BAB17

110 25 1
                                    

Ara kini berada di kamar tengah tersenyum tanpa dia sadari ketika mendengar lagu Un1ty yang berjudul Baby, terlebih lagi suara Fenly yang berhasil membuat dirinya menjadi nyaman hingga music berputar ke berikutnya "Sisca (Berdebar)".

"Salahkahku menyukaimu
Walau belum bertemu dirimu"

"Tapi aku sudah tak bisa hilangkan
Rasa ini dari hatiku"

"Bisakah ku suatu saat
Menggapaimu oh idolaku"

"Walau semua ini terasa semu
Karena ku jatuh padamu"

"Yang tak tahu aku ada"

"Sudah kutahu kita tak mungkin
Bisa saling kenal dan jadi teman"

"Meski kau jauh dan tak tergapai
Tapi ku selalu berharap"

"Semesta pertemukan kita"

"Aku tidak mungkin mencintaimu kan Fen dan jangan sampai itu terjadi karena aku tidak ingin persahabatanku hancur," gumam Ara.

Hingga seorang gadis kini menghanpiri Ara dan menyentuh bahunya membuat Ara menoleh kearahnya dengan senyuman.

"Jika kamu mencintainya ya pertahankan Ra," ucap Aya.

"Bagaimana mungkin aku bisa pertahankannya disaat aku berada antara dua pilihan memilih mempertahankan cintamu tapi persahabatanmu hancur atau mempertahankan persahabatmu tapi cintamu hancur," ucap Ara.

"Lalu apa yang kamu pilih?" tanya Aya penasaran.

"Mempertahankan persahabatan namun menghancurkan rasa cinta," jawab Ara dengan senyum.

"Walau pun yang ku pilih ini menyakitkan tapi sebelum rasa ini semakin dalam saatnya move one," ucap Ara dalam hati.

"Tapi kalau aku diposisimu maka aku akan pertahankan cintaku," ucap Aya membuat Ara tertawa.

"Tapi ini beda agama juga kan menjadi bentengnya ketika dia mengenggam salib tanganku memegang tasbih, ketika dia ke gereja setiap subuh aku selalu ke mesjid pacaran beda agama menyakitkan jangan sesekali di coba," jelas Ara.

"Kenapa ?" tanya Citra yang baru memasuki kamar.

"Karena aku pernah pacaran dengan beda agama dan kalian tau dia China sedangkan aku islam kebanyakan kekasihku China sih tidak ada yang islam," ucap Ara yang kini nyengir.

Membuat Citra dan Aya menatap Ara kesal namun mereka sabar menghadapi sahabatnya satu ini.

"Lanjut ini malah ke pedean," celetuk Citra.

"Saat itu aku mau ke musola sekolah karena saatnya isoma ketika aku mengajak dia untuk beribadah disitu aku sadar kita telah beda, saat jumat paginya selalu melakukan doa bersama disertai ceramah ketika kami sudah selesai dan duduk di dekat pohon tepi tangga aku melihat dia sama yang lainnya melantunkan doa dengan sebuah buku ditangannya membuat ku sadar kami tidak mungkin bisa sama," ucap Ara yang kini flasback ketika masih sekolah.

"Terus-terus," ucap Citra yang fokus mendengarnya.

"Ketika aku sedang bersama sahabatku yang China mamanya melarang dia pacaran sama yang Islam kecuali berteman maka di bolehkan karena jika mamanya meninggal anaknya tidak boleh menyentuh jasad sang ibu itu hukumnya," ucap Ara.

"Jadi sangkut pautnya sama Fenly apa ?" tanya Aya.

"Dengar ya Fenly itu anak tunggal kecuali jika dia ada adiknya atau abangnya, dia juga tidak mungkin masuk agama kita meski pun dia mencintai kita karena mamanya cuma punya Fenly tidak ada lagi yang lainnya, maka alasan Fenly ingin seagama ya karena hal itu," jelas Ara.

"Kenapa menyakitkan Ra padahal kamu dan dia banyak kesamaan dari kecil hingga besar kalian itu ibarat coppy paste sangking mirip dari sifat dan segi apapun," ucap Citra yang kini tidak habis fikir ternyata begitu rumit pacaran dengan beda agama.

"Meskipun mirip tapi bentengnya terlalu kuat aku tidak bisa memecahkan benteng itu, kalau menyangkut lain mungkin bisa tapi agama mana mungkin berhasil jika dipecahkan," ucap Ara yang kini tersenyum.

"Kini aku tau kamu berada disituasi sulit," ucap Aya.

"Aku membiarkan takdir yang menjalankannya tanpa aku campur tangan, kita ikuti seperti air mengalir meski pun tersendat karena batu yang sebagai penghalang tapi air tersebut masih bisa mengalir," ucap Ara.

"Benar yang kamu katakan," ucap Citra membuat mereka bertiga tertawa.

Tanpa disadari sejak tadi seorang gadis tengah mendengarkan perkataan Ara dan kedua temannya dengan pandangan yang sulit di artikan.

"Aku akan membantu kalian bersatu dalam diam Ra," gumam gadis tersebut yang langsung berlalu.



... selamat membaca ...

UN1TY|| So Bad (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang