SELAMAT MEMBACA DAN SEMOGA SUKA, AAMIIN!
TETAP KAWAL CERITA INI SAMPAI AKHIR❤️❤️
PLEASE DON'T SILENT READERS YA PREEN. KARENA VOTE DAN COMMENT KALIAN TUH JADI PENYEMANGAT BUAT AKU NULIS. AYO RAMAIKAN SETIAP PARTNYA DENGAN COMMENT KALIAN❤️
••••
CHAPTER 42. TERBONGKAR
Dengan senyum di bibir dan tatapan mata yang berbinar, Varez akhirnya menyelesaikan masakannya yang kini sudah tersusun rapi di atas meja makan. Malam ini Varez sengaja memasak makanan spesial untuk Nagisa. Makanannya pun beragam karena sebelumnya Varez sudah berkonsultasi pada Dokter kandungan di rumah sakitnya, apa saja makanan yang boleh dan tidak boleh untuk ibu hamil yang kandungannya masih berusia sangat muda.
Varez mengambil ponselnya dan menelepon Nagisa. Istrinya itu masih berada di rumah sakit saat Varez memasak. Nagisa ada operasi bedah lever. Perkiraan waktu operasi sekitar lima jam namun sekarang sudah lewat tujuh jam Nagisa belum juga pulang.
"Halo, Sayang? Kamu di mana? Masih di rumah sakit?" tanya Varez ketika panggilannya di angkat oleh Nagisa.
"Aku udah di basemant apartemen."
"Ya udah, aku tunggu di rumah, ya. Aku udah masakin makanan spesial kesukaan kamu."
"Ya ampun, Rez. Kamu masak?"
"Iya, khusus untuk istriku dan Mama dari anakku."
"Kamu nggak usah lah ngelakuin itu. Nanti kamu capek gimana?"
"Cuma masak aja, Sayang. Nggak bikin capek kok. Malah aku seneng ngelakuinnya, demi kamu dan anak kita."
"Ya udah, aku segera kesana."
"Aku tunggu. Jangan lari-lari," peringat Varez.
"Iyaa."
Sambungan pun terputus. Tak lama Nagisa datang. Varez langsung menyambut sang istri dengan sebuah pelukan hangat.
"Laper," rengek Nagisa mendongak menatap Varez.
"Kita makan sekarang?"
Nagisa mengangguk cepat dengan senyum lebar. Keduanya berjalan menuju ruang makan. Mata Nagisa berbinar melihat makanan di atas meja yang langsung membuatnya tidak sabar ingin mencicipi. Varez berdiri, mengambil piring dan mengambilkan nasi untuk Nagisa.
"Kamu mau apa? Ikan bakar? Ayam goreng? Atau dendeng balado?"
"Dendeng balado!"
Varez terkekeh melihat semangat Nagisa yang seperti anak kecil saat di tanya ingin makan apa. "Oke! Dendeng balado untuk istri cantikku."
Nagisa bertepuk tangan seperti anak kecil ketika Varez sudah meletakkan makanan di depannya. Tanpa basa-basi dia langsung mencicipi makanan itu dengan sangat lahap. "Enak banget, Sayang!"
Varez tersenyum, senang melihat Nagisa sangat menyukai makanan buatannya. "Habisin semua."
"Kamu nggak makan?"
"Iya, ini makan." Varez ikut makan, menemani Nagisa.
Ting! Tong!
Suara bel terdengar membuat Varez dan Nagisa sejenak berhenti makan.
"Aku aja yang buka. Kamu lanjut makan aja." Varez berdiri menuju pintu dan membukanya.
"Permisi, Pak Varez. Maaf mengganggu waktunya malam-malam," ujar security laki-laki itu pada Varez yang berdiri dihadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alvarez Sky Lawrence [END]
Romance[ The Series of Sky Lawrence Stories #4 ] [ Sequel of SKY TRIPLETS ] **** Alvarez Sky Lawrence. Siapa yang tidak kenal dia? Laki-laki tinggi berperawakan tampan, berkharisma, dan penuh wibawa serta kaya raya yang banyak di gandrungi dan menjadi idam...