Chapter 53

28 1 0
                                    

"Pergi minum-minum?!" Asuka langsung meninggikan nada suaranya saat aku menjelaskan situasiku sekarang.

"Iya aku tahu.. Sebenarnya aku ingin sekali pulang. Tapi kasar juga menolak ajakan dari atasan. Lagi pula aku tidak sendiri, kok. Aku bersama teman-teman kantor" jelasku agar kemarahan pacarku tidak meradang.

"Aduh, Mikase-saaaan.. bukan itu masalahnya!" Geram Asuka, "Aku percaya padamu! Tapi aku tidak mungkin percaya pada Bosmu! Kau bisa paham hal itu, kan?!"

"Iyaaa, aku paham, Sayang. Tapi mau bagaimana lagi.. aku sudah di tempat karaoke sekarang.. aku janji tidak akan berlama-lama disana.." aku mencoba bernegosiasi dengan pacarku yang sedang cemas.

"Ya Sudah!" Dia pun akhirnya melunak, "Tapi kau harus segera mengirimkan lokasi tempat karaoke itu sekarang. Satu jam lagi aku akan datang menjemputmu, mengerti?!"

"Baik, Sayangku.." aku langsung menyepakatinya agar pacarku bisa segera meredamkan emosinya.

Bukan Asuka namanya jika tidak mengajukan banyak syarat. Aku yang sekarang juga lebih memilih mengalah. Kutiruti saja keinginan pacarku. Lagipula aku juga tak akan betah berlama-lama di tempat yang ramai.

Setelah mendengar omelan pacarku dari telpon aku kembali masuk kedalam ruangan yang telah di sewa oleh Bosku. Ruang luas dengan minibar dan juga panggung pertunjukan dengan sound menggelegar. Nagata tampak sedang menggelar pertunjukan konsernya. Dia menyanyi lagu upbeat yang membuat semua orang yang sedang mabuk menari. Semua staf kantor tampak bersenang-senang di sana.

Sedangkan Si Bintang Utama acara ini, Yukari tampak canggung karena banyak rekan kerja wanita yang mengelilinginya. Dia bak seekor domba yang sedang di kepung banyak singa betina. Tidak heran juga, siapa juga yang tidak geregetan melihat pemuda dengan wajah kalem dan imut seperti dia. Pasti banyak gadis yang penasaran dengannya.

"Yukari-kun, kau berasal dari mana?" Tanya seorang pegawai wanita.

"Da..dari Perfektur Shizuoka.." jawab Yukari.

"Eeeeeeehhh!" Banyak yang heran dengan hal itu, "Satu kampung halaman dengan, Mikase Ryu?!"

Aku sendiri tak ingin ikut campur dalam obrolan tersebut meskipun namaku di sebut. Bisa jadi Yukari tak ingin menjelaskan jika dia mengenalku karena dia juga tak menyukaiku. Tapi ternyata aku hanya berpikir buruk saja tentangnya. Meskipun malu-malu dia menjelaskan dengan sopan kepada para wanita yang penasaran itu.

"Dia adalah Senpai-ku saat masih di SMK" jawabnya lirih.

Gadis-gadis itu jadi melirik padaku, "Benarkah itu, Ryu-sama?" Tanya mereka.

"Iya, tapi bukan karena dia Kouhaiku waktu di SMK akhirnya dia jadi di terima di tempat ini. Lagi pula Nagata yang memilihnya. Aku sendiri juga kaget dia bisa di terima magang di tempat ini.." jelasku.

"Ehh.. kalau kau memasukan orang dalam sekalipun kami semua juga tetap akan percaya padamu, Ryu-sama! Mana mungkin kau sembarangan memilih orang untuk bekerja di kantor kita. Salah-salah akan menambah beban pekerjaan jika kerjanya tidak becus..." timpal mereka.

"Iya.. dan kalau sudah begitu dia akan kena omel seharian penuh oleh, Ryu-sama!" Mereka malah jadi menertawakanku. Dari pada membicarakanku kenapa mereka tidak melanjutkan rasa penasaran mereka pada pemuda yang sedang mereka hampir di tengah saat ini.

"Ya, meskipun kebetulan dia bisa magang di sini tetapi dia sangat hebat. Dia bahkan lebih hebat dariku. Dia mahasiswa Universitas Tokyo" ujarku mengalihkan perhatian lagi agar berpusat kepada Yukari. Dan upayaku berhasil. Semua orang mulai penasaran lagi padanya.

"Saya tidak sehebat itu..." dia menjawab dengan lirih.

"Tentu hebat. Di perusahaan D ini jarang sekali ada mahasiswa dari sana yang magang di sini. Kebanyakan mereka semua magang di Sony. Seperti putri Presdir Date.." jelas yang lainnya.

VoyeurismWhere stories live. Discover now