Setelah mengantar kami dengan selamat sampai rumah, Kousuke langsung pamit untuk pergi.
"Kousuke-kun tidak ikut makan malam dengan kami juga?" tanya Sayoko.
"Maaf, aku sudah ada janji dengan seseorang" ujar Kousuke menolak dengan halus.
"Dengan pacarmu?" tanya Kazuki dan hanya dapat jawaban senyuman dari Kousuke.
"Kousuke-kun terima kasih sudah mengantar kami, ya" ucapku.
"Sama-sama" balas Kousuke, "besok aku akan datang lagi untuk menjemput Asuka-san" ujarnya.
"Hati-hati di jalan, Kousuke-kun" ujar Asuka.
"Iya, sampai jumpa lagi.." ucap Kousuke lalu pamit dan segera pergi.
Asuka kembali hendak menggandeng tanganku. Aku segera menghempasnya kali ini.
"Jangan lakukan itu saat di luar seperti ini" bisikku.
Wajah Asuka langsung berubah saat aku menolaknya. Aku segera berpaling dari tatapan tajamnya itu dan merangkul Sayoko. Aku benar-benar merasa tidak enak, tetapi aku juga tidak merasa nyaman jika Asuka melakukan skinship denganku. Saat tangan Asuka menggenggamku aku jadi teringat kejadian kemarin saat dia menyeretku begitu kasar. Kenapa juga aku harus mengingat hal bodoh itu? Padahal aku juga tahu Asuka tak ada niat untuk melakukan hal buruk.
"Wah, ada Kazuki-san dan Sayoko-san!" seru Shota begitu antusias bertemu dengan kedua sahabatku.
"Yo!" sapa Kazuki.
"Apa kabar Shotaro-kun?" sapa Sayoko, "Shotaro-kun makin tumbuh jadi makin tampan rupanya" ujar Sayoko memuji adikku.
"Iya tentu saja, meskipun agak hangus sedikit" canda Shota.
Tampaknya adikku sedang sibuk merebus sesuatu di dapur, "kau sedang memasak?" tanyaku.
"Tidak, aku tidak ada kerjaan lalu merebus batu.. ya tentu saja aku memasak sesuatu! Aku sudah sangat lapar. Jadi aku memasak Kare, berhubung kalian tidak memberi tahu kalau akan ada banyak orang yang datang aku terlanjur memasak sedikit" ujarnya.
"Tidak usah cemas soal itu.." ujar Asuka lalu menaruh box pizza dan ayam goreng yang baru saja kami beli di jalan, "lebih baik kau cemas dengan dirimu sendiri karena kau harus menghabiskan makanan yang kau masak. Lagi pula siapa juga yang mau makan kare tidak enak buatanmu!"
Shota tampak begitu geram, "awasnya! Kau akan menyesal kalau berani manantangku!"
"Hahaha.. kasihaan, padahal jatahmu juga di belikan.. ayo coba habiskan semuanya kalau kau sanggup.." Asuka makin memanas-manasinya.
Aku begitu cuek dengan perdebatan mereka dan beranjak mengecek masakan adikku. Dan seperti dugaanku, Shota memang tak sebegitu pintar memasak. Aku mengambil beberapa bumbu untuk memperbaiki rasa masakannya. Sayoko berbisik kepadaku.
"Asuka-san dan Shotaro-kun sepertinya tidak akur, ya?"
"Tampaknya memang seperti itu tetapi mereka sebenarnya sangat dekat satu sama lain" ujarku, "benarkan?" tanyaku pada Asuka dan Shotaro.
"Hah?" jawab mereka berdua bersamaan.
"Tuh, kompak sekali, kan? mereka hanya saling nyolot saja tetapi sebenarnya mencintai satu sama lain" jelasku.
"Itu hanya diimajinasimu saja!" jawab Asuka dan Shota bersamaan.
Aku dan Sayoko jadi tertawa. Kazuki jadi iseng ikut menggoda mereka, "Kalau kalian terus berselisih dengan mesra seperti itu bagaimana orang yang melihat tidak curiga" ujar Kazuki membuat mereka makin kesal satu sama lain.
YOU ARE READING
Voyeurism
RomanceDisclaimer!!! Area content 21+ teman-temaan!! Di harap bijak memilih bacaan Mengandung sexual content, feminim dominant dan bdsm ❤️💕 Mikase Ryu adalah seorang wanita kantoran yang masih lajang dan merasa kesepian menjalani hidupnya. Namun dia m...