[ ASL ] • 52 GENGGAMAN YANG SEMAKIN ERAT [END]

26.5K 821 31
                                    

SELAMAT MEMBACA DAN SEMOGA SUKA, AAMIIN!

TETAP KAWAL CERITA INI SAMPAI AKHIR❤️❤️

PLEASE DON'T SILENT READERS YA PREEN. KARENA VOTE DAN COMMENT KALIAN TUH JADI PENYEMANGAT BUAT AKU NULIS. AYO RAMAIKAN SETIAP PARTNYA DENGAN COMMENT KALIAN❤️

••••

CHAPTER 52. GENGGAMAN YANG SEMAKIN ERAT

Kini di depan ruang UGD sudah banyak orang berkumpul. Keluarga Varez dan Nagisa, serta teman-teman mereka semua datang setelah mendapatkan kabar kalau Varez kecelakaan.

"Nagisa," panggil Queen duduk di samping Nagisa yang langsung memeluknya dan kembali menangis.

"Maaf, Ma. Varez kayak gini gara-gara aku."

"Ssttt, ini bukan salah siapa-siapa. Kita doakan saja semoga Varez baik-baik saja, ya. Jangan terlalu tertekan, nanti terjadi sesuatu sama kandungan kamu."

"Iya, Kak Gisa, apa yang di bilang Mama bener. Kak Gisa jangan terlalu banyak pikiran. Nanti Kak Gisa dan dedek bayi kenapa-kenapa," ujar Zhia juga menghibur kakak iparnya itu.

Tak lama Lembayung keluar dari UGD. Semuanya langsung menghampiri dan bertanya keadaan Varez dengan raut wajah cemas.

"Bay, gimana keadaan Varez?" tanya Arsen.

"Alhamdulillah, kita bisa mengatasinya karena Varez cepat di bawa kesini. Jadi tidak ada yang terlalu serius."

Semuanya mengucap syukur sembari menghela napas lega.

"Kepalanya nggak apa-apa, kan, Bay?" tanya Loovy cemas. Dia dan Capella juga datang ke rumah sakit dengan anak mereka yang berusia satu tahun.

"Alhamdulillah nggak apa-apa, Lov. Kerangkanya kuat jadi nggak ada retakan," jawab Lembayung.

"Syukurlah. Kan nggak lucu kalau nanti dia sampai hilang ingatan." Loovy menoleh pada Nagisa yang masih menangis dalam pelukan Queen. "Ntar kasihan Nagisa gue kalau kuyang nggak ingat dia."

"Udah dilakukan X-Ray dan bagian kepalanya nggak ada yang perlu dikhawatirkan. Sekarang Varez masih belum sadar. Kemungkinan nanti malam dia sadar atau besok."

"Syukurlah, kita lega dengernya kalau kondisinya nggak parah," ujar Antha mengembuskan napas.

"Kalian boleh melihatnya setelah dipindahkan ke kamar rawat."

Mereka mengangguk. Lembayung kembali masuk ke UGD.

"Udah, Varez nggak apa-apa. Hapus air matanya." Queen mengusap wajah Nagisa yang sudah banjir oleh air mata.

"Sa!" Lilian baru datang dengan sebuah paper bag ditangannya. "Ini baju lo. Lo ganti baju dulu sana." Sebelum ke rumah sakit setelah mendapatkan kabar Varez kecelakaan, Zein lebih dulu menelepon Lilian agar Lilian membawakan baju ganti untuk Nagisa.

"Makasih, Li." Nagisa menerimanya.

"Ayo, Kak, aku temenin ganti baju di toilet," ujar Zhia menggandeng tangan Nagisa.

"Gue ikut!" sahut Amanda mengikuti Nagisa dan Zhia ke toilet.

Queen beranjak menghampiri Althair. "Al," panggilnya.

Althair langsung memeluk Queen. "Varez nggak apa-apa, Sayang. Varez kita selamat."

••••

"Bu Nagisa yakin?" tanya Zein kembali memastikan. Takut jika apa yang diminta istri bosnya ini adalah salah. Namun, di lihat dari tatapan matanya yang tegas itu Zein merasa Nagisa serius.

Alvarez Sky Lawrence [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang