[ ASL ] • 34 PECAHAN HATI YANG KEMBALI BERSERAKAN

14.1K 712 10
                                    

SELAMAT MEMBACA DAN SEMOGA SUKA, AAMIIN!

TETAP KAWAL CERITA INI SAMPAI AKHIR❤️❤️

••••

CHAPTER 34. PECAHAN HATI YANG KEMBALI BERSERAKAN

Varez memberhentikan mobilnya di parkiran basemant gedung apartemen. Setelah pesta perayaan perusahaan VICTORY GROUP selesai, Varez dan Nagisa langsung memutuskan untuk pulang.

"Kamu duluan aja. Aku mau telfon Papa dulu," kata Varez menoleh pada Nagisa.

Dengan senyum tipis Nagisa mengangguk. "Ya udah, aku duluan." Nagisa keluar dari mobil dan pergi ke penthousenya dan Varez.

Di dalam mobil Varez menyandarkan punggungnya pada kursi. Dia pun mengembuskan napas panjang dan memejamkan mata. Varez tidak benar-benar akan menelepon Althair. Itu hanya alasannya saja untuk memberikan waktu pada Nagisa. Varez sangat tahu bahwa saat ini istrinya itu dalam keadaan yang tidak baik setelah tadi Nagisa bertemu dengan mantan kekasihnya di pesta perusahaan VICTORY GROUP.

Jujur masih ada gejolak yang membara dalam hati Varez mengingat bagaimana tatapan Dipta tadi pada Nagisa. Varez tidak akan salah menduga bahwa tatapan itu masih menyimpan sebuah kerinduan yang teramat sangat pada Nagisa. Maknanya, Dipta masih mencintai istrinya, Nagisa Kay Haran.

Setelah beberapa menit berdiam diri di mobil dengan perasaan yang tidak menentu, Varez pun memutuskan menyusul Nagisa ke penthouse.

Varez membuka pintu kamar dan tidak melihat keberadaan istrinya. Varez berjalan ke kamar mandi dan mendengar suara shower yang menyala. Samar-samar Varez mendengar suara isak tangis. Varez hendak membuka pintu kamar mandi karena khawatir mendengar suara tangisan Nagisa. Namun hal itu dia urungkan. Mungkin Nagisa masih membutuhkan waktu untuk menata hatinya yang kembali hancur karena bertemu kembali dengan pria masa lalunya.

Di dalam kamar mandi, Nagisa duduk meringkuk di dalam bathub dan mengguyur tubuhnya dengan air dari shower. Nagisa menangis melepaskan sesak di hatinya yang dia tahan selama di pesta tadi. Nagisa tidak menyangka dirinya akan dipertemukan kembali dengan Dipta setelah pertemuan pertama mereka beberapa hari yang lalu di lobi apartemen.

Hati yang selama ini berusaha Nagisa tata kembali dihancurkan oleh kehadiran Dipta. Padahal selama ini Nagisa berusaha melupakan dan berusaha untuk tidak terlibat apapun lagi dengan pria yang setahun lalu sudah memberikannya sebuah luka dan rasa sakit yang teramat sangat.

"Kenapa? Kenapa lo harus kembali, brengsek?" Nagisa memukul-mukul dadanya yang semakin sakit. Tangisnya bercampur dengan air yang terus membasahi tubuhnya.

"Gue benci lo, Pradipta. Gue sangat benci!"

••••

Diam-diam Nagisa melirik Varez yang berdiri memunggunginya. Punggung besar dan gagah itu terlihat jelas saat Varez melepaskan kemejanya dan mengganti pakaiannya dengan baju tidur. Setelah itu Varez berbalik dan naik ke tempat tidur. Dia menatap Nagisa yang diam saja dengan pandangan kosong.

"Sayang," panggil Varez menyadarkan Nagisa dari lamunannya. Lantas Nagisa menoleh pada Varez yang tengah menatapnya.

"I-iya? Kenapa, Rez?"

"Seharusnya aku yang nanya. Kamu kenapa? Ngelamunin apa, hm?" Varez menyelipkan rambut Nagisa ke belakang telinga.

"Nggak ngelamunin apa-apa." Nagisa tersenyum namun Varez sangat tahu bahwa senyum itu adalah senyum paksaan untuk menyembunyikan masalah perasaannya yang saat ini melanda. Kedua mata yang sembab karena habis menangis itu menjadi bukti kuatnya.

Alvarez Sky Lawrence [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang