Pukul lima sore Asuka mengirim chat jika dia baru selesai bekerja dan hendak beristirahat di hotel. Sebenarnya setelah dia sampai di Hongkong dia sempat menelponku. Tapi karena aku masih bekerja aku memintanya mengirim chat saja jika ingin memberi kabar. Dia juga mengirimkanku foto kegiatannya. Tak lama juga dia mengirim semua kata-kata rindunya kepadaku. Padahal ini juga belum sehari, dia baru meninggalkanku beberapa jam. Berbeda sekali dengan dulu saat dia ke Korea Selatan, dia bahkan tak bisa kuhubungi sama sekali waktu itu.
Aku jadi terpikir lagi tentang Rina-san yang tak sengaja kulihat di kantor agency Asuka tadi pagi. Perasaanku masih begitu resah, aku ingin sekali menceritakan hal ini kepada Asuka. Tapi karena masih bekerja aku pun mengurungkan niat tersebut.
Fukuro pun mengumumkan kepindahannya kepada semua anggota tim pengembang game divisi semua umur. Dia berkata jika atasan baru akan datang besok. Dan sebelum atasan baru datang aku dan juga beberapa keryawan lainnya membantu merapikan berkas. Kami juga menyelesaikan beberapa rencana untuk beberapa even dalam game rilisan terbaru kami. Setelah semua pekerjaan selesai Kazuki dan Sayoko datang menjemput mengajakku makan malam bersama. Memang belakangan ini aku jarang meluangkan waktu untuk mengobrol dengan mereka. Mungkin aku hanya mengobrol saat jam makan siang di kantor saja dan sepulang kerja Asuka sudah datang menjemputku.
"Uhh.. aku kangen saat-saat ini. Semenjak berpacaran kau jarang sekali mau kami ajak makan malam bersama" ujar Kazuki.
"Ryu-chan pasti sudah keranjingan seks jika punya pacar seksi seperti Asuka-san. Untung saja dia di Hongkong sekarang. Kau pasti kesepian, kaan? Mainan berhargamu sedang berada jauh darimu" ujar Sayoko menyenggol lenganku.
"Ya, bagaimana lagi.. kalian juga sering mengabaikanku saat awal-awal berpacaran. Kalian lebih senang pulang cepat agar bisa ngeseks di apartemen kalian ketimbang mengajakku jalan-jalan" jawabku membuat kedua sahabatku terkekeh.
Kami memesan sebuah ruangan Izakaya di kedai yakitori. Tak lupa kami juga memesan banyak makanan dan juga alcohol. Sembari memakan makanan yang lezat kami menyesap gelas bir kami dan juga berbagi keresahan kami.
"Aku sempat dengar jika Fukuro-san atasanmu akan pindah, ya?" tanya Kazuki.
"Dia akan pindah ke Nagoya. Tenang saja. Dia naik jabatan, kok.. berbeda denganku yang tetap menjadi art director" ujarku lalu meneguk bir ku lagi.
"Bernar juga, yah.. setidaknya kau sudah menjadi art director. Kau bukan lagi desainer art atau programmer yang bergaji rendah seperti kami" ujar Sayoko lagi.
"Kau terdengar sensitive ya, Sayoko" heranku, "Apa itu termasuk efek KB hormonal juga?"
"Entahlah?!" Sayoko mengendikan bahunya dan mengigit yakitorinya dengan begitu gahar.
"Kau mungkin sudah agak mabuk, ya. Sini.." Kazuki merangkulnya dan mengusap lengan kekasihnya.
Sayoko langsung mengenyahkan tangan Kazuki dari tubuhnya, "jangan lakukan hal ini di depan temanmu" ujar Sayoko.
"Ya ampun.." Kazuki akhirnya pasrah saja.
Aku hanya tertawa saja dengan prilaku Sayoko yang moody ini. Makanya Asuka tidak mengijinkan aku menggunakan KB hormonal meskipun dia sangat suka berhubungan seks tanpa kondom.
"Ngomong-ngomong soal atasan barumu.. aku sempat dengar gossip lagi kalau dia orang yang merekomendasikan kita dulu, kan.."
"Iya benar" aku menganggukan kepalaku, "Dia Nagata-senpai. Jadi dia akan ke Jepang dan menjadi atasanku di divisi game semua umur" ujarku.
"Heee.." Kazuki sangat heran, "Bukannya kau tidak suka dengan orang itu, ya?"
"Itukan karena dia pernah mengatakan hal mesum kepadaku. Tapi sebenarnya dia itu orang yang pintar. Kuharap dia tidak akan semesum itu karena sudah punya istri dan anak.."
YOU ARE READING
Voyeurism
RomanceDisclaimer!!! Area content 21+ teman-temaan!! Di harap bijak memilih bacaan Mengandung sexual content, feminim dominant dan bdsm ❤️💕 Mikase Ryu adalah seorang wanita kantoran yang masih lajang dan merasa kesepian menjalani hidupnya. Namun dia m...