Chapter 1

3.5K 48 0
                                    


Dari lubang yang kecil ini banyak sekali hal mendebarkan yang kusaksikan. Seharusnya aku tak boleh melakukan hal yang tak bermoral ini. Tapi aku tak pernah ingin melewatkan hal ini. Setelah mengintip dari lubang ini aku melupakan rasa stres yang kurasakan sehabis bekerja. Seseorang dibalik sana dengan sejuta pesonanya selalu menarik mata dan juga perasaanku ini. Jantungku tak henti-hentinya berdebar kencang ketika menatapnya dari tempat ini. Aku benar-benar terjebak dalam fantasiku sendiri.

Kali ini kulihat dia sedang bercumbu dengan kekasihnya. Dia begitu nakal dan menggoda wanita itu tanpa bosan. Aku melihatnya mengecup bibir pacarnya dengan amat bergairah. Tubuhku terasa panas. Tanganku membuka tiga kancing bajuku dan laki-laki disebrang sana sudah dalam keadaan setengah telanjang. Sekarang dia membuka pakaian wanitanya. Wah, baju dalam yang amat seksi. Dan seperti yang kubayangkan dia pun makin bergairah pada wanita itu. wajahnya yang sangat bergairah itu... kulitnya yang memerah.. napas yang memburu... juga tatapan tajam yang lemas itu.. membuatnya tampak begitu indah. Keindahannya menghipnotisku dan membuatku terus berkhayal. Kapan aku bisa menembus tembok penghalang ini dan berada disisinya..? tapi tak mungkin! Diakan sudah punya kekasih.

Kadang aku suka suka menyesalinya. Bagaimana aku bisa menghentikan kegiatan sesat ini? Ini sangat memalukan tetapi tak bisa kuhentikan. Jika tetangga hot itu memutuskan untuk menutup lubang ini aku berjanji tak akan melanjutkannya. Tetapi orang itu tampaknya tak menyadari jika tembok ditempatnya berlubang.

Namaku Mikase Ryu, sehari-hari aku bekerja sebagai art director perusahaan yang memproduksi game. Meskipun sangat menyukai perkerjaan ini tetapi rasa tertekan dan stres sering menyertaiku. Saat pulang sehabis lembur melihat ada lubang di apartemenku tentunya aku sangat kesal. Bangaimana lubang ini bisa terbentuk. Setelah aku ingat ternyata karena beberapa waktu yang lalu aku mengganti letak lampu gantung disini. Jadi membentuk lubang. Dan tampaknya cukup dalam ketika aku mengecek kedalaman lubang itu dengan memasukan jariku aku sadar jika lubangnya ternyata begitu dalam. Aku mulai melihatnya dengan mataku dan aku bisa melihat cahaya dari sebrang dengan cukup jelas. Dan disana aku melihatnya. Si seksi itu sedang menonton televisi sambil bertelanjang dada, pacarnya tidur disisinya sambil memeluk pinggangnya.

Entah apa yang kupikirkan saat itu. rasanya seluruh penat yang kubawa dari tempat kerja menghilang. Pandanganku terfokus pada lubang itu. aku melihat lelaki itu begitu serius dengan wajah terpampang sinar televisi. Dia memiliki bentuk tubuh yang menggoda, warna kulit yang bagus, rambut berwarna blonde yang ikal dengan potongan style seksi menghias kepalanya, juga wajah yang sangat indah. Aku tak pernah menyadari jika dia tinggal disebelah rumahku. Dan disaat aku terpesona dengan keindahan yang dia miliki aku melihat jika dia bersama dengan seorang gadis. Aku sempat mengira mereka pasangan yang sudah menikah. Tetapi aku baru tahu esok paginya saat gadis itu pulang.

Dari balik tembok berlubang ini aku sering melihat aktivitasnya. Dia berangkat kerja jam sembilan pagi dan pulang jam sebelas malam. Dia juga libur diwaktu akhir pekan dan biasanya dia menghabiskan waktu libur untuk bersih-bersih dan juga membentuk ototnya dipagi hari. Siang hari dia pergi kesuatu tempat begitu pacarnya datang menjemput. Mereka berdua kembali jam sepuluh dan bercinta sepanjang malam.

Saat kuperhatikan lagi sudut-sudut kamarnya banyak foto diri yang dipajangnya di dinding. Dia bahkan punya foto yang sebesar dirinya dengan berpose dengan memamerkan tubuh bagian atasnya yang dibanggakannya. Kurasa dia bekerja sebagai model profesional.

Lubang itu kadang menghatarkan suara dari kamar sebelah. Kadang aku mendengarnya sedang menyanyi saat mandi, atau saat dia menelpon seseorang, atau suara alat elektronik seperti pembersih debu dan juga tivi yang dia nyalakan.

Karena cukup sering mengintip aku jadi tahu kebiasaannya ketika berada dirumah. Bahkan aku tahu dia orang yang sangat 'gila'. Aku sering tertawa melihatnya berbicara dengan dirinya sendiri sambil pamer otot dicermin. Kadang dia suka pura-pura tantrum meninju kasurnya. Atau saat dia menyanyi dengan gaya yang kocak saat sedang bersih-bersih. Tingkahnya sangat menghibur disaat dia sedang menghabiskan waktu luang.

Dan yang tak pernah kulewatkan, sifat nakalnya yang sangat menggairahkan saat sedang bercinta dengan pasangannya. Setiap gerakannya, ekspresi wajahnya dan juga lenguhannya..emh, membuatku serasa terbakar. Dia penggila berat seks dan juga sangat mengangumkan ketika berada diatas ranjang.

Aku sering terbawa suasana ketika melihatnya. Mau bagaimana lagi. Aku tak bisa menolak melihat wajah tampannya dan semua hal menggairahkan yang dia miliki. Sayangnya saat aku berniat menyentuh diriku sendiri untuk memuaskan fantasiku aku mulai menyadari realita yang ada. Aku merasa begitu hampa dan menghibur diri dengan menenggak bir hingga tertidur dalam keadaan mabuk.

Mengagumi orang yang bahkan tak tahu siapa diriku. Aku benar-benar wanita yang menyedihkan. Dan lagi, dia juga sudah punya pacar. Kurasa dia cukup setia untuk ukuran laki-laki tampan. Karena hanya wanita itu saja yang diajaknya bercumbu didalam rumah.

Laki-laki yang sangat manis tetapi kenyataan membuat segalanya begitu ironis. Konyolnya aku menaruh hati padanya saat ini dan tak pernah mengambil langkah maju untuk mendekatinya. Aku hanya bisa menghibur diri dengan mengintipnya dari lubang dan tidur dengan mimpi indah bersamanya. Aku begitu mengidamkannya tetapi tak berani melawan realita. Dasar pengecut!

"Oh! Momo! Aku memang sudah benar-benar gila!" aku pun mengeluh kepada boneka beruang besarku yang sering kupeluk dan kuajak bicara ini.

"Aku benar-benar menyedihkan. Sudah tidak punya pacar. Suka mengintip orang lain. Dan sekarang malah suka dengan laki-laki yang sudah punya pacar!" aku menggerutu sambil membenamkan kepala keperut Momo.

Aku sering berencana untuk mengenalnya. Aku ingin tahu siapa dia. Siapa namanya. Seharusnya aku keluar mengetuk pintu rumahnya dan berkenalan. Tetapi aku tak punya cukup keberanian. Menatap pintu rumahnya saja jantungku berdegub kencang seperti rasanya mau copot.

Mungkin aku bisa melihat namanya dari nama yang dipasang didepan pintu. Aku hanya ingin tahu namanya, kan. Tidak perlu berkenalan langsung atau bertukar nomor hape... Uuhh! Yang itu aku juga menginginkannya!

Oke, pertama tahu nama dulu. Aku beranjak keluar perlahan saat memandang pintu apartemennya jantungku kembali berdegub kencang. Aku hanya perlu mendekat saja agar bisa membaca papan nama dengan lebih jelas. Ketika aku semakin dekat dan mulai bisa membaca tulisan itu tiba-tiba saja pintu apartemen itu terbuka.

"..Ya, Kiba-san, aku akan kesana dalam waktu dua puluh menit..." dia yang sedang menelpon tampak terkejut melihatku yang ada didepan pintu rumahnya. Bahkan sampai berhenti mengoceh. Mata kami saling bertatapan sepersekian detik.

Wajahku tampaknya sudah sangat memerah. Aku malu sekali. Apa yang harus kulakukan? Apa dia akan berbicara sesuatu yang jahat dan mencurigai kelakuanku ini?!

Suara ditelepon membuyarkan suasana canggung ini, "..Ah, iya.. aku dengar, kok.." dia kembali menatapku kemudian tersenyum memamerkan gigi putihnya, "selamat pagi.." dia menyapaku kemudian beranjak pergi.

Pemandangan yang sangat indah. Dia tersenyum padaku. Dan parahnya aku tak membalas sapaannya dan hanya membeku seperti orang tolol. Aku benar-benar mahluk memalukan. Kuratapi nasibku sambil bersender dipintu itu. Akhirnya aku membaca nama keluarga yang ada didepan pintu, Kondou. Jadi, Kondou-san.. nama si tampan itu.

VoyeurismWhere stories live. Discover now