Chapter 15

350 14 0
                                    

Dalam chapter ini mengandung adegan seks.. Bagi yang tidak nyaman membacanya di mohon di skip saja.. terima kasiih..😘😘

Ciuman kami makin panas. Lidah kami saling bertaut. Melilit satu sama lain. Dia merengkuh tubuhku erat dengan lengan kokohnya. Tanpa sadar aku bergerak memutar menghadapnya. Pahaku mengapit pinggang dan pinggulku bergerak menggesekkan kelaminku ke bagian sensitif Asuka.

Dia membelai pantatku, meremasnya begitu kuat dan ikut bergerak. Suara bak mandi begitu ramai dengan percikan air. Gerakan kami membuat ombak besar di dalam bak mandi. Kami terus melenguh. Bagian bawah Asuka sudah sangat keras dan berkedut kencang. Kami terus menggesek hingga orgasme di dalam bak mandi itu. Air hangat yang nyaman ini menjadi kotor. Kami segera menyingkir dan mencari tempat lain untuk bercinta.

"Mau melanjutkan di tempat tidur?" tanyaku.

"Tidak.. ayo kita lakukan di sini" ujarnya.

Dia memintaku duduk di tepian bak mandi. Dia duduk di hadapanku wajahnya menghadap keselangkanganku. Dia menyibak pahaku dan menjulurkan lidahnya. Lidah Asuka yang begitu panas, merah dan licin menyentuh area kewanitaanku. Dia mengisap begitu kencang dan lidahnya bermain memuaskan liangku yang sudah sangat basah.

"Aaaahhh" aku melenguh karena begitu nikmatnya.

Tanganku membelai rambutnya yang basah. Saat lidahnya bermain nafas Asuka yang panas memburu berhembus di klitorisku membuatku makin bergidik geli.

Aku memperhatikan hanya ada satu tangan yang menyangga pahaku. Asuka menggunakan tangannya yang lainnya untuk memuaskan dirinya sendiri. Oh, aku benar-benar tidak tahan. Aku ingin dia puas saat berada di dalam diriku.

Tanganku melepas kepala Asuka yang masih menempel di area privatku, "Kau menyimpan kondom disini?" tanyaku.

"Emm.." dia menelan ludah lalu menggelengkan kepala.

Hah, sayaang sekali.. saat melihat bak mandi yang masih penuh air. Aku menarik sumbatnya dan membuat air di bath up surut.

"Berbaringlah" ujarku.

Asuka langsung menurut. Dia tidur berbaring di dalam bath up. Sedangkan aku merangkak, menghadapkan kewanitaanku kewajahnya.

"Kau hisap milikku aku hisap milikmu" ujarku lalu menduduki wajahnya.

"Hmmm.." dia berusaha berbicara.

"Lakukan dengan baik" ujarku sambil menggesekkan bagian itu kewajahnya dengan liar.

Kontur wajah Asuka begitu menggelitik. Dia punya hidung lancip yang membuatku geli saat menyentuh bagian intimku. Asuka mengakat pantatku lalu mulai menjilat area tersebut dengan lembut. Aku juga melakukan hal yang bisa memuaskannya. Melihat Mr.P yang sudah sangat tegang, tebal dan berurat membuatku gemas untuk menggodanya.

Aku juga meluncurkan lidahku, mengulum bagian kepalanya yang begitu licin dan agak berlendir. Rasanya sangat gurih. Aku menjilat dari atas ke bawah. Lalu jemariku memijat lembut bijinya.

"Aahhh... Mikase-sann" dia melenguh dan sangat menikmatinya.

"Jangan berhenti" ujarku kembali mendudukinya lagi.

Asuka meremas pantatku. Saat aku sangat berkonsentrasi menggodanya dia justru memecah semuanya. Jarinya mulai nakal menggodaku. Sementara lidahnya membelai klitorisku. Jemarinya melengkung menekan titik g-spotku berkali-kali. Aku memekik dan akhirnya orgasme lebih cepat. Cairanku membasahi wajahnya dan dia menjilatinya dengan tatapan mata yang sangat seksi.

Rasanya aku tidak ingin kalah. Aku mulai mengulum batang itu dan memasukannya kedalam mulutku. Kepalaku naik keatas dan kebawah. Lidahku membelainya dari dalam. Dan kumasukan lebih dalam hingga terasa menyentuh tenggorokanku. Asuka menggerang tak terkendali. Dia kembali menurunkan pinggangku dan menggodaku. Suara kecapan, hisapan basah bibir kami mengisi keheningan di kamar mandi.

VoyeurismWhere stories live. Discover now