[ ASL ] • 20 HARAPAN YANG TERKABUL?

24.2K 935 6
                                    

SELAMAT MEMBACA DAN SEMOGA SUKA, AAMIIN!

TETAP KAWAL CERITA INI SAMPAI AKHIR❤️❤️

••••

CHAPTER 20. HARAPAN YANG TERKABUL?

Varez keluar dari kamar mandi dengan penampilan lebih segar. Tubuh kekarnya terlihat jelas karena dia hanya mengenakan celana pendek selutut, sedangkan bagian atas tubuhnya terpampang sempurna.

Tangannya bergerak mengeringkan rambut yang basah. Varez berjalan ke tempat tidur, melihat Nagisa yang masih terlelap dalam mimpinya. Varez bersedekap, memperhatikan wajah cantik istrinya dengan senyuman dan tatapan penuh cinta.

Varez lalu naik ke atas kasur dan masuk ke dalam selimut. Menarik Nagisa dengan lembut padanya. Tangan kirinya menyusup ke belakang punggung Nagisa dan menjadikan lengannya sebagai bantal perempuan itu.

Nagisa sempat bergerak saat merasa tidurnya sedikit terganggu, namun dengan lembut tangan Varez mengelus punggung Nagisa sehingga istrinya itu kembali tertidur.

Varez terkekeh pelan dan mengecup pipi Nagisa. "Kayak bayi," gumamnya gemas.

Varez menarik selimut lebih banyak untuk menutupi tubuh istrinya yang polos. Varez terus memperhatikan Nagisa tidur dengan senyuman dan jantung berdebar. Ingatannya kembali tertarik pada kejadian semalam yang begitu panas.

Varez terus menemani Nagisa tidur seraya mengelus-elus punggung polos istrinya lembut. Varez tidak ingin membangunkan Nagisa. Biarlah istrinya itu puas dengan tidurnya setelah mereka bertempur semalaman.

Perlahan Nagisa mengerang lalu membuka mata. Tatapan lembut dan senyuman manis menyambut Nagisa seketika.

"Morning," sapa Varez mengelus pipi Nagisa.

Kening Nagisa berkerut. Masih belum sepenuhnya sadar.

"Varez? Auch!" Nagisa meringis memegang kepalanya yang tiba-tiba berdenyut, terasa mau pecah.

"Nih, minum dulu." Varez memberikan sebuah botol kaca berukuran sedang.

"Apa ini?" Perlahan Nagisa duduk.

"Obat pereda pengar, biar kepala lo nggak sakit lagi. Semalam lo mabuk."

Nagisa mengambilnya dan meminumnya habis. Nagisa lalu memperhatikan sekitar kamar, tepatnya pada kasur yang berantakan. Kepalanya lalu menunduk. Seketika kedua matanya membulat melihat dirinya tidak memakai pakaian.

"AAAAAAA!!"

Varez tersentak kaget ketika Nagisa tiba-tiba berteriak di telinganya. Lantas Varez langsung membekap mulut istrinya itu hingga teriakannya teredam.

"Lo kenapa sih? Kaget gue denger teriakan lo!" ujar Varez. Telinganya terasa berdengung.

Nagisa menepis tangan Varez dan mengeratkan selimut yang membungkus dirinya. "Kenapa gue nggak pake baju?! Kenapa lo juga nggak pake baju?!" tanyanya beruntun. "Varez jawab!!"

Cup!

Varez mendaratkan bibirnya pada Nagisa, mencium perempuan itu membuat Nagisa berhenti berteriak.

Nagisa yang kaget dengan ulah Varez yang tiba-tiba hanya bisa terdiam dengan pupil mata melebar. Jantungnya langsung berdebar kencang ketika Varez perlahan mendorongnya untuk kembali berbaring di kasur dan mulai merangkak di atasnya. Pria itu menumpu satu tangannya sedangkan tangan yang lain mengelus pipi dan rahang Nagisa.

"Semalam kita bercinta, Sweetie. It's so amazing. Sangat panas dan menggairahkan," bisik Varez dengan suara seksinya. Smirk terukir di wajah tampannya membuat Nagisa terdiam seribu bahasa.

Alvarez Sky Lawrence [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang