Edisi Special Liburan Part 3..
Adegan dalam part ini mengandung kekerasan dan juga konten seksual. Jika tidak nyaman dengan konten ini dan juga belum memenuhi batasan usia bisa di skip chapter ini. Thank You😘😘
"Aahh.. Mikase-saan..mmhh.." Asuka terbungkam kembali karena kecupan dariku.
Lidahku menelisik isi mulutnya, berputar-putar dan meneguk saliva nya. Bibirku menghisap bibir bawahnya yang kenyal. Tubuh Asuka mengejang, debaran jantungnya begitu cepat terasa di telapak tanganku yang bersarang di dadanya. Dia benar-benar bisa bernapas saat aku melepaskan ciumanku.
Tanganku meremas rambutnya dengan kasar. Bibirku menelusuri telinganya, kuhisap daun telinganya, gigiku mengigit tindik di telinganya dan menariknya. Dia mengernyit merasakan nyeri.
"Kau mau mengatakan kata aman sekarang? Lakukan saja.. akan kutampar wajahmu setelahnya" bisikku tepat di telinganya membuatnya melenguh.
Aku mengambil penutup mata dan memasangkannya kepadanya. Dan saatnya memberi kejutan. Aku mengambil tali merah dari tasku. Sudah lama sekali Asuka membeli benda seperti ini. Dia berkali-kali memintaku memakainya saat SM play, dan berkali-kali juga aku menolaknya.
"Tidak masalah kalau kau minta aku mengikatmu. Tapi kalau nanti aku tidak bisa membukanya, bagaimana? Kau mau aku menggunting benda mahal itu untuk menyelamatkanmu?" ujarku sembari mengabaikan rengekannya.
"Mikase-san tahu huruf B dalam BDSM artinya apa?" tanyanya padaku.
"Baka (Bahasa Jepang artinya: Bodoh)" jawabku.
"Bukan itu?!" geramnya, "B itu artinya bondage! Ikatan! Bukan BDSM Namanya jika tidak ada main ikat mengikat!"
Sebenarnya aku juga cukup penasaran bagaimana cara menggunakannya. Membayangkan Asuka yang sedang terikat juga hal yang sangat membuatku terangsang. Aku pun mencari refrensi di internet dan berlatih mengikat bersama dengan Momo. Kali ini aku akan mencoba hasil latihanku ini.
Kulucuti semua pakaian Asuka. Dan benar saja, adiknya sudah keras dan menegang. Aku mulai mengikat tali itu di lehernya.
"Ehh..?" dia merasa curiga.
Aku meneruskan mengikat bagian dada seperti pola kura-kura. Asuka mulai merasakan hal yang janggal.
"Mi-mikase-saan? Apa yang kau lakukan?"
Saat dia aku selesai mengikat tangannya dia berusaha melepaskan diri. Aku langsung menarik kencang taliku sehingga tali itu mengetat dan membuatnya terjengat kaget.
"Diam" perintahku.
Asuka sepertinya sangat panik. Tetapi dia tak punya pilihan lain karena merasa kesakitan. Aku mencoba lebih menata tali itu agar lebih longgar dan tidak menyakitinya. Setelah itu segera kuselesaikan ikatanku. Kubuka penutup mata Asuka. Dia begitu terkejut melihat tubuhnya terikat begitu rapat seperti ini.
"Bagaimana pendapatmu?" tanyaku. Dia membisu dengan mulut menganga.
"Rasa penasaranmu sudah terbayar, bukan? Ceritakan bagaimana rasanya terikat seperti ini?" bisikku.
"Mikase-san, ternyata kau mempelajari cara mengikatnya, ya? Luar biasa. Aku tak bisa bergerak sama sekali" dia merasa takjub.
"Aku hanya belajar cara mengikatnya saja. Tidak belajar cara melepaskannya."
"Apa?!!" dia begitu terperanjat.
Aku tersenyum nakal sambil menjulurkan lidahku, "tenang saja, aku juga membawa tang untuk melepaskan ikatan tali ini. Selamat tinggal tali mahal" ujarku membuatnya berang.
YOU ARE READING
Voyeurism
RomanceDisclaimer!!! Area content 21+ teman-temaan!! Di harap bijak memilih bacaan Mengandung sexual content, feminim dominant dan bdsm ❤️💕 Mikase Ryu adalah seorang wanita kantoran yang masih lajang dan merasa kesepian menjalani hidupnya. Namun dia m...