Kejutan

78 15 5
                                    


Lisa Part

Aku meletakan tas di dalam lemari. Kemudian menoleh, mendengar langkah kaki yang begitu kuhapal.

Rose mendekat dan memelukku. Aku pun langsung membalas pelukannya.

"Sudah sarapan?" tanyaku.

Rose menggelengkan kepala.

"Mau kutemani?" tanyaku.

Rose mengiyakan lalu kami berjalan menuju dapur.

Aku membuka kulkas dan mengeluarkan sekotak jus dan sebutir telur, "ngomong-ngomong Jungkook ada di bawah," menjaga agar nada suaraku terdengar biasa saja.

"Sudah bicara dengannya?"

Rose tampak tertegun.

"Bicaralah dengannya di telepon," aku tersenyum.

"Telur setengah matang, kan?" tanyaku, "jangan meminta yang lain. Kau tahu aku tidak pandai memasak."

"Terima kasih Lisa," suara Rose terdengar bergetar.

Jedah.

"Aku mau ke kamar sebentar," katanya.

Aku mengangguk tanpa menoleh sembari mengaduk telur. Kemudian berhenti setelah mendengar bunyi pintu kamar Rose ditutup. 

Aku. Terdiam.


Jimin Part

Aku menatap diriku di depan cermin. Stylishku menyisir rambutku dan bertanya apakah begini sudah bagus?

Aku mengangguk.

Pintu terbuka. Aku memilih untuk tidak menoleh mendengar suara Lisa yang sedang menyapa orang-orang.

Bunyi kursi yang ditarik, gadis itu duduk di sampingku.

"Selamat pagi," sapanya.

Aku mengambil majalah dan membalikan halamannya.

"Aku mengatakan pada Rose kalau Jungkook menunggunya," bisik Lisa.

Aku mengangguk, "aku tahu. Kau pasti akan melakukannya."

Lisa menggerakan telapak tangannya di depan wajahku.

"Kudengar hari ini kita syuting di Busan lagi."

Aku terpaksa berhenti berpura-pura sibuk.

"Iya, di sekolahku dulu."

"Wah, kita akan memakai seragam SMA. Menyenangkan."

*****

Aku membuka pintu kelas dan mengajak Lisa masuk ke dalamnya. Gadis itu tersenyum sembari mengikutiku. 

"Bagaimana kau ketika masa sekolah?"

"Menurutmu?" aku balik bertanya, "kemari, akan kutunjukan pemandangan yang menarik."

Aku menggerakan tanganku memanggilnya.

Lisa mendekat dan duduk di kursi yang kutunjuk.

"Bagaimana?"

Gadis itu mengangguk.

"Dari sini kau bisa melihat lapangan footall di bawah sana. Taman, dan jalan menuju gerbang itu."

"Ah, jadi, seperti inilah kau saat sekolah dulu?" Lisa memiringkan wajahnya, menoleh padaku yang berdiri di belakangnya.

Aku berdehem dengan gugup dan menoleh sekilas pada kamera yang ada di dekat kami.

"Duduk di kursi belakang saat pelajaran, dan ....."

LOVE VIRTUALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang