Lisa Part
Aku menyendokan kuah tomyam ke piringnya. Ia menatapku bingung. Jarang sekali aku berbuat baik padanya. Memang, dia tidak salah. Sejak kapan aku mau bersikap baik padanya?
"Uhuk...uhukkk..." Jimin terbatuk.
Aku menyodorkan segelas minuman untuknya.
"Ya, ampun baru satu sendok kau sudah batuk. Jangan dipaksakan. Aku tidak mau kau sakit," kataku dengan nada yang agak berlebihan.
Ia memijit alisnya sembari menunduk dan berbisik padaku, "jangan munafik. Aku tahu ini perbuatanmu."
Aku tersenyum lebar bersikap semuanya normal saja.
Jimin Part
"Kau baik-baik saja?" Namjoon Hyung duduk di samping ranjangku. Akibat makanan yang kumakan semalam, perutku terasa panas.
Tidak sanggup memberi jawaban, aku langsung menghempaskan selimut ke lantai dan berlari ke kamar mandi.
"Jimin, mau kuambilkan obat diare??"
Terdengar suara Namjoon Hyung dari luar kamar mandi.
Aku mengatupkan rahangku sambil menggigit bungkusan tisu di mulutku. Gadis itu benar-benar devil. Aku sudah salah telah meremehkannya.
"Lisa!!!!" teriakku sembari meremas bungkus tisu.
Namjoon Part
Jisoo. Benarkan namanya Jisoo? Aku tidak menyangka kalau ia akan datang malam ini. Apakah Jungkook mengundangnya ke ulang tahunnya? Kalau begitu...
Aku melihat ke sekeliling, mencari seseorang. Kulihat Jungkook sedang tertawa lebar bersama seorang gadis berambut pirang. Kemudian, mereka naik ke lantai atas meninggalkan kerumunan. Aku harus mengikuti mereka, pikirku.
"Auuwww..."
Aku menggapai punggungnya dengan spontan. Gadis itu hampir saja terjatuh ke bawah tangga jika aku tidak memegangnya.
"Oh, maaf," kataku.
Ia melepaskan peganganku dan mundur menjaga jarak. Dari sikapnya aku bisa mengetahui ia tipe gadis yang susah didekati.
"Aku yang minta maaf karena kurang hati-hati," katanya.
"Kau Lisa, kan?"
"Iya. Maaf aku baru bisa menyapamu sekarang Sunbaenim," jawabnya.
Aku mengibaskan tangan, "santai saja."
Ia membungkuk lagi lalu berpaling. Ia menaiki tangga mendahuluiku.
"Kau juga mau ke atas?" tanyaku.
Oh, stupid. Pertanyaan apa ini Namjoon, pikirku.
"Hemm," jawabnya singkat.
Kami berjalan bersama melewati lorong tanpa berbicara. Rasanya kikuk. Aku tidak suka situasi seperti ini.
Ia berhenti dengan tiba-tiba sebelum berbelok menuju kamar paling ujung. Aku ikut berhenti, kami saling menoleh tanpa suara.
"Ehm, Rose?" panggilnya.
Dari dalam kamar terdengar tawa cekikikan.
Aku membiarkannya berjalan lebih dulu dan mengetuk pintu.
"Rose!"
Tidak ada jawaban.
Aku mengernyitkan alisku. Ia tidak berniat untuk masuk begitu saja, kan?
Gadis itu memegang gagang pintu dan mendorongnya ke dalam. Rose duduk di ranjang sementara Jungkook tidur di pangkuannya. Mereka tampak terkejut. Rose langsung mendorong Jungkook dan berdiri dengan kikuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE VIRTUAL
FanfictionJimin, lelaki playboy dari boygroup terkenal. Ia bukanlah tipe orang yang takut pada apa pun. Kata-kata yang keluar dari mulutnya adalah ekspresi isi hatinya. Ia ingin menjadi orang seperti itu dalam kehidupan sehari-harinya. Hanya sayang, pekerjann...