[ ASL ] • 15 ULANG TAHUN

19.3K 1K 3
                                    

SELAMAT MEMBACA DAN SEMOGA SUKA, AAMIIN!

TETAP KAWAL CERITA INI SAMPAI AKHIR❤️❤️

••••

CHAPTER 15. ULANG TAHUN

"SELAMAT ULANG TAHUN ALTHAIR SKY LAWRENCE!!"

Zhia bangkit dari duduknya, langsung memeluk Althair dan mencium pipi sang Papa.

"Selamat ulang tahun, Papa!"

"Makasih, sayang," balas Althair memeluk Zhia dan mencium pipi sang putri.

Semua keluarga dan para sahabat sudah berkumpul di rumah Althair untuk merayakan hari ulang tahunnya. Hidangan lezat pun sudah tersusun rapi di atas meja makan yang besar itu. Tak lupa tentu saja sebuah kue tart sebagai tanda ulang tahun.

Suara tepuk tangan terdengar setelah Althair meniup lilin di atas kue.

"Selamat ulang tahun, sayang," ujar Queen menggenggam tangan Althair dengan senyum manis.

"Makasih, sayang." Althair mencium kening Queen lembut penuh cinta. Doa-doa baik pun membanjiri Althair malam itu.

"Ayo kita makan. Ini masakan spesial dari menantu kamu loh, Sky," ujar Vania melirik Nagisa, Loovy, dan Capella.

"Menantu aja nih? Yang anak-anak lo nggak ikutan juga, Sky?" canda Haikal melirik Sky Triplets yang langsung mengalihkan pandangan ke arah lain.

"Zhia bantuin kok, Om!" ujar Zhia.

"Maksudnya yang bertiga itu, Zhia," ujar Samantha memberi kode agar Zhia paham.

"Oohh, kalau Abang sih cuma nonton tv aja. Nggak bantuin sama sekali," ujar Zhia polos membuat mereka seketika tertawa.

"Kita bertiga bantu doa. Doa yang terbaik untuk Papa," ujar Varez memperlihatkan jempolnya kemudian nyengir. Lagi-lagi mereka tertawa mendengar perkataan Varez.

"Pa, semoga Papa suka masakan kami," ujar Capella.

"Iya, Pa. Semoga makanannya pas di lidah Papa," sahut Nagisa.

"Terima kasih, ya, kalian bertiga sudah mau repot-repot ke dapur buat masak," ujar Althair pada ketiga menantunya yang cantik-cantik.

"Nah, ayo sekarang kita makan. Sudah laper nih rasanya," ujar Albert mengelus perutnya.

Mereka pun makan dengan lahap sembari bercengkrama, karena momen seperti ini adalah momen jarang dan pastinya susah bila ingin berkumpul bersama.

Selesai makan malam, mereka mengadakan pesta kecil-kecilan di halaman belakang rumah yang sudah di hias cantik dengan lampu-lampu kerlap-kerlip. Musik romantis di putar. Satu persatu mereka mulai berdansa mengikuti alunan lagu yang indah dengan pasangan masing-masing.

Nagisa yang duduk di sofa teras tersenyum melihat mertuanya yang terlihat begitu mesra, berdansa di bawah langit malam bertabur bintang dan cahaya bulan.

Antha—Loovy dan Arsen—Capella juga berdansa di sana.

"Ekhem! Sendirian aja nih, neng?"

Nagisa menoleh pada Varez yang berdiri di dekatnya. Pria itu kemudian mendudukkan dirinya di samping Nagisa.

"Mama sama Papa romantis banget ya, walaupun sudah bertahun-tahun mereka menikah, tapi kesannya kayak baru nikah aja."

"Kan gue udah ceritain sama lo. Papa tuh bucin banget sama Mama."

Nagisa terkekeh dengan kepala mengangguk setuju.

"By the way, nggak mau ikutan juga nih?" tanya Varez menggaruk belakang lehernya sedikit malu untuk mengajak Nagisa berdansa.

Alvarez Sky Lawrence [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang