19. Berita Baru

14 6 0
                                    

  Ini seperti mimpi buruk yang nampak nyata sekali. Semua berita koran, radio dan televisi berisikan kasus baru-baru ini yaitu "Pembunuhan pasien oleh tenaga medis dengan obat ilegal, suntikkan mematikan". Tentu saja, foto yang terpampang di layar televisi adalah foto Hekima Yuta. Sekarang, pria itu masih berada di kantor polisi.

Air bening terus menerus membasahi pipi mulus  Ena, matanya memerah dan membengkak. Masih tidak percaya dengan kenyataan pahit ini. Meskipun ia adalah pendatang baru serta menghabiskan waktu bersama pria yang menolongnya pada malam itu, Ena sudah nyaman dengan Yuta.

Bisa dikatakan, Ena telah mencintai pria itu karena ketulusannya, ketulusan menolong seseorang tanpa peduli mengenal atau tidak mengenal. Bahkan Ena mengusirnya saat Yuta datang dan mencoba untuk tetap di sana, berambisi menolong dirinya dan memarahi Ena untuk tidak putus asa dan tidak mencoba untuk bunuh diri.

Sosok Yuta sama sekali tidak pantas menjadi seorang pembunuh, mana tega ia melakukan hal keji seperti itu. "Yuta kun! I-ini tidak masuk a-akal." kata Ena menatap saluran berita yang masih membahas soal penangkapan Hekima Yuta, Bayangan Kei.

Foto yang ada di ruangan tengah tiba-tiba terjatuh membuat suara keras, kaca jatuh ke lantai. Pandangan Ena yang fokus ke layar televisi, ralat, melainkan menatap kosong layar televisi dengan isak tangis. Memikirkan kasus Yuta.

Ena masih belum percaya, begitupun Yuta.

Mengalihkan pandang melihat pigura ukuran kecil, sudah jatuh tengkurap di lantai. Ena bangkit berdiri berjalan memungut pigura terjatuh tersebut. Ekor matanya bergerak ke kanan-kiri ketika melihat foto siapa yang terpampang di sana, ada tulisan di pigura yang kini kacanya retak.

Hekima Yuta dan Mira Anna.

"Ini pasti kekasihnya Yuta." gumamnya menebak wanita yang tersenyum manis dengan poni menutupi dahinya. Ia wanita yang manis serta senyuman Yuta sangat bahagia berada di samping wanita bernama Anna.

"Mereka berdua sangat serasi sekali." puji Ena dan berpikir lagi, berkata,"tapi kenapa? Aku tidak pernah melihat Anna. Jika ia kekasihnya Yuta? Harusnya ia bersama Yuta sekarang." kata Ena sangat kepo tentang wanita bernama Anna.

"Dia sudah meninggal." kata Yuta membuat Ena melotot memeluk pigura tersebut. Ia mencoba menoleh untuk memastikan bahwa itu adalah Yuta. Mulutnya menganga tidak percaya bahwa pria itu telah kembali.

"Yuta kun!" teriak Ena langsung berlari kecil dan memeluk pria itu seolah tidak mau Yuta pergi lagi dari sampingnya.

"Aku khawatir banget sama kamu. Aku memikirkanmu hiks. Semua orang sekarang, tengah membicarakan mu." kata Ena mengeluarkan semua unek-uneknya ke Yuta. Pria itu hanya diam mematung membiarkan wanita yang memeluknya sekarang. Mengeluarkan semua apa yang ada di pikirannya sekarang.

Memang di luar sana sudah begitu banyak orang yang kini membicarakan dirinya. Apalagi ia berurusan dengan "Bayangan Kei". Benar, kata Tamaki. Bahwa "Bayangan Kei" memang ada dan pasti, Yuta akan menjalankan hukuman paling berat. Ia sama sekali tidak tahu bahwa malam tersebut, suntikkan yang diberikan ke  Yuta adalah suntikan yang dibuat olehnya dan membuat orang itu tidak bernyawa.

'Tidak mungkin!' -batin Yuta ingin menangis. Hanya kalimat itu yang muncul, tidak ada lagi. Sebentar lagi, Yuta akan ke pengadilan untuk menjalankan hukuman atas perbuatan yang bisa dibilang "kecelakaan". Entahlah, ini bisa dibilang hanya kecelakaan atau malah sebaliknya. Karena murni bukan kemauan Yuta mencelakai atau membunuh seorang.

Pasti ibu, Ekina Yuri sudah melihat kasus yang menimpa anaknya, Hekima Yuta. Sungguh memalukan, ia tidak bisa menahan diri menjalani hukuman serta melihat ibu yang tidak ikut serta menjadi ikut serta, dan pasti terkena imbasnya. Yuta tidak mau, Yuta tidak mau melihat ibunya menderita karena kasus ini.

Black Hawk [The End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang