Seorang pria terbaring diatas brankar dan wajahnya dipenuhi oleh perban. Yuta, ia menjalani operasi plastik sedikit untuk mengubah wajahnya agar semua orang tidak mengenalinya termasuk orang-orang yang dicintainya. Karena ia sudah terkurung di organisasi sendiri selama beberapa minggu untuk menjalankan beberapa misi sesuai arahan Kei.
Lalu datanglah beberapa orang setidaknya dua orang, mereka berdua adalah dokter dan perawat yang mengatasi Yuta untuk mengoperasi plastik. Perban yang menempel di wajah Yuta di lepas secara pelan-pelan kemudian di sodorkan cermin ke pria itu.
Yuta memegang dagunya dan melihat sisi kanan-kiri sangatlah bagus, profesional. Dengan begini ia bebas keluar tanpa ada rasa takut serta orang-orang yang mencurigainya tidak akan mengenalinya terutama polisi. Seulas senyum terukir jelas di sudut bibir Yuta.
"Makasih kerja samanya. Ini sangat memuaskan, dokter." kata Yuta ke dokter yang menganani-nya.
Dokter dan perawat tersebut membungkukkan badannya sedikit, mengucapkan terima kasih banyak dengan Hekima Yuta. Mereka juga sangat senang bisa membantu Yuta melakukan bedah plastik.
Pria itu bangkit berdiri dan keluar dari tempatnya. Di daun pintu Yuta sudah disambut oleh Kazuki begitu ramah dan mengajaknya pergi ke tempat tujuan kedua. Ya, tempat tujuan keduanya adalah gaya potong rambut.
Mobil melaju kencang menelusuri jalanan Kota Tokyo yang sangat ramai oleh penduduk. Yuta sangat menikmati kehidupan barunya kini, ia tidak pernah dihormati serta apa yang ia inginkan tercapai. Seharusnya Yuta sudah hidup seperti ini dari dulu dan tidak baru-baru ini. Sayangnya, takdir tidak pernah mengizinkan ia menjalani hidup enak dan bahagia. Yuta selalu diuji terutama di keluarganya dan saat ia ingin membangun keluarga kecil.
Ada sesuatu yang terbesit dipikirannya dan ia sudah lama tidak berbicara dengan seseorang. Yuta menoleh ke Kazuki yang diam memandang tempat duduk supir.
"Kazuki Kun?"
"Iya, tuan. Ada apa?" tanya Kazuki menoleh ke Yuta.
"Anu, nanti setelah ke salon. Kau bisa mengantarkan ku membeli bunga dan juga pergi ke makam. Aku lupa memberitahu dia." kata Yuta dibalas anggukkan Kazuki mantap, tersenyum.
"Tenang saja. Sesuai permintaan Tuan Yuta pasti bisa dengan muda." Yuta tersenyum ke Kazuki dan memposisikan duduk yang lebih nyaman dengan menyenderkan punggungnya di kursi penumpang. Menghela nafas.
Kazuki menoleh ke Yuta sesaat lalu mengalihkan pandangannya ke luar jendela mobil melihat orang-orang berlalu lalang dan melihat gedung-gedung pencakar langit yang sudah memenuhi kota. Pria muda tersebut tiba-tiba ingin bercerita mengenai kehidupannya sebelum ia ikut organisasi hitam bernama Black Wing atasan Kei. Tentu saja, Yuta menoleh ke Kazuki. Ia tiba-tiba celetuk begitu.
"Sebelum aku ikut bawahan Kei. Aku menjalankan hidup normal seperti orang-orang normal dan juga bisa membahagiakan kedua adikku yang tersisa." kata Kazuki pelan membuat Yuta menyimak baik-baik kisah Kazuki yang tidak jauh beda dengannya. Hanya saja, Kazuki tidak pernah melihat kedua orang tua semenjak ia masih kecil.
"Aku tinggal di panti asuhan dan kedua adikku juga bernasib sama denganku. Walau bukan adik kandung tapi mereka sangat berarti padaku seperti keluarga kecil." kata Kazuki menoleh ke arah Yuta yang terdiam sejenak mencoba mencerna per-kalimat yang dibicarakan oleh Kazuki.
Ia tidak menyangka kalau Kazuki memiliki kisah kelam di masa lalunya.
"Lalu? Sekarang dimana kedua adikmu itu?" tanya Yuta ke Kazuki.
"Mereka dibunuh oleh seseorang yang sampai sekarang aku tidak tahu orang itu. Aku mencoba untuk mencarinya tetapi sia-sia." jawabnya datar dan mengacak-acak rambutnya kasar. Yuta menepuk bahu Kazuki membuat pria muda tersebut melihat Yuta yang sekarang terlihat imut setelah di operasi plastik sedikit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Hawk [The End]
Science Fiction{Buku Pertama: Sekolah Aneh Buku Kedua: Misteri dan Memori Buku ketiga: Black Hawk Buku keempat: Kembali SA Buku Kelima: Penggila Cinta} [Di tulis: 18-07-2021] [Di Update: 17-08-2021] [The End: 21-02-2022] [Genre: Fiksi Ilmiah/Fantasi/Misteri/Aksi]...