Alexie pun meninggalkan restoran melewati meja Fenly membuat Ara memperhatikan Fenly dalam diam begitu pun Fenly yang memperhatikan Ara lalu mereka pun berlalu.

... selamat membaca ...

UN1TY|| So Bad (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang