BAB21

118 19 0
                                        

Seorang gadis kini menarik tangan temannya dengan emosi yang membuat siapapun takut dengannya, dengan tatapan tajam gadis tersebut menampar temannya.

“Ini semua bukan kesalahan Ara tapi kesalahanmu kenapa kamu begitu kejam pada mereka Ael!” bentak Alyssa kepada sahabatnya.

“Aku tidak melakukan apapun,” ucap Ael dengan santai.

Kini tangan gadis itu menyentuh pipinya yang berdenyut bekas tamparan dari Alyssa, sungguh siapapun Alyssa Ara akan sangat menyeramkan jika marah tapi akhir-akhir ini mereka mengendalikan emosinya.

“Kamu lihatkan mereka Ara dan Fenly tidak boleh saling bertemu lagi ini semua karenamu Ael!” bentak Alyssa.

Sungguh lama-lama dirinya bisa kena darah tinggi menghadapi sahabatnya yang tidak berfikir dulu sebelum bertindak, gadisnya sangat jengkel kepada gadis yang kini menyentuh pipinya seakan tidak bersalah.

“Tapi aku tidak melakukan apapun,” ucap Ael yang saat ini sedang membela diri.

“Jangan bohong kamu meminta Ara menjauhi Fenly kan malam itu aku mendengar semuanya, setelah impianmu ini terkabul apa lagi yang kamu mau, jujur kamu gadis tidak ada hati yang tidak pernah ku kenal sebelumnya!” bentak Alyssa yang kini ingin berlalu.

“Aku tidak akan menyerahkan orang yang ku cintai ke tangan yang lain,” ucap Ael.

Membuat Alyssa berhenti melangkah tanpa berbalik arah diiringi senyum sinisnya, sungguh dirinya tidak akan menyangka jika punya sahabat yang tidak punya hati begini.

“Meskipun kamu memperjuangkannya kamu cuma bisa memiliki raganya bukan hatinya jadi ya percuma karena kamu tidak akan pernah bahagia,” ucap Alyssa tenang dan berlalu meninggalkan Ael yang kini terdiam.

“Kamu tidak akan bisa memiliki apa yang kamu mau, jangan egois hanya karena cinta itu bisa membuatmu kehilangan semua sahabat baikmu pikirkan itu,” ucap Citra.

Hingga kini Ael terdiam kaku akan perkataan sahabatnya itu, meski lebih muda darinya tapi gadis itu tau egois bisa menghancurkan semua yang telah di miliki, Ael kini berada di posisi dilema yakni mempersatukan sahabatnya dengan orang yang dicintai atau pertahankan ego untuk memiliki orang yang dia cintai.

***

Sedangkan kini seorang lelaki sedang bersama seorang perempuan di jembatan, mereka berada disitu sejak dua menit yang lalu.

“Aku mau jujur jika selama ini telah menyukaimu Ra maukah kamu menjadi kekasihku?,” tanya Fiki.

Saat ini tangan lelaki itu sedang mengenggam tangan seorang gadis yang memiliki nama lengkap Zahra Nur Khaulah yang kerap dipanggil Ara, mereka telah berteman sejak satu tahun lalu disaat mereka sedang menduduki puncak karier dan kini hanya lelaki itulah yang masih bertahan.

“Maaf Fik aku tidak bisa bersamamu karena aku sudah ada pacar,” ucap Ara yang melepaskan tangan Fiki darinya.

“Ap——”

“Sayang,” ucap seorang lelaki.

Perkataan Fiki terpotong setelah melihat seorang lelaki yang muncul didepannya,membuat senyum Ara kini muncul dengan segera dirinya mengenggam tangan lelaki tersebut tepat didepan mata Fiki berhasil bikin dirinya terdiam.

“Perkenalkan ini pacarku,” ucap Ara kepada Fiki membuat lelaki itu tersenyum kaku.

“Aku Fiki teman Ara,” ucap Fiki yang kini mengulurkan tangannya.

“Aku Calvin pacar Ara,” ucap Calvin yang membalas uluran tangan Fiki.

“Sayang ayo kita pergi katanya mau jalan-jalan,“ ucap Ara yang diangguki lelaki dengan senyum yang tidak pernah luntur.

Setelah Ara dan Calvin pergi kini tersisalah Fiki dengan tatapan sendu jujur saja rasanya detik ini juga lelaki itu ingin menangis namun dirinya tidak ingin terlihat lemah hal itu berhasil ditahannya, hingga seorang gadis datang menghampirinya.

“Sendiri terus hati-hati loh keduanya setan,” ucap Citra yang kebetulan melewati jembatan tersebut.

“Iya dan setannya itu kamu karena jadi kedua,” ucap Fiki skakmat hingga gadis itu hanya mampu berdehem.

“Kamu sepertinya lagi ada masalahnya?” tanya Citra.

“Tidak juga, aku hanya patah hati sedikit,” jawab Fiki tersenyum tipis.

“Bagaimana mungkin lelaki seperti kamu bisa patah hati,” ucap Citra membuat Fiki tertawa.

“Lelaki juga manusia kali bukan malaikat,” ucap Fiki manyun membuat Citra tertawa.

Mungkin ini saat yang tepat untuk gadis itu menyelesaikan masalah sang sahabat yang telah dianggap kakak dengan salah satu sahabat lelaki disampingnya, jika Ara juga mencintai Fenly.

“Soal sahabatmu malam itu Ara tidak salah,” ucap Citra yang kini menatap air yang sangat tenang.

“Jangan bahas gadis itu dia berusaha melukai sahabatku dan kamu membelanya eh lupa kan kamu sahabatnya,” ucap Fiki dingin.

Membuat Citra kini terdiam, ternyata Ara telah dibenci oleh member Un1ty sejak malam itu, apakah bisa dirinya menyelesaikan semua masalah ini.

“Andai kamu tau semuanya tidak mungkin kamu menyalahkan Ara,” ucap Citra membuat lelaki itu menatap gadis tersebut dengan tajam.

“Apa maksudmu!” bentak Fiki membuat Citra terdiam.

“Ara melakukan ini karena sahabatnya juga suka Fenly!” bentak Citra membuat Fiki tersenyum miris.

“Jadi maksudmu dia melukai Fenly hanya karena sahabatnya juga menyukai lelaki itu begitu, ck sungguh klasik,” ucap Fiki berlalu meninggalkan Citra yang kini terdiam.

.selamat membaca.

UN1TY|| So Bad (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang