[ ASL ] • 29 TAMARA AUBREY MONIKA

15.2K 746 8
                                    

SELAMAT MEMBACA DAN SEMOGA SUKA, AAMIIN!

TETAP KAWAL CERITA INI SAMPAI AKHIR❤️❤️

••••

CHAPTER 29. TAMARA AUBREY MONIKA

"Cut! Oke!"

"Terima kasih kerja kerasnya!"

"Kerja bagus semuanya!"

Syuting hari ini selesai lebih cepat dari biasanya. Dipta berjalan hendak ke ruang ganti miliknya untuk bersiap pulang, namun langkahnya terhenti saat pandangan matanya melihat Bisma sedang berbincang akrab dengan seorang perempuan cantik.

Fashion perempuan itu begitu staylish dan terlihat glamour. Kemeja putih dengan dua kancing teratas sengaja dilepaskan, ujung kemeja dimasukan dalam rok yang panjangnya cuma setengah paha sehingga memperlihatkan kaki jenjangnya yang putih dan di balut high heels. Rambutnya digerai anggun dengan kacamata hitam bertengger di wajahnya.

"Tamara?" gumam Dipta menyadari siapa perempuan itu. Lantas dia melangkahkan kakinya mendekat membuat keduanya sontak menoleh bersamaan.

"Dipta!" Perempuan itu melambaikan tangannya happy dengan senyum merekah. Dia berjalan mendekat dengan kedua tangan terulur ke depan. Detik berikutnya perempuan itu memeluk Dipta yang juga di balas oleh pria itu.

"Is this really you?" tanya Dipta masih terkejut.

Perempuan itu melepaskan pelukannya dan mengangguk. "Yes! It's me! Your pretty cousin!"

"Sumpah gue kaget banget. Nggak nyangka lo bakalan ke Indonesia. Apa kabar? Om dan Tante baik-baik aja, kan?" Dipta benar-benar tidak menyangka bahwa Tamara Aubrey Monika—sepupunya yang sudah lama tidak bertemu kini ada didepannya dan tumbuh menjadi perempuan yang semakin cantik dan mempesona.

"Gue baik. Mommy and Daddy juga baik kok." Tamara tersenyum anggun.

"Oh ya, lo udah makan siang?"

Tamara menggeleng dengan wajah di buat menggemaskan. "Belum."

"Kalau gitu kita ngobrol sambil makan aja gimana?"

"Boleh, di mana?"

Dipta bergumam lalu melirik Bisma.

"Gue bisa pesenin restoran buat kalian?" Bisma yang peka langsung menawarkan dengan nada bertanya, meminta persetujuan Dipta.

"Mending di Apartemen lo aja gimana, Ta? Sekalian gue mau lihat tempat tinggal lo sekarang," ujar Tamara.

"Boleh. Ya udah ke Apartemen gue aja," kata Dipta setuju. "Tapi gue ganti baju dulu terus beres-beres. Lo tunggu di sini dulu nggak apa-apa? Nggak lama kok."

Tamara mengangguk. "It's okay."

Dipta berbalik di ikuti Bisma. Selesai berganti pakaian dan beres-beres setelah syuting, Dipta langsung mengajak Tamara ke Apartemennya sesuai keinginan perempuan itu.

Beberapa menit diperjalanan yang untungnya tidak macet, mereka sampai di gedung Apartemen tempat Dipta tinggal. Ketika berjalan Dipta tiba-tiba menghentikan langkahnya. Pandangannya tertuju pada tempat dimana dia menolong Nagisa yang hampir di tabrak oleh salah satu pekerja di Apartemen ini.

Dada Dipta sesak ketika mengingat kembali bagaimana tatapan kecewa dan benci itu tertuju padanya. Nagisa benar-benar sudah membencinya. Sangat.

"Ta?"

Dipta tersentak, sontak lamunannya buyar seketika. Dia lalu menoleh pada Tamara yang menatapnya bingung.

"Lo kenapa kok tiba-tiba bengong gitu? What happen?"

Alvarez Sky Lawrence [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang