Lisa POV
Aku tidak akan menahan diri lagi?
Apa maksudnya?
Aku melemparkan padangan pada Jenny. Ia sedang membaca buku sembari tengkurap di sofa. Jenny pernah mengatakan padaku untuk menjaga jarak dari Jimin.
Aku menengok ke arah Jisoo yang sedang mengelus anjing kesayangannya. Dulu, Jisoo adalah gadis yang disukai Jimin.
Aku menghela napas.
Rose sedang ngemil sambil nonton neftlix. Rose mengira aku pernah berpacaran dengan Jimin. Dia satu-satunya yang netral karena masalah aku dan Jungkook. Jungkook menjadi cinta pertamaku.
Kenapa hubungan percintaanku rumit sekali ya?
'Aku tidak akan menahan diri lagi'
Kalimat itu seperti rapalan yang terus berputar dalam memoriku.
Aku harus bagaimana?
Jimin POV
Aku memakai kaos olahraga. Berdiri di depan cermin. Taheyung masuk ke kamarku tanpa mengetuk pintu.
"Kenapa bawa tas besar segala?"
Aku langsung menutup resleting tas sebelum ia memeriksa bawaanku.
"Aku pergi."
"Boleh ikut? Aku mau ketemu Taeyang Sunbaenim."
Aku menggelengkan kepala. Tidak sabar menunggu asisten menjemputku. Sepanjang perjalanan, aku memeriksa HPku, berkirim pesan, dan sesekali melihat ke luar jendela.
"Thanks," kataku lalu cekatan berjalan melewati loby luar. Aku menempelkan card pengenal lalu masuk ke dalam.
"Hyung!" sapaku. Ternyata Taeyang Hyung juga baru tiba.
"Setelah kupikir, aku akan kolaborasi dengan composer di sini," aku langsung tembak saja.
"Pagi-pagi sudah bersemangat.." kata Taeyang. "Mau pakai inisial lamamu?"
Aku mengangguk.
"Pikirkan dulu dan bicarakan dengan manajemenmu. Jangan sampai ada salah paham."
"J feat Loren atau Taeddy. Kurasa itu akan cool banget."
"Karena siapa atau karena apa?" Taeyang tersenyum simpul.
Aku yang berjalan bersama Taeyang ikut tersenyum tipis.
Lisa POV
"Bagaimana?" tanya Somi.
"Lirikmu menyentuh sekali," jawabku. Aku memeriksa HPku.
"Aku akan ke supermarket bawah" Pesan dari Jimin.
Bayangan seseorang bertubuh tinggi terlihat dari dinding kaca, agak kabur, tapi aku bisa tau itu Jimin. Jimin sengaja ke ruangan ini. Aku pun mengirim pesan kepada Jimin untuk ke bawah saja lebih dulu.
"Kau mau cemilan? Aku akan ke bawah."
"Tak apa sendiri ke bawah?"
Aku mengangguk nerveous. "Sure."
"Thanks, kalau begitu...." Somi meminta dibelikan salad dan buah-buahan saja.
Jimin POV
Aku berdiri menghadap lemari showcase. Aku tersenyum pada pantulan kami di kaca. Iya. Aku dan Lisa.
Seorang karyawan lewat, aku langsung memberi jalan. Kemudian aku membantu menarik pintu showcase sehingga Lisa bisa memilih minuman yang mau dibelinya. Di samping lemari showcase itu ada dua kursi sofa dan sebuah meja yang memang disiapkan untuk pembeli.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE VIRTUAL
FanfictionJimin, lelaki playboy dari boygroup terkenal. Ia bukanlah tipe orang yang takut pada apa pun. Kata-kata yang keluar dari mulutnya adalah ekspresi isi hatinya. Ia ingin menjadi orang seperti itu dalam kehidupan sehari-harinya. Hanya sayang, pekerjann...