15. Serendipity

1.6K 85 8
                                    

*Notes: Tencu dukungannya di part sebelumnya ya besties Sya semuanyaa 🥰 Sya baca kok semua commentnya~ tetap komen dan support terus yaa!

Ohya Sya mau ngenalin karakter Cherri, nih! Please welcome to TsP family, Cherri Elayne!!!

Ohya Sya mau ngenalin karakter Cherri, nih! Please welcome to TsP family, Cherri Elayne!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

CHERRI
Portrayed by: Mel Lada
---

Beberapa hari sejak acara sosialisasi berlalu, Hugo diharuskan untuk pemulihan secara penuh oleh pihak sekolah.

Beristirahat di rumah seharusnya menjadi hal yang baik bagi Hugo. Ia bahkan menerima banyak kiriman berupa bingkisan dari orang sekitar. Tetapi semakin lama ia tidak masuk kerja, semakin lama ia tidak melihat Lucia.

Sejak saat itu, belum ada kabar dan kontak lagi antara Hugo dengan Lucia. Hugo kira gadis itu masih marah padanya. Ia merasa cukup frustasi dengan keadaan ini. Dilubuk hatinya, dia merindukan siswinya itu.

Hingga beberapa waktu kedepan, Lucia sedang sibuk mengumpulkan pundi-pundi uang. Untuk bertahan hidup, gadis itu mengandalkan tips dari pelanggan karena upahnya tidak akan turun dalam waktu dekat.

Meskipun begitu, ia sama sekali tidak menyesal atas keputusannya mengambil pekerjaan ini. ia sudah mendapatkan bayaran sekaligus tempat tinggal yang layak. Dimana lagi ia bisa mendapatkan posisi itu?

Belakangan ini jadwalnya sebagai siswi, pekerja paruh waktu di cafe, anggota OSIS, cheers, dan peserta olimpiade internasional itu cukup padat. Ia sampai tidak memiliki waktu kosong sama sekali untuk bersantai.

Segala kegiatannya kejar tayang. Bahkan untuk mengobrol singkatpun, ia tidak bisa lama. Ia mengatur dan merencanakan estimasi waktu sedemikian rupa agar tidak ada yang keteteran.

Seperti yang terjadi hari ini, Lucia berjalan dengan sangat cepat di koridor untuk pergi ke ruang OSIS. Langkahnya terhenti saat tubuh besar menghadangnya secara tiba-tiba.

"Lucia," panggil orang itu membuat Lucia mendongkak melihat siapa yang berada di depannya.

"Eh... Hug- Pak Hugo, sudah sembuh?" tanya Lucia kikuk saat tahu orang itu adalah Hugo yang telah kembali dari pemulihan.

"Sa-"

"Saya sebenarnya ada agenda penting. Pergi duluan ya, Pak?"

Sebesar apapun keinginan Lucia mendengar perkataan Hugo, ia benar-benar tidak bisa terlambat ke ruang OSIS. Ia terpaksa memotong perkataan Hugo dan pergi begitu saja.

'Astaga, Lucia.'

'Maaf, Hugo.'

---

Hugo tidak menyerah. Ia masih ingin menemui gadisnya. Ia ingin jujur dan menjelaskan dengan kepala dingin pada Lucia agar permasalahan ini selesai.

Jujur tentang apa? Tentang semuanya, terlebih tentang perasaannya. Di satu masa, dia rasa dia sudah siap membicarakannya dengan Lucia. Tetapi di beberapa waktu lain, dia ragu dan merasa tidak mantap untuk terbuka.

Teacher's Pet (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang