(Book : 03)
Sinopsis :
Seorang lelaki yang berasal dari sebuah boygoup ternama kini tengah naik daun bernama UN1TY, Dia sedang mengalami jatuh cinta pada seorang gadis yang memiliki paras baby face sifat random pada semua orang, namun disaat dia ing...
Kini mereka telah sampai ditempat tujuan mereka dengan rasa bahagia mereka turun dan memasuki area tersebut.
"Guys nanti fotoin aku sama badut mampang," ucap Mufida.
"Mana ada badut mampang, yang ada hantu jadi-jadian kan tema rumah hantunya Hellowen," jelas Ara.
Perkataan Ara membuat semua temannya menoleh dengan tatapan bingung, bagaimana bisa Ara tau jika temanya hellowen karena sejak baru masuk tidak ada namanya hellowen apakah mereka melewati sesuatu sampai tidak tau jika temanya hellowen, hingga sebuah jari kini menyentuh wajah Mufida membuatnya berteriak.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aaaaa!! Kak Citra jahil banget kamu mah," teriak Mufida.
Tangan Citra tanpa sengaja menyentuh bahu Mufida, hal itu membuat Mufida terkejut karena rasa parno sejak tadi melihat manusia yang menggunakan make-up hantu berhasil membuat semua temannya tertawa, disaat mereka tertawa beberapa lelaki dengan pakaian formal kini menghampirinya membuat Mufida menatapnya tanpa berkedip.
"Bagaimana ada Un1ty disini," bisik Citra.
"Aku bukan mamanya apa lagi orang tuanya butul apa benar wahai tuan Un1ty," jawab Mufida.
Dengan kesal Citra pun mencubit perut Mufida membuatnya meringis, sungguh Mufida sahabat tanpa hati bagaimana bisa menyakiti kulit mulus Citra yang dirawat seperti anak sendiri menggunakan setetes hanbody milik Ara.
"Berisik mau masuk tidak, jika tidak ayo kita pulang," ajak Ara.
Namun kaki Ara lebih dulu berjalan masuk, membuat yang lain mengikutinya meski pun takut begitupun un1ty yang mengikuti mereka masuk ke dalam tanpa sepatah kata pun.
Membuat mereka mau tidak mau melakukannya dengan Fenly, Sandy, Fiki dan Fajri didepan sedangkan dibelakang ada Farhan, Zweitson, Gilang dan juga Ricky, disaat mereka baru memasuki depan pintu dengan para gadis kini berdiri di tengah membuat Ara kesal hingga dia pun berdiri didepan Fenly dan Sandy.
"Woah cantik," gumam Ara.
"Cantik palamu serem gini seakan tidak berpenghuni," ucap Sandy.
Perkataan Sandy sungguh membuat Ara menatapnya kesal, oh ayolah rumah ini sangat menggemaskan lucu seakan tidak berpenghuni, bagaimana mungkin bisa seram dasar parno-an.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Pulang yuk," ajak Mufida.
"Bodo amat aku mau ke atas," ucap Ara.
Kini kakinya tengah menaiki tangga dengan pelan membuat yang lainnya terpaksa mengikuti Ara dari pada kenapa-kenapa.
"Hantunya belum muncul," ucap Gilang.
Hingga sebuah tangan kini menyentuh bahu Fenly membuat Fenly terperanjat hingga dia pun melihat sang pemilik tangan dengan senyum manis Ael memperhatikan Fenly membuat Fenly hampir berteriak.
"Ael jangan takuti Fenly," tegas Ara.
"Hahaha.... Bagaimana aku tidak menakutinya sejak tadi was-was terus santai saja kali," ucap Ael.
Kini langkah kaki Ael membawanya memasuki sebuah kamar yang tidak berpenghuni, diikuti temanya yang lain Ara pun memperhatikan kasur namun kini kaki Sandy disentuh dari bawah membuat Sandy terlonjak dan berteriak ketika melihat sebuah tangan saja yang kini menempel dikakinya membuat yang lain menahan tawanya.
Sedangkan Ara sedang melihat buku tanpa sadar ada yang lompat-lompat dari arah kanannya membuat Ara berteriak dan langsung memeluk Fenly, membuat terperanjat ketika dia sedang melihat bola membuat Fenly reflek memeluk Ara meski sejujurnya Fenly takut tapi dia gengsi mengakui.
Sejak tiba sebenarnya Fenly pendiam karena dia paling tidak suka diajak ketempat beginian namun sayangnya Fenly kalah dalam tantangan yang mereka mainkan tadi pagi bersama para sahabatnya, dan Fenly beruntung dibalik ke gagalannya dalam tantangan kini dia dipertemukan sama orang yang dia rindui dalam hatinya berterimakasih karena dia tahu Tuhan adil.
"Ehem ehem modus," ucap Farhan.
Mereka semua sejak tadi melihat Fenly dan Ara sangat betah berpelukan, hal itu membuat Ael sangat kesal langsung memisahkan Ara dari Fenly membuat Fenly bingung.
Disaat Fenly ingin bertanya dengan cepat Ael mengenggam tangan Fenly dan membawanya pindah kamar kedua, diikuti oleh yang lainnya.
"Sabar saja ya, kata Fenly jodoh tidak kemana," ucap Sandy.
Membuat Ara menatapnya kesal sungguh Ara sangat kesal sama Sandy sejak tadi begitu jail padanya, Ara pun langsung melihat sebuah lukisan namun tanpa sengaja dia melihat Ael yang kini berpelukan bersama Fenly.
"Arghh, kenapa dadaku rasanya panas sungguh ku tidak mengerti," ucap Ara dalam hati.
Hingga kini Ara pun berinisiatif buat pergi tapi sayang dengan cepat Fenly menahan tangannya, membuat Ara menatap bingung Fenly pun membawa Ara duduk di sebuah kursi akhirnya mereka pun saling diam.
"Ada apa Fen ?" tanya Ara.
Namun sebelum Fenly menjawab teriakan dari Farhan membuat mereka semua terkejut Ara langsung menoleh kearah Farhan begitu pun yang lainnya.
"Kecoa mainan," ucap Farhan.
Farhan awalnya tadi hanya ingin melihat kristal lampu seperti di Harry Potter namun disaat dia ingin menyentuh sebuah kecoa mainan membuatnya reflek berteriak hal itu membuat yang lain tertawa.