SELAMAT MEMBACA DAN SEMOGA SUKA, AAMIIN!
TETAP KAWAL CERITA INI SAMPAI AKHIR❤️❤️
PLEASE DON'T SILENT READERS YA PREEN. KARENA VOTE DAN COMMENT KALIAN TUH JADI PENYEMANGAT BUAT AKU NULIS. AYO RAMAIKAN SETIAP PARTNYA DENGAN COMMENT KALIAN❤️
••••
CHAPTER 49. CINTA YANG PERGI
Pukul sebelas malam, Varez baru memberanikan diri menemui Nagisa di saat istrinya itu sudah tertidur lelap.
Dengan perlahan Varez mendekati ranjang Nagisa. Dari cahaya bulan yang masuk menembus jendela kaca, Varez memperhatikan wajah Nagisa dengan sangat lekat. Dia mengelus pipi Nagisa kemudian bergerak memegang tangan Nagisa yang bertengger diperutnya. Mengusap lembut tangan yang halus itu dengan hangat.
"Gue nggak pernah tidur sama Nagisa."
Varez mengerutkan kening dengan perkataan Dipta. Pria itu dengan berani mendatanginya dan mengatakan apa yang terjadi padanya dan Nagisa di malam itu.
"Dari video itu mungkin terlihat kalau gue sama Nagisa berhubungan badan. Tapi sebenarnya tidak begitu. Gue nggak pernah ngelakuin itu sama Nagisa. Di malam itu, setelah Nagisa memutuskan hubungan kami berdua dan dia memilih lo, gue langsung buat dia pingsan dan berencana untuk memerkosanya. Tapi dia mengigau memanggil nama lo, Rez. Dia memanggil nama lo berkali-kali. Dari sana gue langsung paham bahwa Nagisa memang sudah sangat mencintai lo. Dan nggak ada tempat buat gue lagi di hatinya. Gue udah tersingkirkan dan lo sekarang yang menempati hatinya."
Dipta menatap lurus pada Varez yang terlihat terkejut atas apa yang dia katakan barusan. Dipta sudah memikirkannya dan ini adalah keputusan yang dia ambil. Dia sekarang sadar bahwa dia sudah benar-benar keterlaluan. Alasannya untuk kebahagiaan Nagisa hanyalah omong kosong. Malah yang dia berikan pada Nagisa adalah rasa sakit.
Jahat. Dirinya benar-benar sangat jahat. Dipta mengakuinya.
"Kalau lo dan Nagisa nggak pernah ngelakuin itu, berarti..."
"Anak yang di kandung Nagisa adalah anak lo, bukan anak gue."
Varez menundukkan kepala. Air matanya menetes dengan sesak yang semakin menjadi di hatinya. Varez bodoh. Dia benar-benar sangat bodoh! Bisa-bisanya dia percaya semudah itu tanpa mencari tahu kejadian yang sebenarnya. Kini, dia benar-benar menyesal. Varez menyesal membiarkan Nagisa sakit seperti ini. Dan yang paling dia sesali karena perbuatannya, dirinya dan Nagisa kehilangan malaikat kecil mereka untuk selamanya.
Dipta menceritakan semuanya, dengan sejujur-jujurnya. Semua yang dia lakukan pada Varez dan Nagisa untuk memisahkan mereka berdua adalah rencananya dan Tamara. Dipta sudah beralih haluan, dia berkhianat pada Tamara. Dipta sama sekali tidak menyesalinya karena keputusan ini memang sudah dia pikirkan dengan sebaik-baiknya. Benar kata Lilian, alasan cintanya pada Nagisa sekarang hanyalah kedok belaka atas obsesinya yang ingin bersama Nagisa. Dipta sudah sadar dan dia mencoba memperbaiki keadaan.
Kebahagiaan Nagisa adalah hal yang paling ingin dia lihat. Sudah cukup dirinya membuat Nagisa sedih dan terpuruk karena masalah satu tahun yang lalu. Nagisa berhak bahagia, meskipun bahagia Nagisa bukan dengan dirinya.
Isakan Varez samar-samar terdengar membuat tidur Nagisa terganggu. Dia membuka mata dan cukup kaget melihat keberadaan Varez disampingnya.
"Varez?" Nagisa mengulurkan tangan menyentuh wajah Varez. Pria itu tersentak kemudian menatap Nagisa dengan matanya yang berair.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alvarez Sky Lawrence [END]
Romance[ The Series of Sky Lawrence Stories #4 ] [ Sequel of SKY TRIPLETS ] **** Alvarez Sky Lawrence. Siapa yang tidak kenal dia? Laki-laki tinggi berperawakan tampan, berkharisma, dan penuh wibawa serta kaya raya yang banyak di gandrungi dan menjadi idam...