*Note: Sebelum membaca, jangan lupa vote dulu ya. Dan alangkah lebih baiknya, baca bagian akhir part 3 dulu yuk buat pengenalan tiap karakternya.
---
Lucia's POV
"Ini satu-satunya kamar yang tersedia. Sudah lumayan lama gak ditempati,"
Ibu-ibu bertato dengan rollan di poninya sambil mengunyah permen karet menunjukkan kepada ku ruangan sempit yang gelap dan minim penerangan. Ini jauh lebih buruk dari kamarku di rumah ayah dan rumah ibu. Tapi kamar ini yang paling murah dan sesuai dengan budget. Apa aku harus mencari lagi yang lebih layak daripada ini?
"Eumm..."
Aku menyadari adanya sarang laba-laba di sudut ruangan. Sepertinya, selain tidak ditempati, kamar ini jarang dibersihkan juga. Aku jadi bimbang. Kosan ini lokasinya cukup strategis, alias jauh dari sekolah, jauh dari rumah ibu, dan jauh dari rumah ayah. Sehingga tidak ada yang tahu aku tinggal disini. Apa aku harus cari tempat yang lebih jauh lagi?
Masalahnya, bagaimana dengan ongkosku sehari-hari? Aku perlu memikirkan segalanya lebih matang sebelum mengambil keputusan. Mengingat uang diamplop yang ayah berikan tidak lebih dari puluhan juta. Aku harus bisa bertahan hidup untuk sementara dengan uang ini.
"Aduh kayaknya..."
"Kalo fix tinggal di kos per hari ini, saya kasih diskon dua puluh persen."
???
Ibu-ibu dasteran ini memotong perkataanku sebelum aku ancang-ancang pergi. Tawaran yang menarik, sih...
"Kalau tiga puluh persen? Saya bayar tunai untuk bulan ini." Iseng aja. Siapa tau berhasil, kan?
Ibu-ibu itu memutar bola matanya. Lalu mengecap mulutnya kesal.
"Yasudah, tiga puluh persen,"
"Oke, deal!"
---
KAMU SEDANG MEMBACA
Teacher's Pet (18+)
RandomKisah terlarang antara siswi berprestasi, Lucia Amanda, dengan seorang guru pengganti, William Hugo. ⚠️ Perhatian : NSFW, 18+, mengandung bahasa kasar, vulgar, dan seksual. Harap bijak dalam membaca. --- Lucia Amanda, seorang gadis yang kurang beru...