(Book : 03)
Sinopsis :
Seorang lelaki yang berasal dari sebuah boygoup ternama kini tengah naik daun bernama UN1TY, Dia sedang mengalami jatuh cinta pada seorang gadis yang memiliki paras baby face sifat random pada semua orang, namun disaat dia ing...
Pagi ini Alexie telah bersiap-siap dirinya pun menunggu Ara diruang tamu untuk pamit namun karena Ara belum turun sejak tadi membuat Alexie fokus bicara dengan Jungwo yang sejak subuh sudah datang, karena rencana mereka berdua pagi ini kedua ingin menuju rumah sakit untuk menemani Alexie yang melakukan kemotrapi.
Dan tidak lama suara langkah kaki seseorang membuat Alexie seketika menoleh ke arah sumber suara, terlihatlah Ara yang telah memasang senyuman manis membuat Alexie kini terpesona pada kecantikan naturalnya, hingga Jungwo ikut memperhatikan arah pandang Alexie yang saat ini tidak berkedip dengan ide jahilnya Jungwo pun memotet dan untuk mengabadikan moment tersebut hingga menimbulan suara bidikan kamera hal itu buat Alexie yang sejak tadi terpesona kini langsung tersadar seketika.
"Eh abang sejak kapan disini?" tanya Ara telah tiba dilantai dasar.
"Sejak tadi subuh dek," jawab Jungwo yang masih fokus pada kameranya.
Kini hanya dibalas anggukan oleh Ara dengan segera dia pun mendudukkan pantatnya disamping Alexie dan menyenderkan tubuhnya kepada Alexie yang saat ini telah rapi dengan setelan jas kantornya.
"Wangi sekali ih aku suka," puji Ara membuat Alexie memeluk tubuh gadis disampingnya.
"Tapi ganteng jugakan," goda Alexie membuat Ara menelungkupkan wajahnya didada lelaki itu yang terlahang oleh jas.
Tanpa mereka berdua sadari Jungwo yang menyaksikan mereka berpelukan kini menatap sayu kearah Alexie yang kini tersenyum manis tanpa melihat Jungwo, jujur saja selama ini Jungwo tau apa yang lelaki itu rasakan terjebak dalam zona pertemanan yang disebut friendzone sejak kecil sangat menyakitkan bahkan banyak gadis yang menembak Alexie semua ditolak mentah-mentah oleh lelaki itu.
Karena Alexie sangat mencintai Ara namun cara cinta Alexie sangat sederhana lelaki itu tidak ingin egois untuk bisa memiliki Ara dia hanya mencintai dalam diam.
Hingga deheman Jungwo berhasil menyadarkan mereka berdua membuat pipi Ara kini merona sedangkan Alexie menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Ayo takut terlambat," ucap Jungwo membuat Alexie mengangguk.
"Ara kalau begitu kami mau pamit berangkat kerja dulu ya," ucap Alexie membuat Ara mengangguk.
"Kalian hati-hati dijalan," ucap Ara membuat kedua lelaki kesayangan gadis itu mengangguk patuh.
Setelah kepergian Alexie dan Jungwo Ara pun mengambil tasnya dan berlalu pergi menuju kantor karena selama beberapa hari ini Ara berkerja dikantor Jackson karena permintaan Alexie agar ada yang mengawasi ratu kesayangan mereka membuat Ara mau tidak mau juga harus, dan Jackson mengangkat Ara sebagai direktur karena Jackson menganggap Ara seperti adik kandung kesayangannya.
.
.
Sedangkan di dorm Un1ty kini Fenly sudah mulai kembali keaktivitasnya meski masih harus dipantau oleh abang tertua, saat ini Fenly tengah berada di caffe bersama Christie selaku kakak angkatnya karena sudah hampir 5 bulan mereka tidak bertemu.
"Kamu telah lama menungguku?" tanya Christie yang baru sampai dimeja pesanan Fenly.
"Santai saja kak seperti sama siapa saja," ucap Fenly tersenyum bibirnya membuat Christie tertawa.
Dengan segera Christie pun duduk disamping Fenly hingga seorang pelayan lelaki datang menyerahkan menu dan mereka pun langsung memesannya.
"Aw eh Fen kakak mau ke kamar izin ketoilet dulu ya," pamit Christie yang diangguki oleh Fenly.
Kini lelaki itu pun tinggal sendiri setelah Christie izin ketoilet, hingga suara tertawa dari dua orang gadis membuat Fenly reflek menoleh.
"Jadi bagaimana bu Ara?" tanya seorang gadis berambut lurus berwarna oranye.
"Menurut saya untuk model iklan produk lelaki ini kita cari yang usianya 20 sampai 25 tahun saja yang bisa langsung masuk ke pasar dunia agar AR Glow juga semakin dikenal masyarakat luas Meta," ucap Ara membuat gadis bernama Meta tersenyum.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Baiklah," ucap Meta.
"Kalau begitu saya permisi dulu jangan sampai ada yang tahu jika AR Glow milik saya," ucap Ara yang kini tertawa kecil.
"Baiklah,"
Semua berhasil didengar oleh Fenly yang kini memperhatikan Ara dari jarak dekat namun lelaki itu menggunakan masker hingga tidak ada yang tau, dan kini gadis itu berjalan menuju tangga untuk sampai kelantai dasar karena tujuannya saat ini rumah sakit milik Alexie kerja.
Namun tanpa sengaja kaki Ara salah menginjak membuatnya pasrah jika harus jatuh di caffe miliknya sendiri, untung saja Fenly yang sejak mengikuti Ara dalam diam langsung menyelamati gadis itu membuat mata mereka saling bertemu.
"Fe-Fenly," lirih Ara yang kini menatap manik mata lelaki yang dia rindukan.
Membuat Fenly tersenyum tipis menatap manik mata indah milik sang gadis hingga Ara tersadar langsung berdiri seperti sedia kala.
"Kamu tidak apa-apakan?" tanya Fenly yang kini telah membuka maskernya.
"Iya aku tidak apa-apa," ucap Ara yang masih tidak menyangka.
Hingga Fenly langsung memeluknya dengan sayang sedangkan Ara terdiam kaku namun matanya kini berkaca-kaca dengan segera Ara menolak tubuh Fenly membuat pelukan terlepas.
"Ja-jangan memelukku nanti bang Sandy akan marah dan mencaciku lagi," ucap Ara dingin.
Dengan segera Ara berlalu meninggalkan Fenly yang kini mengikutinya dari belakang disaat Ara ingin keluar dari pintu caffe dengan segera lelaki itu mencekal tangan Ara membuat gadis itu menatapnya dengan tajam, hal itu membuat Sandy dan Nindy yang mau menuju pintu caffe berhadapan bersama Fenly dan Ara yang masih betah bertatapan.
"Sudah berapa kali saya katakan jangan pernah bertemu lagi ternyata apa kalian malah bertemu dibekang saya!" bentak Sandy dingin membuat Ara langsung melepaskan cekalan tangan Fenly.
"Tanyakan itu pada adikmu saya sudah berusaha menjauhinya tapi apa dia malah menghampiri saya seperti ini," ujar Ara tersenyum sinis.
"Awhh," lirih Fenly.
Kini tangan kirinya memegang kepalanya yang masih terasa pusing sedangkan tangan kanan Fenly masih betah mengenggam tangan Ara membuat gadis itu berusaha melepaskannya.
"Fenly lepaskan tanganmu darinya!" bentak Sandy.
Namun Fenly malah hampir limbung untung dengan sigap Ara memeluk lelaki disampingnya sedangkan lelaki itu malah pingsan dibahunya.
"Fen aku kangen kamu kangen banget tapi aku tidak mungkin egois memilikimu dan menyakiti hati sahabatku," gumam Ara memeluk lelaki disampingnya namun ternyata gumaman dari Ara berhasil didengar oleh Sandy dan Nindy yang kini langsung terdiam.
"Ini bangSen bagaimana Fenly dia pingsan dipelukanku," ucap Ara membuat Sandy langsung mengambil alih Fenly yang juga dibantu oleh Nindy.
"Biar saya bawa mobil," ucap Christie yang baru datang dan diangguki oleh Sandy.
Dan kini mereka berlalu dari hadapan Ara sedangkan gadis itu kini berjalan menuju mobil dan bersender lemah.
"Disaat aku sudah mulai menata hati kembali kamu hadir Fen arghh lama-lama gue depresi," ucap Ara kesal dengan segera dia pun pergi menuju rumah sakit.